Bab: Enam

8.8K 328 4
                                        

Abela tersenyum "Jadi begini bu Salsa, Dimas tadi ketahuan bolos lagi dari pelajaran bahasa indonesia dan ini bukan yang pertama kali Dimas bolos pelajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abela tersenyum "Jadi begini bu Salsa, Dimas tadi ketahuan bolos lagi dari pelajaran bahasa indonesia dan ini bukan yang pertama kali Dimas bolos pelajaran. Kita hanya akan melakukan sidang untuk efek jera saja untuk saat ini. Jika nanti masih melanggar kita akan kenakan sangsi kepada Dimas. Dan lagi aasan yang diberikan Dimas juga tidak masuk akal." Abela memandang Salsa menunggu tanggapan kakak dari Dimas, muridnya.

"Ya saya setuju dengan Bu Abela lakukan apapun yang menurut Bu Abela benar untuk adik bandel saya ini." suara Salsa terdengar lembut. Abela mengangguk dan mengambil surat perjanjian tertulis untuk Dimas. Jika dia melanggar dia akan dikenai hukuman sidang serta skors dan jika masih melanggar akan dikeluarkan dari sekolah, itu sudah ketentuan sekolah.

Setelah selesai dengan surat perjanjian Dimas. Dimas keluar dari ruang BK untuk kembali mengikuti KBM. Menyisakan Salsa dan Abela di dalam ruang BK.

"Terima kasih Bu Abela sudah mengurus Dimas dengan sabar di sekolahan, tapi tunggu sebentar sepertinya saya pernah melihat Bu Abela tapi di mana ya saya lupa." Abela berdecak didalam hati karena wanita hamil ini belum pergi juga dari ruanganya dan berkata sok akrab lagi dengannya. Abela sudah tidak punya kesabaran lagi jika lebih lama lagi.

Abela tersenyum. "Apa benar? sepertinya saya belum pernah bertemu dengan anda." jawab Abela dengan nada sedikit ketus ditutup-tutupi.

"Sepertinya saya mengganggu waktu Bu Abela terlalu lama ya, saya minta maaf kalau begitu dan permisi ya Bu Abel. Saya pamit." Salsa menampilkan wajah bersalah tapi segera diubahnya raut wajahnya dengan senyum manis seperti sebelumnya.

"Oh iya silahkan bu Salsa." Pergi juga lo udah gak sabar gue kalo lo lama-lama di sini.

Setelah Salsa Salsa itu pergi. Abela kembali duduk di sofa dan memejamkan matanya berfikir. Tunggu dulu setahu Abela Rikhan tidak punya adik. Seingat Abela juga dulu Rikhan tidak pernah bercerita kalau dia memiliki adik. Ah mungkin adik dari pihak salsa sendiri. Kenapa gue jadi mikirin mereka sih. Sialan. Abela berdiri dari duduknya dan berjalan ke mejanya meminum teh hangat yang diantarkan Pak Rahmat tukang bersih-bersih di sekolah swasta tempatnya berkerja.

Hembuaan nafasnya kasar Abela terdengar. Rasanya Abela ingin berteriak kencang, emosi sungguh menguasainya.

Kenapa hidup tenangnya sekarang berubah sangat menyebalkan semenjak kejadian di toko roti waktu itu?! Kenapa orang orang masa lalunya seolah-olah berkerja sama membuat hidup tenangnya menjadi bernatakan. Setelah 5 tahun lebih mereka mengilang tiba-tiba mereka hadir di sekitar Abela. Dan Abela sangat merasa kesal dengan hal itu! Sangat kesal!

"Sialan!" umpatan kecil Abela keluar dari mulutnya.

Nada dering ponsel Abela berbunyi tanda ada yang menelfonya. Saat mengambil ponselnya, Abela melihat Mamanya yang menelfon.

Terakhir kali Mamanya menelfonya memberi kabar ingin makan malam bersama dan berkahir dengan rencana perjodohan sialan itu sekarang Mamanya menelfonnya lagi ada hal buruk apa lagi kali ini.

MY BASTARD EX (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang