Disharmonious family

34. iuran

Isha sudah menyiapkan bekal yang akan dia berikan kepada putrinya. disha. selesai menyiapkan bekal itu. isha langsung menutup bekal itu dengan penutup dan dia langsung menaruh bekal itu ditasnya disha.

Selesai menaruh bekal ditasnya. isha langsung pergi ke ruang tamu dan dia langsung memberitahu disha bahwa isha sudah menaruh bekal ditasnya.

"aku berangkat sekarang mah. kata disha."

"pamit dulu sana sama kakek sama nenek. kata isha."

"iya mah. kata disha lagi."

Disha langsung pamit kepada nenek dan kakeknya. selesai berpamitan kepada mereka. disha langsung keluar dari rumah. di luar rumah. disha langsung memakai kaos kaki dan juga sepatunya. selesai memakai kaos kaki dan sepatu. disha langsung berangkat ke sekolah.

Sampai di sekolah. disha langsung masuk ke dalam gerbang sekolah dan dia juga masuk ke dalam kelasnya yang bertulisan 7F.

Di kelas 7F. tiba-tiba disha langsung ditarik oleh kedua sahabatnya. riri dan sana.

"ada apa sih kok narik-narik. mana gak bilang-bilang lagi. ujar disha."

"maaf. kata sana dan isha."

Sana dan isha langsung memberitahu disha untuk membawa uang besok ke sekolah.

"lah. emang besok aku bawa uang kok. kan besok hari Jumat. pulang sekolah cepet. jadi kalian gak usah ngasih tau aku. aku pasti bawa uang kok. ujar disha lagi."

"Dis. kita ngasih tau kamu soal uang bukan buat jajan di kantin. tapi. kata riri."

"tapi apa? disha bertanya kepada riri. sahabatnya."

"Dis. dengerin dulu kalau orang lagi ngomong. jangan dipotong kalau riri lagi ngomong karena gak baik motong omongan orang lain. kata sana."

"maaf. udah kebiasaan soalnya dari dulu. kata disha."

"iya. kata sana lagi."

"dilanjut aja ngobrolnya ri. kata disha."

"oke. jadi kenapa aku sama sana ngasih tau kenapa besok kamu bawa uang ke sekolah. soalnya setiap hari Jumat wajib bayar iuran sekolah. kata riri lagi."

"kamu kata siapa kalau setiap hari Jumat bayar iuran ri? disha bertanya kepada sahabatnya riri."

"Digrup kelas 7F kan ada sayangku. emangnya kamu gak lihat? riri juga bertanya kepada disha."

"perasaan tadi pagi aku buka hp gak ada pengumuman digrup deh. kata disha lagi."

"bukannya hp kamu setiap pagi selalu mati ya. kalau hp udah mati. baru kamu charger hp kamu dis. padahal baterai hp kamu 100. tapi malah kamu matiin."

"aku nyalain waktu aku lagi makan tadi. tapi habis itu langsung aku matiin kok hp-nya. mungkin karena hp-nya udah mati kali ya. mangkanya belum ada pengumuman digrup kelas."

"bisa jadi sih. apa mungkin pengumuman muncul digrup waktu kamu udah berangkat ke sekolah dis."

"kayanya sih iya."

"pantesan aja kamu baru tau kalau hari Jumat wajib bawa uang ke sekolah buat bayar iuran sekolah."

"besok bawa iuran ke sekolah kira-kira berapa ri? disha bertanya kepada sahabatnya. riri. lagi"

"seikhlasnya."

"kalau bawa uang 10.000 gak papa kan? Disha bertanya kepada riri."

"gak papa dong."

"kalau gitu aku bawa uang 10.000 aja deh."

"kalau kamu bawa uang segitu buat besok. kamu gak jajan di kantin dis. kan setau aku jumat besok. kamu bawa uang buat jajan ke kantin kan."

