BAB: Duapuluh Enam

4K 186 14
                                    

"Mas Rikhan jangan!" panik Abela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Rikhan jangan!" panik Abela. Rikhan mendengus geli dengan tingkah aneh Abela.

"Jangan apa hm?" goda Rikhan. "Mas mau apa?" Abela bertanya.

"Mas mau ini."

Setelah itu Rikhan menggapai kaki Abela. Seketika itu juga Abela berteriak lagi dan memejamkan matanya. Sesaat Abela tidak merasakan hal aneh, apa Rikhan sedang membuka baju? Pikiran kotor Abela hinggap di kepalanya.

Abela merasa merinding membayangkan mengabiskan malamnya bersama Rikhan. Tapi itukan memang hak Rikhan sebagai suaminya. Abela takut berdosa jika menolak Rikhan. Bagaimana ini? Tetapi semenit kemudian Abela tidak merasakan apa-apa. Dengan perlahan Abela membuka matanya. Seketika itu juga, Abela menganga kaget

"Kaki kamu kalau pakai high heels terlalu lama selalu lecet." gumam Rikhan sembari memegang kaki kanan Abela yang lecet karena high heels. Rikhan membuka hansaplas di taganya dan menutupi luka di kedua kaki Abela.

Deg deg deg...

Abela bisa merasakan detakan yang familiar beberapa tahun lalu hinggap lagi di hatinya. Abela pikir dirinya tidak akan bisa merasakan detakan seperti ini lagi, tapi tuhan bersama takdir berkata lain. Dan lucunya lagi, Abela merasakan getaran menggelikan ini pada orang yang sama. Apa ini? Abela pikir dirinya sudah melupakan Rikhan dari hati dan pikiranya tapi ternyata benar kata Nadia dan Jessi. Dirinya gagal move on. Sial sekali!

"Sudah."

Lamunan Abela buyar saat mendengar suara berat Rikhan. Dengan gugup Abela berkata. "Terima kasih." dengan cepat. Setelah itu Abela menarik selimut yang tadinya di singkirkan Rikhan untuk menutupi kakinya dan bersiap untuk tidur.

Jantungnya masih saja berdetak tidak karuan.

Dalam seharian ini Abela merasa jika jantungnya akan lepas dari tempatnya. Sepertinya Abela harus cek keehatan jantungnya besok pagi.

Disisi lain. Rikhan tersenyum melihat tingkah istrinya. Rikhan melepaskan baju kaosnya, kebiasaan tidur para laki-laki. Dan bertepatan dengan saat itulah Abela mendudukan dirinya di ranjang berniat untuk mengambil ponselnya di nakas untuk mengatur alaram.

"Akhhh!!"

"Mas mau ngapain hah?!" jerit Abela histeris melihat suaminya tidak mengenakan atasan apapun menampilkan otot-otot yang ercetak jelas di perut ratanya.

'Ya ampun mata gue ternodai'!

"Aku gak bisa tidur pakai kaos." jawab santai Rikhan sembari melangkah mendekat kearah ranjang. Setelah itu Rikhan ikut menyusul tidur di ranjang bagian kanan Abela.

Abela menggeser jauh badanya dari Rikhan. Mata Rikhan melirik istrinya yang menjauhinya dan mendengus geli.

"Tidur Ela!"

"Akhhhh!" bagaimana Abela tidak berteriak saat tiba-tiba tangan Rikhan meraih pinggangnya dan menyeretnya tidur mendekat padanya. Mata Abela melotot, didepan matanya ada dada bidang Rikhan dengan sebuah tatto bergambar burung phoenix di sebelah kirinya.

MY BASTARD EX (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang