"kalau kita bertiga ingkar janji gimana? Sana bertanya kepada disha dan riri."
"kok kamu ngomongnya gitu sih? Disha juga bertanya kepada sana."
"aku takut aja kita bertiga gak bisa nepatin janji kalau kita ketemu sama orang baru nantinya. kata sana."
"kalau kita bisa nepatin janji gimana? Disha bertanya kepada sahabatnya. sana."
"kalau bisa kan. kalau enggak gimana dis. kata sana lagi."
"pasti kita bisa kok na nepatin janji kita buat sama-sama terus kalaupun nantinya kita ketemu sama orang baru. kata disha."
"tapi aku ragu dis."
"kenapa kamu ragu sih? Disha bertanya kepada sahabatnya. sana lagi."
"aku ragu karena aku belum yakin kalau kita bertiga bisa nepatin janji."
"bukan cuman kamu aja yang ragu na. aku juga ragu sebenarnya. ujar riri."
"kok kamu malah ikut-ikutan ragu sih? Disha bertanya kepada sahabatnya. riri."
"soalnya kan nepatin janji gak gampang dis. karena aku takut ingkar janji dis. tapi aku bukan cuman takut ingkar janji dis. aku juga takut dosa. soalnya dosa kan kalau sampe kita bertiga ingkar janji. ujar riri lagi."
"nepatin janji emang gak gampang sih. tapi kalau kalian berdua ragu. aku juga ragu dong. kata disha."
"lah. kok malah ikut-ikutan ragu juga sih dis kaya kita? Riri juga bertanya kepada sahabatnya. disha."
"soalnya aku bakal pergi ke Jakarta kalau udah lulus SMP nanti mangkanya aku juga ragu. disha berbicara dalam hati."
"hello dis. ditanya kok malah bengong. lagi mikirin apa sih? Riri bertanya kepada disha."
"mikirin keraguan kita bertiga lah. kata disha lagi."
"karena kamu lagi mikirin itu dan kita bertiga sama-sama ragu kan. jadi kita cabut aja ya janjinya. kata riri."
"cabut ri. kamu yang bener aja dong ri. mana ada janji yang bisa dicabut oleh manusia."
"kalau gak bisa dicabut terus gimana dong? Riri bertanya kepada disha lagi."
"gak tau aku sih."
"kalau kamu gak tau. berarti kita bertiga tetep harus nepatin janji kita dong? Riri bertanya kepada kedua sahabatnya. sana dan disha."
"iyalah. Disha dan sana menjawab dengan kompak."
"tapi kalau kita ingkar janji kita. terus kita asing gimana? Riri bertanya kepada kedua sahabatnya."
"kalau kita asing gara-gara janji ini. berarti kita gak bisa bersahabat lagi. kata disha."
"gak. aku gak mau asing sama kalian. aku juga gak mau persahabatan kita rusak dan berantakan gara-gara janji ini. kata riri."
"kita pake cara lain ya supaya kita gak perlu pake janji-janji segala kalau misalkan kita bertiga gak bisa nepatin janji masing-masing. kata disha lagi."
"cara lain apah? Riri bertanya kepada sahabatnya. disha."
"gak tau. tapi yang pasti kita harus punya cara supaya kita bertiga gak asing."
"caranya gimana supaya kita gak asing tanpa kita harus ngingkar janji? Riri bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."
"gak tau."
"kok gak tau sih? Riri bertanya kepada disha."
"emang gak tau."
"kalau gak tau caranya gimana. berarti suatu saat kita bakalan asing dong?. Riri bertanya kepada disha lagi."
"gak tau."
"kok jawabnya malah gak tau-gak tau sih?."
"karena aku emang gak tau."
"kalau kamu gak tau caranya gimana mending caranya cari digoogle aja deh."
"iya. nanti aku cariin."
"kayanya sana punya firasat deh kalau kita bakalan asing, soalnya kan lulus SMP nanti aku langsung pindah ke Jakarta. apa gara-gara pindah nanti ya. pertemanan ku sama riri dan sana bakal asing karena lulus nanti kita bakal ldr beda kota. disha berbicara dalam hati."