"Aku jajan kok ri. kan aku bawa uang buat jajan sama buat iuran sekolah. lagian iuran sekolah buat apa sih? Disha bertanya kepada riri lagi."

"buat keperluan di kelas kita dis. soalnya kalau kelas kita butuh sesuatu kan bisa pake uang iuran buat kebutuhan kelas."

"iurannya cuman hari Jumat aja kan. gak bawa uang setiap hari buat iuran kan?"

"iya disha iurannya cuman buat hari Jumat aja kok."

"bagus deh kalau gitu. soalnya aku males kalau harus bayar iuran setiap hari. tapi untungnya bayarnya cuman hari Jumat aja."

"Dis. ada satu hal lagi yang lebih penting daripada bayar iuran di kelas kita."

"soal apa."

"tapi sebelum bahas ini aku nanya dulu deh sama kamu dis. kamu punya buku kosong gak di rumah?. tapi buku kosong yang gak ada tulisan tangan sama sekali. riri bertanya kepada disha. sahabatnya."

"ada sih di rumah. kenapa tiba-tiba kamu nanya kaya gitu ri?"

"soalnya besok habis jam istirahat. kita ada tugas di kamar mandi perempuan dan tugasnya itu kita wajib ke kamar mandi sambil bawa buku yang kosong."

"emang tugasnya apa di kamar mandi. sampe bawa buku tulis segala. mana buku tulisnya yang kosong lagi."

"tugasnya itu kita wajib meriksa barang apa aja yang ada di kamar mandi dis. itu sih tugas buat besok."

"cuman meriksa doang tugasnya. lagian kamu tau tugas ini darimana sih? Disha bertanya kepada riri."

"grup kelas dis. mangkanya hp jangan dimatiin. jadi kamu baru tau kan ada tugas kaya gini buat besok."

"aku matiin hp karena hpku boros. mangkanya aku matiin. lagian gak mungkin aku biarin hp-ku nyala. soalnya kalau aku biarin hp-ku nyala. takutnya hp-ku cepet mati dan aku harus ngechas ulang."

"kalau ngechas ulang emangnya kenapa dis. kamu kan punya charger buat ngechas. jadi gak papa dong kalau ngechas ulang."

"bukan masalah punya charger atau enggak. masalahnya hp-ku baterainya udah penuh. masa hp-ku aku biarin nyala lama-lama dis. pasti hp-ku langsung boros dong. percuma juga aku ngechas hp tapi kalau misalkan hp-ku boros tiba-tiba."

"iya sih bener. tapi aku punya solusi lho dis supaya hp kamu kalau udah penuh gak usah ngechas pagi-pagi lagi."

"solusinya apa tuh? Disha bertanya kepada riri lagi."

"kamu ngechas hpnya siang aja."

"gak bisa lah. kan aku school."

"kan ada mama kamu dis."

"takut mama lupa ngechas hpku."

"kalau kamu takut mama kamu lupa ngechas dis. kamu minta tolong aja ke nenek sama kakek kamu buat ngechas hpmu."

"emangnya mereka mau?."

"lho kok malah nanya sama aku. kamu tanya ke mereka dong bukan malah nanya aku."

"ogah ah. males. ri itu kayanya bukan solusi yang tepat deh."

"kalau bukan solusi yang tepat. emangnya kamu punya solusi yang tepat? Disha bertanya kepada sahabatnya."

"enggak sih. bentar. ini kenapa malah jadi bahas handphone sih. coba ulang ke topik awal."

"topik soal yang di kamar mandi itu kan? Disha bertanya kepada sahabatnya lagi."

"iyalah masa ya iya dong."

"serius dong kok malah bercanda sih."

"dua rius deh."

"ih. kenapa pake acara bercanda segala sih. gak lucu tauk."

"emang gak lucu. aku emang sengaja bercanda supaya kita ngobrolnya gak serius-serius amat. soalnya kamu kan orangnya susah diajak bercanda."