54. kantin

2 0 0
                                    

Selesai mencuci tangan dan kaki. disha langsung keluar dari kamar mandi dan dia langsung mengganti pakaian. dia mengganti pakaian sekolah ke pakaian rumahan. pakaian yang dipakai oleh disha berwarna merah. Selesai mengganti pakaiannya. dia langsung keluar dari kamar dan pergi ke ruang tamu. di ruang tamu. disha sudah melihat makanan dan minuman yang sudah disiapkan oleh ibunya. isha. karena melihat sudah ada makanan di ruang tamu. disha langsung memakan makanannya dan seperti biasa dia makan sambil bermain handphone. sejak kapan disha mengambil handphonenya. sejak tadi dia mengambil handphonenya sebelum pergi ke ruang tamu.

"ini pasti udangnya beli di pasar dan yang beli pasti nenek, soalnya nenek kan suka banget belanja di pasar buat beli ikan yang bakal dimasak di rumah. Disha berbicara dalam hati."

Selesai berbicara didalam hati. disha fokus makan lauknya sambil bermain handphone. dia makan lauknya sampai habis. melihat lauk yang dia makan sudah habis. disha langsung meminum minumannya sampai habis juga.

"alhamdulilah kenyang. udang balado yang dimasak sama nenek sama mama enak banget. mana aku suka banget lagi sama udang, karena udang kan makanan seafood. apalagi aku kan suka banget sama makanan seafood. Disha berbicara dalam hati lagi."

Selesai berbicara lagi didalam hatinya. disha langsung fokus melihat hpnya dan dia membiarkan piring dan gelas yang berada dimeja makan. padahal makanan dan minumannya sudah dia habiskan dan tidak ada isinya sama sekali. disha yang sudah mengetahui bahwa makanan dan minumannya sudah habis, bukannya membawa piring dan gelas ke dalam cucian. dia malah asik dengan hpnya.

Tiba-tiba sunja keluar dari kamarnya dan dia melihat cucunya sedang fokus bermain handphone, bukan hanya melihat cucunya yang sedang fokus bermain handphone. sunja bahkan juga melihat ada gelas dan piring yang tergeletak di meja ruang tamu.

"Dis. lek panganane wes entek. piring lan gelase taruken nang dapur. ujar sunja."

"iya nanti nek. kata disha."

"sekarang ojok nanti. ujar sunja lagi."

"Nenek kenapa sih nek kok gopoh. yang makan padahal aku tapi kenapa malah nenek yang buru-buru sih nek. kata disha lagi."

"soale arek lek wes mangan iku haruse taroh piring lan gelase taroh nang dapur ojok nang meja tamu."

"makasih nek udah ngingetin. tapi pasti aku taruh ke dapur kok, meskipun nanti."

"sekarepmu wes dis, tapi ojok lali yo piringe lan gelase taruh nang dapur."

"iya nek."

Selesai berbicara seperti itu kepada cucunya. sunja langsung keluar dari kamar dan dia langsung pergi menyiram tanaman di halaman rumah dekat pagar rumah.

Tiba-tiba disha mendengar suara orang yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah.

"ini pasti nenek nih yang nyiram tanaman di halaman. kata disha."

Disha yang penasaran karena mendengar suara orang menyiram tanaman di halaman langsung melihat dari dalam rumah dan dia melihat ada orang yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah.

"tuh kan bener kata aku, pasti nenek yang lagi nyiram tanaman di halaman, soalnya kan cuman nenek yang suka nyiram tanaman di halaman rumah. kata disha lagi."

Karena sudah melihat neneknya menyiram tanaman dari dalam rumah. disha langsung mengambil gelas dan piring dan dia langsung pergi ke dapur dan seperti biasanya dia menaruh gelas dan piring ke dalam tempat cucian.

Selesai menaruh gelas dan piring. Disha langsung mencuci tangannya dengan sabun yang ada di tempat cucian. selesai mencuci tangannya. disha langsung keluar dari dapur dan dia kembali fokus bermain handphonenya seperti biasanya. saat sedang asik bermain handphonenya. tiba-tiba disha kepikiran sesuatu dibenaknya.

"besok di sekolah, kira-kira aku bakal ketemu gak ya sama evir. kayanya aku harus ngelakuin sesuatu deh supaya aku bisa ketemu sama dia besok di kantin. soalnya kalau aku diem aja. aku takutnya malah gak ketemu sama dia lagi di kantin. padahal kan aku sama dia satu sekolah, meskipun beda kelas. disha berbicara dalam hati."

Karena kepikiran soal evir. disha tiba-tiba membuka Instagramnya dan dia langsung membuka blokiran Instagram evir dan dia langsung mengirim pesan kepada evir lewat Instagram.

"kalau bukan demi sahabat aku riri. aku gak mungkin mau buka blokiran Instagram dia, aku buka blokiran Instagram dia, demi sahabat aku, karena aku sayang banget sama riri. Disha berbicara dalam hati lagi."

Di rumah evir. evir yang sedang asik mengerjakan pr-nya di dalam kamarnya. tiba-tiba ada suara notifikasi dihandponenya. karena mendengar ada suara notifikasi dihandponenya. evir langsung melihat notifikasi dihandponenya dan dia terkejut karena disha lah yang mengirim pesan DM ke Instagramnya.

"bukane Instagramku diblok karo disha, tapi awae kok isok ngirim pesan nang aku. Evir berbicara dalam hati."

Karena penasaran mengapa disha membuka blokiran di ig. evir langsung membuka DM dari disha dan isi dari DM tersebut adalah: disha ingin bertemu dengan evir besok di kantin.

"kenapa kamu tiba-tiba buka blokiran aku, kamu udah maafin aku dis? Evir bertanya kepada disha."

"gak usah kegeeran deh, aku buka blokiran kamu demi riri kali. kalau bukan demi dia, aku gak sudi buka ig kamu. kata disha."

"demi riri, maksudnya gimana dis? Evir bertanya kepada disha lagi."

"aku gak bisa jelasin diDM vir. kata disha lagi."

"Dis maksud kamu ketemuan di kantin, di kantin yang mana?"

"SMPN 2 bangil, kita kan satu sekolah."

"kok kamu bisa sekolah di sana? Disha bertanya kepada evir."

"bisalah orang aku tinggal di bangil. tapi bentar deh, bukannya sekarang kalau ke sekolah. pake zonasi ya. kok kamu bisa sekolah di bangil sih, kan tempat tinggal kamu di Probolinggo, bukan dibangil."

"sekarang aku, sama mama aku tinggal di bangil dis, bukan di Probolinggo lagi."

"kenapa pindah ke bangil? Disha bertanya kepada evir lagi."

"papa di penjara karena udah nipu banyak orang, terus sekarang aku tinggal sama mama dan mama papa udah cerai gara-gara kelakuan papa."

"bagus deh keluarga evir berantakan. mungkin ini yang dinamakan karma, karena udah ngancurin keluarga orang. tapi mamanya evir kasian sih karena dia pisah sama suaminya gara-gara kelakuan suaminya sendiri. meskipun kasian sama mamanya. aku seneng banget keluarga evir hancur, seperti ayahnya evir yang tega ngancurin keluarga aku sampe orangtua aku pisah dan aku sama mama terpaksa jatuh miskin karena ayahnya evir yang gak bertanggung jawab malah bawa lari uangnya papa aku. tadinya aku pengen balas dendam sama ayahnya dia, karena udah berani ngancurin keluarga aku, tapi kayanya gak usah deh. karena aku cuman gak mau buang-buang waktu buat hancurin ayahnya evir. Disha berbicara dalam hati."



















Disharmonious family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang