15. gosip

1 0 0
                                    

"Ri kerja baktinya kan cuman sebentar. habis kerja bakti langsung istirahat. kata disha."

"iya tau. tapi aku pengen istirahat sebentar. kata riri."

"enggak bisa ri. kalau ada guru yang ngeliat gimana. bukannya kamu bilang sendiri kalau kamu takut dihukum mangkanya kamu ikut kerja bakti. tapi kamu malah pengen istirahat di sini. kata disha lagi."

"orang gak ada guru kok dis. gurunya kan lagi di kelas lagi ngajar murid di kelas lain. lagian yang ikut kerja bakti kan cuman anak mpls aja. kakak kelas kan gak ikut mpls karena bukan murid baru tapi murid lama. kata riri lagi."

"oh jadi mentang-mentang gak ada guru. kamu jadi pengen santai-santai gitu. disha bertanya kepada sahabatnya. riri."

"iyalah."

"ya udah sana istirahat aja tapi beneran cuman sebentar ya. awas lama istirahatnya. tapi kalau kamu tiba-tiba ada guru yang dateng terus kamu ketahuan sama guru. jangan salahin aku sama sana ya. karena kamu sendiri yang pengen istirahat dan gak ada orang yang nyuruh kamu istirahat."

"iya disha sayangku. aku gak bakal nyalahin kalian kok. kan yang pengen istirahat aku bukan kalian."

Riri pun langsung istirahat di lapangan. padahal kerja bakti belum selesai dan cuman riri lah yang hanya istirahat di lapangan sekolah.

tiba-tiba ada yang membicarakan riri di lapangan sekolah. karena riri sedang istirahat. padahal belum waktunya jam istirahat.

"Ri anak-anak gosipin kamu tuh. gara-gara kamu istirahat sih, padahal kan belum waktunya istirahat ri. ujar disha."

"udah. biarin aja. gak usah didengerin. biarin aja mereka gosip. lagian yang nanggung dosanya juga mereka bukan aku. kata riri."

"bukannya kamu juga dosa ya kan belum waktunya istirahat. tiba-tiba kamu istirahat. ujar disha lagi."

Karena mendengar perkataan sahabatnya itu disha langsung memutuskan untuk melanjutkan kerja bakti di lapangan sekolah.

"baru juga istirahat langsung bersih-bersih. kata disha."

"keinget dosa gara-gara ucapan kamu. kata riri."

"syukur deh riri langsung lanjut bersih-bersihnya. disha berbicara dalam hati."

Di lapangan. riri sedang membuang kotoran yang berserakan di lapangan. di lapangan ada kotoran kertas, ada batu kecil yang tidak terpakai dan lain-lain.

Semua orang selesai kerja bakti dan semua orang langsung istirahat di lapangan karena capek. karena membersihkan semua kotoran di lapangan memang sangat melelahkan sekali.

"Dis hari ini kamu bawa uang berapa buat jajan di kantin. sana bertanya kepada sahabatnya. disha."

"gak bawa uang aku na. kata disha."

"terus kamu gak makan di sekolah gitu dis. dis pulangnya sore lho. kata sana."

"aku dibawain bekal sama mama aku mangkanya gak bawa uang ke sekolah. kata disha lagi."

"kenapa gak bawa uang ke sekolah dis? sana bertanya kepada sahabatnya."

"gak dikasih uang sama mama. lagian aku udah bawa bekal. jadi gak usah bawa uang ke sekolah."

"tapi dis meskipun kamu bawa bekal. kamu kan masih bisa bawa uang ke sekolah buat jajan. uangnya dipake buat pulang sekolah kan bisa jadi kamu jajan di luar. kata sana lagi."

"tapi mama pengennya aku makan bekal di rumah karena di rumah lebih sehat daripada makan makanan di sekolah."

"mungkin mama kamu pengennya kamu makan makanan dari rumah karena makanan di rumah lebih sehat daripada di sekolah. karena mama kamu takut kali ya kalau kamu misalkan bisa kena penyakit kalau makan makanan di sekolah."

"bisa jadi sih na."

"berarti ini udah terbaik buat kamu dis."

"karena ini yang terbaik buat disha. aku setuju sih sama Tante isha kalau tante isha gak ngasih uang lagi buat disha. karena zaman sekarang banyak anak sekolah kena penyakit gara-gara makan makanan di sekolah. ujar riri."

"Ri kok kamu malah dipihak mama sih. sahabat kamu kan aku bukan mama isha. mama isha cuman mama aku. kata disha."

"aku gak dipihak siapa-siapa dis. aku gak lagi dipihak kamu ataupun mama kamu disha. aku setuju sama mama kamu karena mama kamu gak mau kamu sakit. karena kamu anak kandungnya tante isha dis. ujar riri lagi."

"tapi ini baru masuk sekolah lho riri masa minta uang lagi gak boleh. hari pertama mpls aku minta sama mama langsung dikasih uangnya kok. masa sekarang gak dikasih sama mama. kata disha lagi."

"namanya juga demi kebaikan dis."

"demi kebaikan sih demi kebaikan. tapi gak gini juga kali. baru masuk sekolah lebih dari 1 hari langsung gak dikasih uang. kaya aku sering jajan aja di sekolah. padahal kan aku juga pasti makan bekal di sekolah."

"tapi besok kamu bawa bekal lagi kan dis ke sekolah. kamu gak jajan makanan dari kantin kan dis? riri bertanya kepada sahabatnya. disha."

"iya ri besok aku bawa bekal lagi karena mama lebih suka aku makan bekal daripada makanan di sekolah."

"oh iya dis hari ini kamu bawa bekal apa. riri bertanya kepada sahabatnya. disha."

"gak tau ri. aku kan gak pernah liat dari rumah kalau mama bawain bekal buat aku. aku liat waktu mau makan bekal di sekolah."

"berarti kamu gak tau dong hari ini bawa bekal apa. riri bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."

"iya."

"tapi menurut kamu kira-kira isi bekalnya apa."

"aku aja gak tau isi bekalnya apa ri."

"kan cuman kira-kira doang dis."

"meskipun cuman kira-kira doang ri. orang aku takut salah jawab. kalau aku jawab terus tebakanku salah gimana."

"yang penting kan kamu pengen jawab dis, meskipun jawabannya salah."

"oke. aku tebak sekarang ya. meskipun aku cuman nebak bawa bekal apa aku di sekolah hari ini."

"iya ri."

Disha langsung menebak kalau isi bekal disha hari ini di sekolah adalah indomie goreng.

"semoga tebakanmu bener ya dis. nanti coba kamu liat bekalmu di kelas. ujar riri."

"iya. kata disha."

Tiba-tiba semua orang pergi ke kelas termasuk disha dan kedua sahabatnya. sesampainya di dalam kelas. mereka semua langsung duduk dikursi masing-masing.

"ri aku liat bekalku sekarang ya. kalau liat nanti kelamaan soalnya. kata disha lagi."

"iya. ujar riri lagi."

Disha langsung membuka bekalnya dan ternyata benar isinya mie goreng.

"tebakan kamu bener ternyata dis. kok kamu bisa nebak sih kan tadi kamu gak tau isi bekal kamu apa. kata riri."

"kan yang bawa bekal mamaku. lagian dulu waktu SD aku pernah gitu bawa bekal mie. meskipun aku jarang makan mie di sekolah. kata disha."

"makan mie sering-sering kan gak baik dis, mangkanya kamu jarang makan mie. kata riri lagi."






































Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang