BAB 51

427 82 59
                                    

Tubuh Yejin di penuhi kecemasan saat mengantar Chiquita menuju ruang operasi. Bukan karena dia tidak percaya pada dokter Park.

Akan tetapi saat Yejin mendorong ranjang Chiquita menuju ruang operasi, bertepatan dengan itu seseorang baru saja keluar dari ruang operasi lain dengan seluruh tubuh hingga wajah yang tertutup kain putih.

Itu membuat seluruh tubuh Yejin merinding. Ada sesuatu yang menghantam dadanya saat mereka saling melewati satu sama lain.

Dan bertepatan dengan itu, dokter Park muncul dari ruang operasi dengan mata yang memerah, seolah dokter itu baru saja menangis.

“Selamat pagi, dokter Park.” Sapa Yejin membungkuk.

Dan semua orang mengikuti gerakan Yejin kecuali Chiquita yang berbaring di ranjang rumah sakit.

“Pagi Yejin, pagi Hyunbin, Chiquita, dan semuanya.” Sapa dokter Park.

Suaranya bergetar dan Yejin bisa melihat bahwa dokter itu mengerutkan keningnya terlalu dalam. Ada kesedihan yang terlihat jelas di matanya.

“Dokter,” Kata Yejin, melangkah mendekat. “Apakah semuanya baik-baik saja?”

Dokter Park melepaskan maskernya dan terlihat jelas betapa pucatnya wajah dokter Park saat ini. Hidungnya pun merah menandakan ada tangis yang membekas terlihat di wajah dokter itu.

“Aku baik-baik saja. Aku hanya baru selesai mengoperasi seseorang.” Kata dokter Park.

“Kau yang mengoperasi orang yang meninggal tadi?” Tanya Yejin.

Tidak ada nada menghakimi dari suara Yejin, dia hanya penasaran. Namun penyesalan terlihat jelas di wajah dokter Park yang langsung menunduk dan Yejin langsung mendekati dokter Park.

“Maafkan aku, dokter. Aku tidak bermaksud. Apakah ucapanku keterlaluan? Sekali lagi, maafkan aku.” Ujar Yejin meminta maaf dengan tulus.

Namun, ada lebih banyak air mata mengalir di pipi dokter Park. Yejin menatap Hyunbin yang juga terkejut.

Karena selama Hyunbin berteman dengan dokter Park, lelaki itu tak pernah melihat ada kesedihan pada dokter Park.

Tentu saja, kesedihan dokter Park mengejutkan. Tidak hanya bagi Yejin dan Hyunbin, namun bagi Chiquita dan semua teman-teman yang hadir.

“Dokter,” Kata Chiquita, memanggilnya dengan suara lembut. “Kau kenapa? Apa yang sedang terjadi?”

Tiba-tiba saja, dokter Park melangkah ke arah Chiquita yang membuat Yejin langsung menyingkir dari sisi putrinya. Dokter itu langsung memeluknya.

Sekali lagi, dokter itu mengejutkan semua orang.

“Maafkan aku, Chiquita, maafkan aku. Aku tidak bisa melakukan apapun. Aku tidak punya kuasa apapun. Maafkan aku...” Kata dokter Park, tangisannya semakin keras terdengar.

“Dokter, maaf untuk apa? Tidak punya kuasa untuk apa? Aku sama sekali tidak mengerti.”

Kebingungan Chiquita tak terjawab karena dokter Park terus menangis selama beberapa menit dan Chiquita hanya membiarkannya.

Sampai keadaan mereda dan tangisan dokter Park terhenti. Dokter itu menunduk, berusaha untuk tidak menatap siapapun saat ini.

“Chiquita, sampai bertemu di ruang operasi 20 menit lagi. Hingga saat itu, kau harus terus berpikiran positif. Orang yang mendonorkan jantungnya padamu...” Kata dokter Park, hendak mengatakan sesuatu tapi dia memutuskan untuk menggelengkan kepalanya. “Pokoknya, sampai bertemu 20 menit lagi, ya? Aku permisi dulu.”

Chiquita dan bahkan semua orang menatap kepergian dokter itu dengan heran.

“Ada apa dengan dokter Park? Kenapa dia terlihat begitu sedih?” Tanya Chiquita saat dokter Park pergi.

The flower ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang