30. makan sore.

1 0 0
                                    

Sore harinya. tiba-tiba disha memanggil ibunya.

"apa sayang. kata isha."

"udah sore. laper. kata disha."

karena putrinya kelaparan. isha langsung mengambil ceker, nasi, dan juga air putih dekat dapur. selesai mengambil ceker, nasi, dan air putih. isha langsung memberikan makanan dan minuman kepada putrinya. disha.

"makasih mah. kata disha."

Selesai mengucapkan terima kasih kepada ibunya. isha. disha langsung memakan makanannya sambil bermain handphone. dia bahkan menyetel musik dihandphonenya. karena disha suka sekali jika dia sedang makan sambil asik menyetel musiknya. disha bukan hanya menyetel musik dihandphonenya. dia juga bahkan membuka Instagramnya untuk melihat postingan orang-orang diinstagramnya. karena terlalu asik bermain hp. dia tidak terlalu fokus dengan makanannya. sudah biasa disha seperti ini. dari dulu dia juga begitu ketika dia sedang makan. tetapi dia lebih fokus dengan hpnya daripada makanannya.

Tiba-tiba isha keluar dari kamarnya dan melihat putrinya. disha malah fokus bermain hp, daripada memakan makanannya.

"jarene luwe. tapi malah hp-an. mama suapin ya. ujar isha."

"enggak usah ma. aku bisa makan sendiri. kata disha."

"terus itu kenapa makanannya gak dihabisin. ujar isha lagi."

"sabar dong mam. kenapa mama gopo seh. mama gak sabaran banget. kata disha lagi."

"karena kamu fokus main hp sampe-sampe makanan kamu gak habis-habis."

"ma. meskipun aku lagi megang hp. makanannya aku habisin kok tenang aja."

"mama suapin aja biar cepet. kamu hp-an mulu. sampe makanannya gak habis-habis."

"terserah mama ajalah."

Isha langsung duduk di samping putrinya. disha. dan dia langsung menyuapi putrinya dengan tangan kanan dan juga sendok. Isha menyuapi putrinya sampai makanannya habis. saat isha asik menyuapi disha yang masih asik memegang handphonenya. tiba-tiba sunja keluar dari kamarnya dan sunja langsung melihat isha yang sedang menyuapi disha. karena disha sedang asik bermain hp.

"Sha anakmu iku wes gede lapo disuapin. kan isok mangan dewe. kata sunja."

"gak papa buk. biar cepet selesai makan. kata isha."

"tapi anakmu wes gede duduk arek cilik maneh. kata sunja lagi."

"Nek. mama aja gak masalah kok nyuapin aku. nenek kenapa malah protes sih. kata disha."

"kamu wes gede. duduk arek cilik. mangkane nenek protes. ujar sunja."

"tapi aku suka disuapin mamah daripada makan sendiri. kata disha lagi."

selesai berbicara seperti itu. disha lanjut makan dan dia masih disuapin oleh ibunya. padahal dia sudah besar bukan anak kecil lagi yang harus disuapin. tetapi disha seperti ini. karena waktu kecil dia selalu dimanjakan oleh kedua orangtuanya. mangkanya dia bersikap seperti ini.

"tuh kan kena protes nenek kamu. kamu sih wes gede masih ae disuapin karo mama. kata isha."

"lah. bukan salahku dong mah kalau kaya gini. siapa suruh dulu waktu kecil mama selalu manjain aku. kata disha."

"kan mama gak tau kalau besarnya kamu jadi kaya gini. mama pikjr kalau dulu mama manjain kamu. terus kalau kamu udah besar. kamu bakal berhenti manja dis. tapi ternyata enggak. kata isha lagi."

"aku ngerti ma. kenapa mama ngira aku bakal kaya gitu. karena mama berharap sesuai ekspektasi mama kan. tapi ternyata gak sesuai ekspektasi mama."

"bukannya sesuai ekspektasi tapi sesuai realita."

"terus mama nyesel gitu. karena dulu pernah manjain aku ma."

"mama gak nyesel dis. meskipun dulu kamu pernah mama manjain waktu kecil. lagian buat apa nyesel kan kejadiannya udah lama. kejadiannya aja waktu kamu masih kecil."

"Ma. sekarang aku udah besar ma.  jadi gak perlu lagi kaya dulu ma. pake pembantu segala."

"tapi untungnya sekarang enggak kan? isha bertanya kepada putrinya."

"kan udah dipecat ma. mangkanya sekarang gak ada pembantu ma. lagian kalau misalkan mama pengen ada pembantu yang kerja di sini. malah gak enak tau mah."

"kenapa dis? isha bertanya kepada putrinya lagi."

"Mama tau sendiri kan aku orangnya pemalas. bukannya tambah rajin di rumah ini yang ada aku tambah males kalau misalkan ada pembantu di rumah ini."

"tapi kalau misalkan beneran ada pembantu di sini gimana?.

"mama kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu ma. mama pengen manggil pembantu? Disha juga bertanya kepada ibunya."

"enggak dis. kan Mama bilang misalkan. lagian buat apa juga pake pembantu. wong kamu wes gede duduk arek cilik maneh. jadi mama gak butuh pembantu kaya waktu kamu masih cilik. dulu waktu kamu cilik. mama butuh pembantu. soale dulu kamu masih kecil, tapi saiki awakmu wes gede. duduk arek cilik maneh."

"Aku ngerti kenapa mama gak butuh pembantu sekarang. karena di rumah ada nenek soalnya biasanya kan mama selalu bantuin nenek kalau nenek lagi masak di dapur."

"karena emang tugas kewajiban anak membantu orangtuanya dis. mangkane mama bantu ibuk di dapur."

"tapi kalau nenek pergi keluar mam. yang bantuin Mama siapa dong. soalnya nenek kan pernah pergi. gak selalu di rumah terus. disha bertanya kepada ibunya."

"onok awakmu. awakmu seng bantu mama lek ibuk metu."

"tapi aku gak bisa masak. mama tau itu kan mam."

"iya tau. tapi lek ngene terus kapan awakmu isok masak. dis. pokoke lek ibuk metu. tolong bantu mama masak. biar mama ada yang bantuin kalau mama lagi masak di dapur."

"iya mam."

"makananmu kate entek. Iki entekno. mama ke kamar ya."

"iya ma."

Isha langsung pergi ke kamarnya, sedangkan disha langsung makan dan dia langsung menaruh hp-nya diatas meja."

"mah mah. makanan mau habis malah aku makan sendiri. tapi ya udahlah gak papa. makanannya mau habis juga kan. Disha berbicara dalam hati."

Makanan yang disha makan sudah habis dipiring dan tanpa sisa nasi sedikitpun. selesai makan dia langsung mengambil gelas juga yang ada diatas meja. selesai mengambil gelas diatas meja. disha langsung meminum air putih itu dan menghabiskan air putih sampai habis. karena air putih sudah habis. disha langsung berdiri dari kursinya dan dia langsung memegang piring dan juga gelas, sedangkan hpnya dia tinggalkan di ruang tamu. karena tidak mungkin kan dia ke mana-mana selalu membawa handphone.

Di dapur. disha langsung mencuci piring dan gelas itu sampai selesai. selesai mencuci gelas dan piring. disha langsung menaruh piring dan gelas ke tempat pengeringan cucian gelas dan piring. selesai menaruh gelas dan piringnya. disha langsung kembali ke ruang tamu dan dia langsung kembali memegang dan bermain handphonenya. baru juga hp dilepas sebentar saja. disha langsung bermain hpnya lagi. mungkin dia tidak bisa jauh-jauh dari hp.

Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang