BAB 10

626 77 15
                                    

"Unnie,"

Pharita menoleh ketika Ahyeon tidak langsung menutup pintu mobil dan malah memanggilnya.

"Ya, Ahyeon?"

"Aku... Emmm, ingin bertanya apakah aku boleh... jika di izinkan main ke tempatmu? Maksudku, jika unnie ada waktu atau sebagainya?" Suara Ahyeon terdengar sangat gugup ketika dia bertanya.

Pharita bingung kenapa juga Ahyeon terlihat takut bertanya padahal, gadis itu adalah sahabat Chiquita dan tentunya, Pharita sebagai kakak tidak akan melarang Chiquita untuk bergaul dengan Ahyeon.

Terutama, dia tahu bahwa Ahyeon sejauh ini adalah gadis yang baik dan manis.

"Tentu saja, Ahyeon. Kau di perbolehkan untuk datang kapan pun kau mau. Kau tahu keluarga kami jelas akan menyambutmu dengan baik." Jawab Pharita sambil tersenyum membuat Ahyeon tersenyum lebar.

"Bagaimana dengan akhir pekan ini?" Tanya Ahyeon dengan mata berseri-seri.

"Oh, akhir pekan ini aku dan keluargaku pergi liburan selama satu atau dua minggu. Aku belum bisa memastikannya. Tapi setelah liburan kau bisa main ke rumah kami."

Ekspresi Ahyeon berubah secara drastis dan Pharita tidak nyaman melihat kesedihan di mata sahabat adiknya itu. Dia ingin sekali menghiburnya tapi bagi orang yang tidak terbiasa berbagi kasih sayang, dia bingung apa yang harus dia lakukan.

"Baiklah, unnie. Selamat... bersenang-senang kalau begitu. Aku masuk dulu." Ujar Ahyeon, membungkuk pada Pharita sebelum berbalik.

"Ahyeon?" Panggil Pharita sebelum Ahyeon benar-benar menghilang dari pandangannya.

"Ya?"

"Jika kau mau... aku akan bicara dengan keluargaku agar kau bisa ikut liburan bersama kami. Bagaimana?" Tanya Pharita.

Entah terbesit darimana ide seperti itu. Hanya saja, melihat Ahyeon bersedih seperti ini membuat Pharita tidak nyaman. Dia merasa bahwa dialah yang membuat Ahyeon bersedih.

Lagipula, dia sahabat Chiquita. Adiknya pasti senang jika sahabatnya ikut hingga dia punya teman saat liburan, kan?

"Unnie, kau serius? Aku tidak mau menghancurkan liburan keluargamu."

"Tentu saja kau tidak menghancurkan. Chiquita juga akan senang jika kau ikut."

Ahyeon menjerit gembira dan mencondongkan tubuh sedikit ke dalam taksi, memeluk Pharita yang membuat Pharita sedikit tersentak karena pelukan yang tiba-tiba itu.

Tapi kemudian, Pharita terkekeh dan menepuk punggung Ahyeon. Ketika pelukan mereka lepas, Ahyeon masih sangat senang. Wajah bahagianya terlihat jelas yang membuat Pharita merasa lega.

"Terima kasih banyak unnie! Aku sangat sayang padamu!" Ucap Ahyeon, mencium pipi Pharita sebelum dia berlari begitu saja ke dalam rumahnya.

Pharita menatap kepergian Ahyeon sambil menggelengkan kepalanya. Dia menutup pintu taksi, membiarkan taksi itu akhirnya kembali melaju membawa dia pulang ke rumah.

***

Momen saat Pharita di tarik oleh seorang pria masih mengganggu Chiquita sampai saat ini. Bahkan ketika makan malam berlangsung, Chiquita tidak bisa menghilangkan gambaran itu begitu saja.

Tapi Ahyeon menahannya dan bersikeras bahwa mungkin saja, dia akan mengganggu Pharita yang rupanya sedang dekat dengan seorang pria.

Meskipun apa yang Ahyeon katakan bisa jadi benar, tetap saja Chiquita tidak bisa menghilangkan pikiran itu dari benaknya.

The flower ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang