"iya dis aku tau semua sekolah pasti ada kerja bakti, tapi masalahnya dis kita aja baru masuk sekolah lho masa tiba-tiba ada kerja bakti sih. kata riri."
"ya mau gimana lagi ri. ini kan salah satu kegiatan MPLS di sekolah kita. mau gak mau, suka gak suka kita wajib ikut kegiatan kerja bakti. kalau ada murid yang gak ikut kerja bakti takutnya dihukum lho. emangnya kamu mau dihukum gara-gara gak ikut kerja bakti di sekolah. kata disha."
"ya gak mau lah dis. orang baru masuk sekolah masa langsung dihukum sih. kata riri lagi."
"ya udah ri kalau emang kamu takut dihukum beneran. mending kamu ikut kerja bakti aja biar gak dihukum. kata disha lagi."
"males ikut."
"kenapa males sih orang kerja baktinya berkelompok gak sendirian kok. disha bertanya kepada sahabatnya. riri."
"aku males karena pasti kotor kan. soalnya aku tau kalau kerja bakti kan harus megang kotoran kan. aku males tau megang kotoran. jijik tau gak sih."
"Ri aku juga jijik sebenarnya karena aku gak suka liat yang kotor-kotor tapi mau gimana lagi kita harus kerja bakti ri. tapi kalau kamu emang males ikut ya udah gak usah ikut. tapi jangan salahin aku sama sana kalau kamu kena hukuman di sekolah gara-gara kamu males ikut kerja bakti."
"Dis kalau riri emang beneran gak mau ikut ya udah jangan dipaksa. orang anaknya aja gak mau ikut kok. dis mending kita sekarang langsung keluar kelas yuk! kita langsung kerja bakti. ujar sana."
"terus riri gimana na? Disha bertanya kepada sahabatnya. sana."
"dia-nya aja gak mau ikut kok dis. jadi percuma kalau kita pengen dia ikut. kata sana."
Disha dan sana langsung keluar dari kelas 7f, sedangkan riri malah melihat mereka berdua yang masih di dalam kelas.
"duh. aku ikut kerja bakti gak ya. tapi aku males ikut. tapi kalau aku gak ikut kerja bakti. aku sendirian di kelas dong, soalnya kan semua orang ikut kerja bakti. aku ikut aja deh meskipun males bersih-bersih. daripada aku di kelas sendirian, mending aku ikut kerja bakti. meskipun terpaksa. riri berbicara dalam hati."
Riri pun langsung keluar dari kelasnya dan dia langsung pergi ke lapangan. sesampainya di lapangan. riri melihat kedua sahabatnya yang sudah mengikuti kerja bakti di lapangan sekolah dan dia langsung menghampiri kedua sahabatnya. sana dan juga disha.
"lho bukannya kamu males ikut. kok tiba-tiba ke lapangan. disha bertanya kepada riri."
"ya. emang males ikut sih. tapi aku takut sendirian di kelas. daripada di kelas mending aku ikut kerja bakti di lapangan. lagian aku takut dihukum kok. mangkanya sekarang aku ada di sini sama kalian. kata riri."
"oh. pantesan kok tiba-tiba keluar kelas. ternyata pengen ikut kerja bakti karena takut dihukum ternyata. kata disha."
"iya. kata riri lagi."
"ya udah sana kamu mulai kerja baktinya. kata disha lagi."
"aku harus ngapain? riri bertanya kepada sahabatnya. disha."
"kerja bakti ri."
"iya tau disha kerja bakti. maksud aku itu aku harus ngapain. kerja bakti kan banyak. ada nyapu kotoran pake sapu lidi, buang sampah atau nyabut rumput, atau juga ngambil kotoran daun-daun."
"terserah kamu aja ri."
"oke dis."
Riri langsung mengikuti kerja bakti di lapangan sekolah. dia mengambil daun-daun yang berserakan di lapangan sekolah.