"Dis. kamu lagi mikirin apa.? Riri bertanya kepada sahabatnya. disha."
"Jakarta."
"kenapa mikirin jakarta dis? riri bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."
"aduh. aku pake segala keceplosan segala lagi. untung aja aku belum bilang kalau lulus SMP nanti. aku bakal pindah ke sana. Disha berbicara dalam hati lagi."
"malah bengong lagi nih anak. aku tanya kenapa gak dijawab dis? Riri bertanya kepada disha."
"aku lagi mikirin jakarta karena aku kangen keluargaku di jakarta."
"kangen keluarga papa kamu ya? Riri bertanya kepada disha lagi."
"iyah."
"kangen keluarga papa kamu maksudnya gimana sih? Sana bertanya kepada sahabatnya. riri."
"Di Jakarta kan ada keluarganya disha. kakaknya, kakak iparnya, sama keponakannya disha juga. ujar riri."
"oala mereka ta. kirain keluarga besar dari ayahnya disha yang lain selain kakaknya disha, ayahnya disha, sama keponakannya disha."
"kamu cuman salah ngira na."
"iya. oh iya aku pengen bahas soal jakarta. soalnya kita pernah kan janji kalau kita bertiga bakal bareng-bareng ke Jakarta kan? Riri bertanya kepada kedua sahabatnya. disha dan juga sana."
"iya. emangnya kenapah? Disha dan sana bertanya kepada sahabatnya. riri."
"sebelum kita bertiga pergi ke Jakarta. kita beli jajan dulu buat pergi ke Jakarta dis. kita beli oleh-oleh buat keluarga kamu. tapi enaknya beli jajan apa ya? kata riri."
"terserah sih. kata disha."
"kok malah terserah? Riri bertanya kepada sahabatnya. disha."
"soalnya aku gak tau kesukaan kakak ipar aku sama anaknya kakakku. kata disha lagi."
"kalau jajanan kesukaan kakak kamu. kamu tau dis? Sana juga bertanya kepada disha."
"tau. kata disha."
"jajanan kesukaan kakak kamu emangnya apa? sana bertanya kepada disha. sahabatnya."
"kepiting sama kaya aku. kata disha lagi."
"mohon maaf ya dis. tapi kepiting itu makanan bukan jajan. kata sana."
"iya. aku tau na kepiting itu emang makanan bukan jajan."
"berarti beli kepiting aja ya gak usah beli jajan? Sana bertanya kepada disha. sahabatnya lagi."
"iya."
"kakak kamu suka kepiting apa?. soalnya kan kepiting itu macem-macem rasanya. Sana bertanya kepada disha."
"kepiting bumbu pedes."
"itu sama kaya disha tau suka makan kepiting yang bumbunya pedes. ujar riri."
"kok makanan kesukaan kamu sama kakak kamu sama dis? Sana bertanya kepada disha lagi."
"namanya juga kakak adek wajar kalau sama. kata disha."
"kakak adek sedarah lagi mangkanya makanan kesukaannya bisa sama. ujar riri lagi."
"aku jadi penasaran deh sama kakak kamu dis. kata sana."
"kamu pengen liat foto kakak aku? Disha juga bertanya kepada sana."
"emang boleh? sana bertanya kepada sahabatnya. disha."
"boleh dong. tapi jangan lama-lama ya. kata disha lagi."
"kenapa emangnya? Sana bertanya kepada sahabatnya. disha lagi."
"suami orang soalnya. apalagi kamu kan udah tau kalau kakak aku udah punya istri sama anak."
"iya. gak lama-lama kok liat fotonya. kata sana."
"posesif amat dis sama kakaknya. ujar riri."
"wajarlah kalau aku posesif. soalnya kakakku udah punya istri. kata disha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Disharmonious family
Teen FictionIni lanjutan dari disharmonious family bercerita tentang hancurnya keluarga disha gara-gara ulah satu orang yaitu: ridho ayahnya evir. di season 2 ini disha sudah memasuki masa-masa SMP di sekolahnya dan bagaimana perjalanan kisah disha di masa-masa...