DON'T COPY MY STORY!!!
Plagiat dilarang masuk🚫
Abela Silfiana Pramudya guru BK cantik yang masih saja gagal move on dari sang mantan tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orangtuanya atas dasar kebelet ingin menggendong cucu. Kilse memang.
Dijaman yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Para siswa siswi SMA Garuda berhamburan keluar dari kelas setelah mendengar bel tanda pelajaran telah selesai. Abela masih berada di dalam ruangannya menunggu agar para siswa pulang dahulu baru dirinya akan pulang. Jalanan pasti sedang ramai jadi Abela malas sekali jika ikut berdesakan dengan para siswa siswinya.
"Mau langsung pulang lo?" Abela menoleh ke arah pintu, melihat Nadia disana.
"Langsung pulang gue." Abela kembali fokus pada handphonenya.
"Ngopi yuk!" ajak Nadia.
"Pengen sih, tapi Rikhan mau jemput." Abela derdecak sebal mengingat Rikhan yang mengantar jemputnya mulai sekarang.
"Bilang lah mau main dulu sama gue gitu, ga diijinin emang? Jadi tahanan suami sekarang lo?" Nadia mengejek. Abela melotot tidak terima.
"Bentar gue telfon dia." Abela membuka aplikasi WhatsApp lalu mencari kontak Rikhan. Abela menelfon Rikhan. Baru saja deringan pertama Rikhan sudah mengangkat telfonya. Abela mengernyitkan dahinya penasaran. Rikhan ini ga ada kerjaan kah? Sampai sampai telfonya langsung diangkat gitu aja.
"Halo Ela? Kenapa?" Abela bedehem sebelum menjawab pertanyaan Rikhan.
"Kamu ga usah jemput aja ya ini Nadia mau ngajak ngopi sekarang. Aku juga kangen ngobrol sama dia."
"Kabarin kalian ngopi dimana, nanti aku jemput disana. Ga ada penolakan, kalo ga mau aku jemput ngopi berarti aku jemput sekarang. Artinya kamu ga jadi ngopi sama Nadia kalau aku jemput sekarang sayang." Abela mencibir pelan, sangat menyebalkan memang Rikhan ini.
"Ya ya ya terserah!" Abela langsung mematikan sambungan telfon.
"Duh mesra amat si!" Nadia tertawa sambil mengejek Abela.
"Sialan lo Nad, udah ayo!"
Nadia mengerutkan dahinya aneh saat melihat Abela yang aneh sekali cara jalanya.
"Lo kenapa si? Jalan lo kek robot!" Nadia melihat Abela aneh.
"Sialan, diem aja deh!" Abela malas menjelaskan kepada Nadia. Nadia pasti mengejeknya habis-habisan!
"Aneh banget lo, God! Bel wait!" Nadia menghadang jalan Abela lalu mengguncang lengan Abela.
"Ck! Apaan sih Nad?" Abela sensi dengan tingkah Nadia. Kalo boleh jujur selangkangannya saat ini masih perih. Ini kalau bisa pakai kursi roda Abela ingin pakai kursi roda saja! Abela tidak menyangka kalau kata orang-orang jika pertama kali berhubungan badan itu sakit. Gila ternyata lebih dari sakit! Abela merasa ada yang robek di bawah sana, sialan Rikhan! Bahkan badanya terasa remuk seperti tulangnya patah dimana-mana.
"Jangan bilang sama gue kalo lo?!" Nadia melotot menatap Abela.
"Apaan sih? Bilang apaan?!" Abela mengerutkan dahinya berpikir.
"Lo udah ga perawan?" mata Nadia memicing. Abela melotot kaget karena Nadia bisa menebak hal itu. Abela sudah akan bicara tetapi Nadia membungkam mulutnya dengan tangan.