Bab: Delapan Belas

4.6K 190 9
                                    

"Tidak mau mencoba makanan di Jepang Ela?" Abela mengerjabkan matanya dan menolehkan kepalanya dengan kaku kearah Rikhan yang ada dsebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak mau mencoba makanan di Jepang Ela?" Abela mengerjabkan matanya dan menolehkan kepalanya dengan kaku kearah Rikhan yang ada dsebelahnya.

"Ah...em nggak, aku mau pulang aja." Rikhan menghela nafas sabar melihat tingkah Abela yang kaku dan terlihat canggung karena ucapanya tadi di Ueno Park.Rikhan mengutuk mulutnya yang tidak bisa dijaga. Setelah ucapan Rikhan di Ueno Park Abela memutuskan untuk mengajak Rikhan pulang karena tidak tau lagi harus berkata dan bertindak seperti apa untuk menanggapi ucapan Rikhan.

"Hmm, baiklah." raut datar Rikhan membuat Abela menjadi tambah canggung saja. Abela merasa tidak nyaman dengan suasana di dalam mobil kali ini. Terkutuklah Rikhan! Kesal Abela dalam hati.

30 menit terlewatkan dengan suasana hening di dalam mobil. Betapa senangnya Abela akhirnya sampai juga di rumah besar milik Rikhan yang pantasnya lebih pantas di sebut mansion. Sungguh Abela sangat terpesona dengan model rumah dihadapanya ini! Perpaduan antara mewah dan elegan. Buru-buru Abela keluar dari mobil karena sudah tidak tahan berlama-lama melihat wajah Rikhan yang datar tanpa ada raut bersalah sama sekali. Langsung saja Abela membuka pintu mobil di sampingnya dan berlalu melangkahkan kakinya dengan langkah lebar masuk kedalam rumah.

Abela baru kali ini melihat suasana diluar rumah Rikhan dengan leluasa, didepan rumah ada 2 laki-laki tinggi besar khas bodyguard. Disamping kiri dan kanan terdapat pilar-pilar besar menyanggga bangunan teras yang super luas. Abela tersenyum saat salah seorang bodyguard didepan pintu membukakan pintu untuknya dan Rikhan, Rikhan berhasil menyamakan langkahnya dengan Abela. Abela lihat kedua bodyguard itu menunundukkan kepalanya menghormati Rikhan.

"Tundukkan kepala kalian jika dia lewat, dan jangan sampai kalian melihat wajah gadisku atau kalian saya pecat." Rikhan berbicara dengan nada dingin memperingati kedua bodyguardnya. Rikhan merasa tidak suka saat orang lain bisa leluasa melihat senyum cantik Abela.

"Maafkan kami. Tidak akan kami ulangi!" kedua bodyguard itu tertunduk dalam dengan sikap siap di hadapan Rikhan. Abela menghentikan langkahnya dan menatap Rikhan tidak mengerti karena Rikhan berbicara dengan bahasa Jepang pada kedua bodyguarnya. Karena tidak mau ikut campur Abela menggidikan bahunya dan berlalu pergi kedalam rumah.

Kernyitan didahi Abela muncul saat melihat ada seorang wanita imut berkulit putih bersih khas orang Jepang sedang duduk di sofa ruang tamu rumah Rikhan dan terlihat wanita imut itu berdiri lalu berjalan mendekat pada Abela dengan tatapan menyelidik. Abela yang mendapat tatapan seperti itu menghentikan langkahnya. Tatapan Abela memindai wanita itu dari atas sampai bawah. Abela membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu tapi terhenti karena dengan tiba-tiba wanita itu berjalan kebelakang Abela. Menengokkan kepalanya kebelakang, Abela seketika terkejut saat melihat wanita imut itu sedang mencium pipi Rikhan lalu berpelukan erat sekali dengan Rikhan. Rikhan melepaskan pelukan wanita itu.

"Perhatikan tingkahmu Yura." Rikhan berkata tegas.

Karena merasa kesal hinggap dihati Abela entah karena apa. Dengan kesal Abela melangkahkan kakinya kelantai atas dimana kamarnya berada dengan cara menghentakkan kakinya dengan keras sampai terdengar bunyi hentakan antara lantai marmer dan ujung high heels miliknya.

MY BASTARD EX (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang