"Dia laki-laki pilihan mama sama papa?" Setelah menetralisir keterkejutanya Abela berusaha tenang. Hatinya terasa terbakar Abela merasa ingin berteriak keras untuk melampiaskan rasa kesal di dalam hatinya.
Kenapa beberapa hari ini hidupnya selalu sial sih?
"Iya. Mama dan Papa tidak salah pilihkan? Rikhan tampan cocok buat Abela yang cantik." Abela melihat senyum senang di bibir cerewet milik mamanya. Bibir cerewet Mamanya sudah banyak sekali digunakan untuk memarahinya saat Abela membuat onar di masa-masa remajanya dan sekarang senyum senang terlukis di bibir itu.
"Bela sudah tau bukan kedatangan keluarga tante kesini?" Abela mengangguk dan tersenyum terpaksa untuk membuat Mama Papanya senang.
"Jadi gimana? Abela maukan menerima pernikahaan ini?" Dulu Abela pernah bermimpi dilamar seperti keadanya sekarang dengan calon yang sama tapi itu dulu. Abela sudah mengubur impianya itu dan tanpa terduga dia bisa merasakan impiannya ini. Tapi sayang dengan keadaan hati yang berbeda.
"Kalau bisa Abela ingin merasakan semuanya dengan tahap demi tahap seperti orang yang lain tante. Pacaran, tunangan dan menikah. Abela akan merasa canggung jika tiba-tiba menikah."Abela akan berusaha sekuat tenaga untuk membatalkan pernikahanya sendiri.
"Tapi Bel kalian bisa pacaran saat sudah menikah itu malah lebih asik." Goda Mama Abela. Mengundang tawa para orang tua.
"Kalau nanti Bela tidak cocok dengan pernikhan Abela gimana dong ma, Abela gak mau jadi janda." bibir Abela mencebik kesal.
"Kalo ngomong yang bener dong Bel, belum nikah kok udah bilang janda-janda aja." Abela mendengus, Abela tidak menjamin kalau Rikhan akan menolak perjodohan ini karena sejak tadi dia tidak mengeluarkan suara apapun tapi tatapan matanya tidak pernah lepas memandang Abela.
"Cinta datang karena terbiasa, Abela saat kamu sudah menikah dengan Rikhan kalian akan tidur,makan, dan berinteraksi bersama dengan kebersamaan kalian Papa yakin kalian akan terbiasa dan mulai saling menyayangi sampai tidak akan bisa lagi saling melepaskan."
Abela memejamkan matanya mencoba tenang saat mendengar nasihat dari Papanya yang berarti tidak ada bantahan lagi bagi Abela.
"Masih ada 3 bulan untuk kalian saling mengenal nak Abela." Linggar ayah Rikhan angkat bicara.
"Rikhan sudah bilang pada Om kalau dia tidak akan membatalkan pernikahan ini, apapun yang kamu mau untuk acara menikah kalian akan Rikhan turuti kecuali pembatalan pernikahan." Ayah Rikhan memandang anaknya dengan tatapan penuh arti dibalas senyum miring Rikhan.
"Kita bisa mempersiapkan pernikahan kita dalam waktu 3 bulan ini. Dan juga dalam 3 bulan ini kita akan mulai pacaran seperti permintaan kamu. Kamu ingin tahapan-tahapan sebelum nikah saya turuti. Tapi tidak akan ada kata putus untuk kita berdua." Abela memandang Rikhan dengan tatapan dingin sarat kebencian dan emosi yang memuncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD EX (End)
RomanceDON'T COPY MY STORY!!! Plagiat dilarang masuk🚫 Abela Silfiana Pramudya guru BK cantik yang masih saja gagal move on dari sang mantan tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orangtuanya atas dasar kebelet ingin menggendong cucu. Kilse memang. Dijaman yang...