Setelah selama 7 jam lamanya berada didalam pesawat, akhirnya pesawat yang ditumpangi Abela dan Rikhan landing juga di Bandara Haneda Tokyo, Jepang.
Abela merasakan bokongnya mati rasa karena lama duduk di pesawat dan lagi badanya juga terasa lelah karena duduk berjam-jam di dalam pesawat. Dan ini kali pertama Abela menginjakan kakinya di Negeri bunga sakura ini. Saat liburan Abela lebih sering memilih Eropa untuk Menjadi tempat liburannya.
Abela berjalan keluar dari area bandara bersama dengan Rikhan, laki-laki itu berjalan di sebelahnya dengan kedua tangan menyeret koper milik mereka berdua. Abela tidak ada niat sama sekali untuk membawa kopernya sendiri karena Rikhan harus tanggung jawab, dia yang membawanya kesini. Bodoh amatlah, salah siapa ajak-ajak ke sini! Batin hati Abela. Saat sudah berada di lobi area depan bandara ada seorang pria tua yang menghampirinya dan Rikhan, pria tua itu sedikit membungkukan badanya seperti memberi hormat padanya dan Rikhan. Khas orang Jepang. Jika di Indonesia salam berbentuk jabat tangan di Jepang salamnya dengan cara membungkukkan badan.
"Tuan selamat datang di Jepang."
"Terima kasih Pak Yamako." Pria tua itu berbicara dengan bahasa Jepang yang tentu saja Abela tidak tau dan mengerti sama sekali maksudnya tapi Abela lebih merasa terkejut lagi karena Rikhan bisa berbahasa Jepang dan terdengar fasih di telinga Abela. Abela tidak menyangka. Dulu sewaktu dia masih menjalin hubungan dengan Rikhan tidak pernah sama sekali Rikhan menceritakan tentang kepiawaianya dalam berbahasa Jepang. Hell bahasa Jepang itu susah! Abela tau itu. Wah Abela jadi merasa dirinya tidak pernah mengenal Rikhan sedalam apa yang di pikirkanya selama ini.
"Ayo segera saya antar kerumah, nona dan tuan pasti sudah sangat merasa lelah." Pria tua bernama Yamako itu berkata. Rikhan menganggukkan kepalanya merespon perkataan Pak Yamako. Pak Yamako mengambil alih dua koper yang dibawa tuanya dan menggiring majikanya ke mobil.
"Pria tadi bernama Yamako." Kata Rikhan sembari memegang lengan Abela dengan lembut, menggiring wanita di sampingnya yang terlihat lucu dengan wajah kebingunganya mendengar dua orang di hadapanya berbicara dengan bahasa yang pastinya tidak di mengertinga. Rikhan rasanya ingin tertawa melihat wajah Abela tadi.
Suara berat Rikhan terdengar saat mereka sudah berada didalam mobil dan Pak Yamako sudah mulai menggerakan mobil keluar dari area parkir bandara, setelah selesai memasukan kedua koper milik majikanya ke dalam bagasi mobil tentunya.
"Kamu bisa bahasa Jepang?" Seharusnya Abela tidak usah bertanya lagi tapi dia tidak tahan untuk tidak bertanya tentang hal ini pada Rikhan. Rikhan membalas dengan senyuman.
"Kalo menurut kamu?" Rikhan menaikkan satu alisnya bertanya pada Abela. Tapi entah kenapa Abela mengartikan jika Rikhan menaikkan alisnya karena mengejak dirinya.
"Kamu ngejek aku ya!" Abela mengerucutkan bibirnya dan menatap tajam Rikhan. Rikhan mengerutkan dahinya bingung. Siapa yang sedang mengejek Abela? Batin Rikhan kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD EX (End)
RomansaDON'T COPY MY STORY!!! Plagiat dilarang masuk🚫 Abela Silfiana Pramudya guru BK cantik yang masih saja gagal move on dari sang mantan tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orangtuanya atas dasar kebelet ingin menggendong cucu. Kilse memang. Dijaman yang...