26. toko

1 0 0
                                    

"ya udah tanya sekarang aja dis. kata disha."

Disha dan kedua sahabatnya langsung bertanya kepada semua teman-teman mereka di kelas. mereka membahas soal alat dan bahan untuk menghiasi kelas 7F dan ternyata mereka semua tidak mempunyai alat dan juga bahan untuk menghiasi kelas.

"anak-anak gak ada yang punya. berarti kita harus beli sekarang dong. kata disha."

"gimana cara belinya. siapa coba yang nganter kita ke toko. kata riri

"kita berangkat sendiri lah. gak ada yang nganter. kata disha lagi."

"pergi ke sana naik apa. kalau aku sama sana kan bawa sepeda biasa, tapi kalau kamu gimana dis. kamu kan ke sekolah selalu bareng sama temennya mama kamu kan. kata riri lagi."

"aku dibonceng lah."

"dibonceng sama siapa? riri bertanya kepada sahabatnya. disha."

"sama kalian lah. kalau gak sama kamu sama sana kan bisa.

"emang bisa sih. tapi tanya sana dulu. dia mau bocengin kamu gak, kalau dia gak mau. ya udah kamu berangkatnya sama aku aja ke tokonya."

"ya udah kamu tanyain sekarang aja."

"Na kamu mau gak bocengin disha? riri bertanya kepada sana. sahabatnya."

"duh. gimana ya ri. bukannya aku gak mau ya. dibagian belakang sepedaku kan gak ada tempat buat boncengannya. sedangkan sepeda kamu kan ada, soalnya sepeda kamu kan perempuan, sedangkan aku yang cewek aja pake sepeda laki-laki. ujar sana."

"iya sih. ya udah berarti disha berangkat bareng aku aja kalau gitu. kata riri."

"ya udah ri. aku berangkat bareng sama kamu aja. soalnya kan sana gak bisa karena dia pake sepeda cowok. tapi sebelum berangkat aku mau nanya deh sama kalian berdua. kata disha."

"mau nanya apa? sana dan juga riri bertanya kepada disha."

"kalian kok tumben bawa sepeda. biasanya kan dianter sama orangtua kalian? disha juga bertanya kepada mereka berdua."

"kita pengen hidup mandiri dis. lagian enak tauk berangkat ke sekolah sendiri-sendiri daripada berangkat sama orangtua. kata sana dan riri dengan kompak."

"aku juga pengen sih naik sepeda kaya kalian. kata disha lagi."

"kalau kamu pengen naik sepeda biasa. kamu bawa aja ke sekolah. jadi gak perlu dianter terus ke sekolah sama temennya mama kamu dis. ujar sana."

"kamu belum tau ya. kalau aku sebenarnya gak bisa naik sepeda. ujar disha."

"bukannya kamu gak bisa motor ya dis kok malah jadi sepeda biasa? sana bertanya kepada disha."

"semua kendaraan gak bisa aku na. termasuk sepeda biasa. ujar disha lagi."

"tapi waktu di Probolinggo kamu bisa kok dis. soalnya kan dulu kita satu kota waktu di Probolinggo. kata riri."

"kata riri kamu bisa gitu. kenapa kamu bilangnya gak bisa? sana bertanya kepada disha lagi."

"itu dulu. sekarang udah enggak bisa akunya. soalnya udah lama aku gak pake sepedanya. mangkanya sekarang udah gak bisa make sepeda lagi. kata disha."

"pantesan aja tiba-tiba sekarang kamu gak bisa make sepeda karena kamu udah lama gak make sepeda. kata sana."

"iya. kata disha lagi."

"mau aku ajarin sepedaan gak? sana bertanya kepada disha. sahabatnya."

"boleh. kapan? disha juga bertanya kepada sana sahabatnya."

"hari libur aja gimana? sana bertanya kepada disha. sahabatnya lagi."

"oke. kata disha."

"Disha, riri. ini kita jadi ke toko gak. malah asik ngobrol. ujar riri."

"jadi kok. kata disha."

"kalau jadi ayok berangkat sekarang. soalnya kita harus menghias kelas. ujar riri lagi."

Disha, riri dan juga sana pamit kepada semua teman-temannya untuk pergi ke toko untuk membeli alat dan juga bahan untuk memghias kelas 7F.

Sesampainya di toko. mereka langsung membeli alat dan bahan untuk memghias kelas. selesai membelikan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk sekolah. mereka bertiga langsung kembali ke sekolah. sesampainya di dalam sekolah. mereka bertiga langsung kembali masuk ke dalam kelas.

"nih alat sama bahannya. kata disha berbicara kepada semua teman-temannya di kelas."

"matersuwun disha. kata semua teman-teman disha."

"sami-sami. bilang makasih juga dong sama riri sama sana. soalnya kan mereka juga ikut beli. kata disha."

"matersuwun riri, disha. kata semua teman-teman disha lagi."

"iya. kata riri dan disha."

"ya udah sekarang kita hias kelas yuk! kata disha."

Disha dan semua teman-temannya di kelas termasuk riri dan juga sana langsung menghias kelas. mereka menghias kelas dengan tugas masing-masing. tugas disha, riri, dan sana adalah bagian membuat balon berbentuk menjadi kelas 7F. balon itu berwarna kuning, sedangkan teman-teman mereka yang lain mengerjakan tugas mereka. tugas mereka adalah membuat bunga-bunga menggunakan kertas lipat. kertas lipat bermacam-macam warna-warni. ada warna merah, kuning, ungu, biru, orange, dan lain-lain.

Teman-teman disha sudah menyelesaikan membuat bunga dari kertas lipat dan bunga itu ditaruh di dekat jendela kelas 7F dan ada satu tugas yang belum selesai. tugas itu adalah
membuat kelas 7F yang terbuat dari balon bewarna kuning yang belum selesai dikerjakan oleh disha, riri, dan juga sana.

"tugas mereka udah selesai. kok kita belum selesai-selesai sih ngerjain tugasnya. kata disha."

"tugas kita sama mereka kan beda-beda dis. mereka lebih gampang ngerjain tugasnya. orang tugas mereka buat bunga dari kertas lipat. pasti lebih gampang tugasnya daripada kita, sedangkan kita kan tugasnya pake balon. ya pasti lebih susah tugas kita daripada mereka. kata riri."

"tapi mereka buat bunganya kan gak satu-satu, tapi banyak. kita aja beli kertas lipatnya banyak banget di toko tadi. tapi mereka duluan yang selesai ngerjain tugasnya, sedangkan kita gak selesai-selesai padahal ngerjain tugas cuman 2 doang. yaitu kelasnya sama 7F-nya aja. kata disha lagi."

"tapi ini kan hampir selesai kok dis. kata riri lagi."

"iya tau. ya udah lanjutin aja tugasnya jangan ngobrol lagi. kapan selesainya nih tugas kalo kita lagi ngobrol."

Disha dan riri lanjut mengerjakan tugas mereka sampai selesai dan ini hasilnya.




"Akhirnya tugas kita udah selesai. kata riri."

"tugas kita yang ini emang udah selesai. tapi tugas yang lain kan belum. tugas kita masih banyak lho. lagian kita kan masih ada hiasan lain yang belum dikerjain sama sekali. kata disha."

"capek dis. istirahat dulu napa. kata riri lagi."

"Ri masa cuman buat nama kelas doang capek. kata disha lagi."

"Dis buat nama kelas kan pake tenaga. ya pasti capeklah."

"bukan cuman kamu aja yang capek riri. aku sama anak-anak juga capek. kita kan juga kerja gak lagi santai-santai di kelas."

Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang