Bab:Sepuluh

5.8K 240 1
                                    

"Pulang kerja ada acara gak Bu?" Saat berjalan ke dalam gedung sekolah tempatnya berkerja Abela menoleh kesamping mendengar suara berat Evan menyapa pendengaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang kerja ada acara gak Bu?" Saat berjalan ke dalam gedung sekolah tempatnya berkerja Abela menoleh kesamping mendengar suara berat Evan menyapa pendengaranya.

Abela tersenyum. "Gak mau kemana-mana Pak, ada apa memang?"

"Emm, bisa temani saya minum kopi gak Bu nanti saat pulang?" Evan menggaruk kepala belakangnya gugup. Abela tertawa pelan melihat tingkah guru olah raga tampan di sampingnya. Sekali-kali jalan-jalan sama cowok gapapa lah ya lagian bosen juga dirumah terus. Batin Bela.

"Dibayarin gak nih Pak?" Canda Abela.

Evan tertawa. "Pasti nanti saya bayarin." Abela dan Evan tertawa bersama.

"Boleh deh kalo dibayarin." Abela menampilkan senyumnya. Evan terlihat membalas senyumnya dengan senyuman lebar.

"Ya sudah sampai jumpa nanti Bu Abel." Abela mengangguk dan berjalan kearah ruanganya berpisah dengan Evan. Saat sudah sampai di ruang bk tempatnya Abela mendengar handphonenya berbunyi.

"Halo, ada apa Nad?" sapa Abela setelah mengangkat telepon dari Nadia.

"Gue hari ini gak masuk lo izinin dulu ya!"

"Oke. Kenapa lo gak masuk?" Abela bertanya penasaran. Nadia ini tipe orang yang jarang sakit jadi Abela penasaran kenapa temanya ini izin tidak kerja.

"Udah gak usah khawatir hari pertama dapet ya gini. Biasalah." jawan Nadia santai. Abela mengernyitkan dahinya.

"Nanti pulang gue ke rumah lo deh." untuk menuntaskan rasa penasaranya Abela memutuskan untuk mengunjungi Nadia.

"Thanks ya Bel." Abela berdehem dan mengakhiri panggilan dari Nadia

***

Pukul 17.00 Abela menatap jam di tanganya.Setelah itu Abela bersiap untuk pulang.

"Bu Nisa saya duluan ya?" Abela pamit pada Bu Nisa di sebelahnya.

"Hati-hati ya." Bu Nisa tersenyum di balas senyum dan juga acungan jempol dari Abela. Langkah Abela berjalan menjauhi ruang bk.

"Sudah?" sapa suara berat seseorang mengagetkan Abela.

"Astagah!" terkejut? Tentu saja, Abela yang sedang menutup kembali pintu ruang bk terkejut saat mendapati Evan berdiri di samping pintu dan menyapanya dengan tiba-tiba

"Pak Evan ngagetin aja." Abela mengelus dadanya pelan. Evan tersenyum kikuh. "Maaf kalo saya ngagetin dari tadi saya sudah tidak sabar untuk jalan dengan Ibu." Abela tertawa.

"Oh iya Pak saya bawa mobil tadi. Gimana kalau kita ketemuan di kafe langsung aja gakpapa kan Pak?" Abela memberi usul. Tidak mungkin kan dia meninggalkan mobilnya disini dan ikut bersama motor Evan. Akan ribet nanti jadinya.

"Gak papa Bu." Evan tersenyum manis. Bisa mengajak jalan Abela saja Evan sudah senang. Abela dan Evan berjalan kearah parkir khusus guru lalu berpisah. Abela mengendarai mobilnya menuju tempat tujuan mereka diikuti Evan yang mengendarai motor kawasaki ninja H2 Carbonya mengikuti mobil Abela.

MY BASTARD EX (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang