Rikhan menatap Abela bingung karena gadis itu berjalan menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
"Ela kalau jalan pelan-pelan." Perintah Rikhan.
Abela yang masih berada di pertengahan tangga mendengar suara Rikhan yang memberi dirinya peringatanpun tidak di hiraukan oleh Abela, Abela malah semakin mempercepat larinya menuruni anak tangga untuk segera bisa berbicara dengan Rikhan.
Serangan panik, membuat Abela menghiraukan segala peringatan Rikhan padanya. Hell, anak perawan mana yang tidak panik saat memikirkan bagian tubuhnya yang tersembunyi dilihat secara langsung oleh seorang laki-laki yang jelas sekali masuk kedalam golongan blacklist ala Abela.
Abela mengatur nafasnya sejenak saat sudah sampai di meja makan tepat di hadapan Rikhan yang sedang menatapnya datar sarat akan kemarahan versi Rikhan. Rikhan duduk di kursi bagian kepala meja dan karena merasa lelah berlarian Abela memutuskan untuk duduk di kursi sebelah samping Rikhan duduk.
Rikhan menatap wajah gadis didepanya dengan datar karena tidak mau menuruti perkataanya.
"Siapa yang gantiin baju aku?" Tanya Abela menyelidik. Matanya memincing menatap Rikhan curiga.
Rikhan mengangkat salah satu alisnya menanggapi perkataan Abela.
"Ih kalo ditanya itu dijawab!" Sentak Abela. Rikhan tersenyum miring.
"Siapa lagi kalau bukan aku Ela."
"Hah!" Kaget Abela.Sekilas Abela menatap Rikhan yang hanya menampilkan raut datarnya seperti biasa dan sekilas lagi menatap tubunya dengan nanar. Tiba-tiba saja dada Abela bergemuru emosi.
"Kamu beneran gantiin baju aku!" Teriak Abela tak percaya. Rikhan hanya menggidikan bahunya santai.
"Ayo sekarang kita makan, kamu pasti lapar." Kata Rikhan, mengalihkan pembicaraan. Rikhan tertawa dalam hati melihat wajah syok gadisnya. Rikhan ingin sekali-sekali mengerjai Elanya yang galak itu.
Abela beranjak dari duduknya dan menghampiri Rikhan. "Ih dasar kurang ajar!" Marah Abela seraya menjambak rambut Rikhan, ganas.
"Arrkk." Teriak Rikhan saat merasakan kepalanya pening.
Abela berganti memukuli pundak Rikhan sekuat tenaga dan dada Rikhan marah. "Gak sopan kita belum nikah ya main buka-buka baju aku! Dasar, cari kesempatan dalam kesempitan! Brengsek! Ngeselsin! Ihh" Teriak Abela marah. Sebenarnya Abela merasakan sakit di tangannya saat memukul bahu dan dada rikhan yang keras seperti kayu itu. Tapi karena kepalang tanggung ya sudah lanjut saja sekalian, biar Rikhan kapok mendapatkan pelajaran.
'Batu apa otot sih nih.' Bisik batin Abela. Tanganya lama-kelamaan sakitnya makin terasa saja.
Para pelayan yang sedang berada di dapur, melihat tuanya sedang dipukuli dengan bar-bar oleh calon istrinya sendiri sebenarnya merasa kasian tapi mereka juga ikut tertawa geli menyaksikan tuanya di siksa nona Rikhanya. Tuan mereka benar-benar tidak mengelak sama sekali saat dipukuli seperti itu, padahal tuan mereka adalah seorang atlet judo jadi pasti sangat mudah untuk tuan mereka mengelak, tapi lihat apa yang di lakukan tuan mereka hanya diam saja membiarkan saja dada dan rambutnya jadi sasaran kebar-baran calon istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD EX (End)
RomanceDON'T COPY MY STORY!!! Plagiat dilarang masuk🚫 Abela Silfiana Pramudya guru BK cantik yang masih saja gagal move on dari sang mantan tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orangtuanya atas dasar kebelet ingin menggendong cucu. Kilse memang. Dijaman yang...