"daunnya banyak amat kapan selesainya ini coba. kata riri."
"baru juga kerja bakti udah ngeluh. ujar disha."
"gimana gak ngeluh orang kerja bakti karena kepaksa supaya gak dihukum. lagian ya kerja bakti gampang capek dis. kata riri lagi."
"Riri kalau kamu gak pengen capek. ya udah di rumah aja sana, gak usah sekolah sana. daripada ikut kerja bakti karena males mending di rumah aja. karena di rumah kamu ada art jadi kamu bisa-bisa santai di rumah gak kaya di sekolah. ujar disha lagi."
"pedes banget omongan disha. tapi dia kan emang gitu orangnya dan aku sama dia udah temenan dari lama jadi aku tau dia kalau ngomong emang pedes. tapi meskipun disha bilang kaya gitu yang dia bilang fakta sih. apalagi disha kalau dia gak suka sama orang dan ada orang yang bikin dia kesel omongan pedesnya langsung keluar dan dia gak mikirin perasaan orang lain kalau ada orang yang sakit hati dengerin kalau dia ngomong pedes. tapi kalau aku biasa aja sih kalau dia ngomong pedes karena udah biasa kan dia ngomong pedes. karena itu emang udah sifatnya dari dulu dan gak bisa diubah sama sekali. untung aja aku bisa sabar kalau omongan dia nyakitin. riri berbicara dalam hati."
"Ri jadi lanjut kerja bakti gak kok gak lanjut bersih-bersihnya. disha bertanya kepada sahabatnya. riri."
"jadi lanjut kok dis kerja baktinya. kalau gak lanjut kerja baktinya ngapain juga aku ke lapangan."
"ya udah sana langsung dilanjutin aja kerja baktinya."
Riri langsung melanjutkan mengambil daun-daun yang berserakan di lapangan.
Selesai membersihkan semua daun-daun yang berserakan di lapangan. tiba-tiba dia melihat ada sapu lidi yang tidak dipakai. karena melihat sapu lidi itu. disha ingin mengambil sapu lidi di lapangan. akan tetapi sebelum mengambil sapu lidi di lapangan. disha bertanya kepada orang apa ada yang mau memakai sapu lidi dan ada orang yang menjawab tidak. karena ada orang yang menjawab dengan tidak. disha langsung mengambil sapu lidi itu dan dia langsung membersihkan daun-daun yang berserakan di lantai dan dia langsung membuang daun-daun itu ke tong sampah.
Selesai membuang daun-daun itu ke tong sampah. disha langsung menaruh sapu lidi itu ke asalnya.
"istirahat sebentar deh. Riri berbicara dalam hati."
Riri langsung istirahat dan dia duduk di lantai yang ada di lapangan.
"Ri kok malah istirahat. ayok kerja bakti lagi. kamu kan cuman bersihin daun doang kok malah duduk sih. ujar disha."
"aku capek dis. kata riri."
"capek kamu bilang riri. orang cuman bersihin daun doang kok. masa gitu doang capek sih. ujar disha lagi."
"tapi aku emang capek dis. aku istirahatnya cuman sebentar doang kok dis. kata riri lagi."
"gak. gak ada istirahat-istirahat lanjut kerja ayok."
"kan cuman sebentar doang disha. biarin aku istirahat ya."
"enggak riri. semua orang gak ada yang istirahat di sini tapi kamu malah pengen istirahat."
"tapi kan aku capek dis, mangkanya aku butuh waktu istirahat di sini disha. kalau istirahatnya udah selesai aku langsung lanjut kerja bakti kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Disharmonious family
Teen FictionIni lanjutan dari disharmonious family bercerita tentang hancurnya keluarga disha gara-gara ulah satu orang yaitu: ridho ayahnya evir. di season 2 ini disha sudah memasuki masa-masa SMP di sekolahnya dan bagaimana perjalanan kisah disha di masa-masa...