DON'T COPY MY STORY!!!
Plagiat dilarang masuk🚫
Abela Silfiana Pramudya guru BK cantik yang masih saja gagal move on dari sang mantan tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orangtuanya atas dasar kebelet ingin menggendong cucu. Kilse memang.
Dijaman yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf kami sudah berusaha semakin mungkin tapi bayi nyonya Salsa tidak bisa diselamatkan, saat ini Nyonya Salsa masih dalam pengaruh obat bius dan akan segera kami pindahkan keruang rawat inap." Kata dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi.
"Oh tuhan!" Sarah menangis keras. Rikhan memeluk mamanya menguatkan. Tadi setelah Wildan menggendong Salsa kerumah sakit Sarah menyuruh Rikhan untuk mengikuti mobil Wildan dari belakang. Setelah mengantar mamanya Rikhan langsung kembali kerumahnya mencari istrinya tetapi istrinya sudah tidak ada.
"Abela tadi lari keluar bawa mobil papa." Papa mertuanya memberi penjelasan. Saat Rikhan akan pergi lagi Bima menahanya dan berkata.
"Abela sudah tahu soal itu." Rikhan terkejut tetapi wajahnya tetap datar.
"Papa tenang saja, semua akan baik-baik aja." Rikhan menepuk bahu mertuanya. Rikhan sudah akan berbalik pergi tetapi Bima menahanya.
"Rikhan bukan Abela yang mendorong Salsa. Papa yakin." Rikhan tersenyum kecil.
"Rikhan tau pa." Setelah itu Rikhan berbalik lalu berjalan keluar dari rumahnya dan masuk ke mobil untuk kembali kerumah sakit. Sebelum itu Rikhan menelfon Hoshi dan Ryu memberi mereka perintah untuk mengurus sesuatu.
Wildan menatap Rikhan tajam lalu Wildan mendorong Rikhan dan mencengkram kerah kemeja Rikhan.
"Istri lo yang udah buat anak gue mati!" Wildan berteriak di hadapan Rikhan.
"Wildan stop!" Sarah berteriak tetapi Wildan sama sekali tidak melepaskan Rikhan. Wildan meninju Rikhan tetapi Rikhan menangkisnya.
"Bukan istri gue! Istri gue ga salah!" Rikhan berkata tenang.
"Anjing jelas jelas semua orang liat Istri lo yang dorong istri gue, bangsat!" Wildna berteriak. Rikhan mendorong Wildan menjauh darinya.
"Istri gue ga salah, bangsat!" Rikhan berkata dengan wajah datar tetapi matanya menyiratkan emosi.
"Tuan." Seseorang datang dan menunduk di hadapan Rikhan.
"Nyonya Abela tidak mendorong siapapun. Ini bukti cctv di rumah yang tuan minta." Hoshi menunjukan handphonenya dan memperlihatkan Salsa yang menggenggam tangan Abela lalu tiba-tiba dirinya terjatuh. Sepertinya Salsa memang sudah memperkirakan timing yang tepat ketika Rikhan dan para orang tuanya keluar dari ruang kerja.
Hoshi menunjukan bukti ditangan pada Wildan dan Sarah juga.
"Astaga Salsa, kenapa begini?" Sarah sungguh merasa bersalah tadi sempat mengira Abela mencelakai Salsa.
Wildan yang emosi merebut handphone ditangan Hoshi lalu membantingnya dan berteriak marah.
"Tuan, Ryu sudah mengirimkan lokasi terbaru nyonya berada." Hoshi kembali memberi informasi. Rikhan hanya mengangguk lalu berjalan menjauh dari depan ruangan operasi Salsa. Hoshi mengikuti dari belakang.