"mangkanya aku salut sama kalian karena kalian berdua hati-hati supaya pak radi gak curiga sama kalian. kata sana."
"tapi gak seharusnya kamu salut sama kita berdua na. kata disha."
"kenapa? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha."
"karena yang harusnya salut itu kamu na bukan kita. kata disha lagi."
"kenapa gitu? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."
"karena berkat kamu aku sama riri bisa ngasih jawaban pertanyaan bahasa inggris ke pak rudi."
"aku lakuin itu karena kalian berdua temen aku dan seharusnya kamu gak usah salut dis. soalnya aku ikhlas bantu kalian berdua. kata sana lagi."
"Na bukan cuman disha aja yang salut sama kamu. aku juga salut sama kamu karena kepintaran kamu yang bisa bantuin kita berdua. kata riri."
"kamu kenapa tiba-tiba muji aku pinter ri? Sana bertanya kepada sahabatnya. riri."
"aku suka muji orang na, mangkanya tiba-tiba aku bilang kaya gitu sama kamu. kata riri lagi."
"tapi gak usah muji gitu dong na, gak enak soalnya sama yang lain. kata sana."
"gak enak kenapa? Riri juga bertanya kepada sahabatnya. sana."
"di kelas kita banyak orang dan yang kamu puji di sini cuman aku. kata sana lagi."
"kamu ngerasa gak enak sama temen-temen kita di kelas kan? Riri bertanya kepada sahabatnya. sana."
"iya."
"kamu kenapa bisa ngerasa gak enak gitu sih? Riri bertanya kepada sahabatnya. sana lagi."
"Aku takut ada orang yang kesel dan gak suka sama aku gara-gara kamu ngomong gitu. kata riri."
"biarin aja sih kalau ada orang yang gak suka sama kamu dan kesel sama kamu gara-gara omongan aku barusan."
"tapi gak bisa dibiarin ri."
"kenapa gak bisa dibiarin na? Riri bertanya kepada sana."
"aku takut punya musuh di sekolah ini."
"Kamu gak mungkin punya musuh di sekolah ini na."
"kenapa gak mungkin? Sana juga bertanya kepada riri."
"karena di sekolah ini gak mungkin ada musuh ri."
"kalau misalkan ada musuh gimana tuh? Sana bertanya kepada riri."
"gak mungkin ada musuh di sekolah ini. percaya sama aku."
Sana pun akhirnya percaya dengan perkataan sahabatnya itu.
"soal musuh gak usah dibahas lagi oke. ujar sana."
"terus kita bahas apa? Riri bertanya kepada sahabatnya. sana."
"bahas evir aja. ujar sana lagi."
"kan udah pernah bahas dia. kata riri."
"bahas dia lagi aja. soalnya ada yang mau aku tanyain soal evir itu."
"tanya soal apa na? Riri bertanya kepada sahabatnya. sana lagi."
"soal ketemuan evir di kantin. Kita jadi ketemuan sama dia kan di sana? Sana bertanya kepada sahabatnya. Disha."
"jadi na, soalnya aku udah DM dia diig dan nanti waktu istirahat kita langsung ke kantin dan kita ketemuan sama dia di sana. kata disha."
"bagus deh kalau gitu. tapi kamu mau ketemuan sama evir meskipun kamu masih marah sama dia. Sana bertanya kepada sahabatnya. Disha lagi."
"iya. aku mau ketemuan sama dia di kantin. kenapa kamu nanya kaya gitu? kan kamu udah tau soal itu. disha bertanya kepada sana."
"cuman mastiin aja dis. soalnya takutnya tiba-tiba kamu berubah pikiran karena kamu masih marah sama dia. kata sana."
"aku gak bakal berubah pikiran karena demi riri. kata disha lagi."
"oke. kata sana lagi."
"kalian ngerasa bosen gak sih di sekolah? Disha bertanya kepada kedua sahabatnya. riri dan juga sana."
"Aku gak bosen kok dis. kenapa kamu nanya kaya gitu ke aku sama riri. ujar sana."
"aku bosen soalnya. kata disha."
"bosen kenapa? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha."
"Aku bosen karena dari kemarin pelajaran bahasa inggris jawab pertanyaan mulu di kelas, mana gak selesai-selesai lagi sampai sekarang. kata disha lagi."
"muridnya banyak gitu dis. mangkanya gak selesai-selesai dari kemarin. ujar sana lagi."
"tapi hari ini selesai kan jawab pertanyaan dari pak Rudi? Disha juga bertanya kepada sahabatnya. sana."
"gak tau aku dis, kan aku bukan guru bahasa Inggris. lagian kalau dilihat-lihat kayanya kamu gak suka banget jawab pertanyaan bahasa inggris di kelas kita. kata sana."
"aku emang gak suka na."
"gak suka kenapa? Sana bertanya kepada disha."
"Karena aku suka nulis daripada jawab pertanyaan bahasa Inggris. soalnya aku malu maju di depan."
"malu kenapa? Sana bertanya kepada disha lagi."
"karena dia introvert, mangkanya dia malu maju ke depan na. kata riri."
"tapi waktu aku liat kamu maju ke depan kamu biasa aja kok dis. kaya gak malu gitu. kata sana."
"kalau orang lagi malu emangnya harus diliatin apa na kan enggak. kata disha."
"kalau boleh tau kamu malu kenapa dis? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha."
"aku malu karena diliat sama orang na waktu aku maju di depan tadi. kata disha lagi."
"Dis tapi kamu hebat sih menurut aku meskipun kamu malu. kata sana lagi."
"hebat kenapa? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."
"kamu hebat karena kamu bisa jawab pertanyaan di depan meskipun kamu pemalu orangnya."
"enggak ah. biasa aja kok na. yang hebat itu kamu kali karena bantuin aku."
"gak usah ngerendah gitu dong dis."
"siapa coba yang ngerendah na, orang aku aja gak ngerasa ngerendah kok."
"tapi omongan kamu barusan. kamu lagi ngerendah loh."
"ya udah deh terserah kamu ngomong apa."
Siang harinya pelajaran bahasa inggris sudah selesai. Pak radi guru bahasa Inggris di kelas 7F langsung keluar dari kelas 7F karena pelajaran sudah habis.
"Na bener kan kata aku. ujar disha."
"apanya yang bener? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha."
"itu loh na yang aku bilang. aku kan bilang pelajaran bahasa inggris yang jawab pertanyaan itu loh. ujar disha lagi."
"oh yang itu. aku ngerti maksud kamu dis. yang kamu bilang gak selesai-selesai dari kemarin kan? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."
"iya. kata disha."
"tapi hari ini kan udah selesai pertanyaannya dis, tapi kenapa kamu bilang kaya gitu tadi? Sana bertanya kepada disha."
"iya emang udah selesai na, tapi maksud aku itu kenapa selesainya pas waktu pelajaran udah habis. kata disha lagi."
"mana aku tau aku bukan gurunya. jadi kalau tanya soal itu jangan ke aku lagi ya dis, karena aku gak tau apa-apa soal itu. kata sana."
"geer kamu ya na, siapa juga sih yang nanya. Aku aja gak nanya kok."
"loh bukan pertanyaan tah? Sana bertanya kepada disha lagi."
"bukan na."
"oala dis. kirain kamu nanya sama aku soal bahasa inggris. kata sana lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Disharmonious family
Teen FictionIni lanjutan dari disharmonious family bercerita tentang hancurnya keluarga disha gara-gara ulah satu orang yaitu: ridho ayahnya evir. di season 2 ini disha sudah memasuki masa-masa SMP di sekolahnya dan bagaimana perjalanan kisah disha di masa-masa...