Jam pelajaran ke ke delapan dimulai.
Bel pergantian jam pelajaran telah berbunyi, artinya jam pembelajarannya sudah selesai. Abela segera membereskan semua alat-alat mengajarnya di meja.
"Oke konseling kita hari ini cukup sampai disini karena bel ganti jam sudah berbunyi. Selamat siang semuanya." kalimat penutup yang Bela lontarkan kepada anak anak kelas XI Ipa 1.
"Siang bu!" jawab murid kelas XI IPA1 serentak.
Abela berjalan keluar dari kelas XI Ipa 1 untuk kembali keruangannya. Saat ini jam mengajar Abela telah selesai dia hanya cukup menunggu bel pulang sekolah seletah itu dia bisa pulang. Abela duduk di kursi didalam ruang BK setelah sampai diruangannya. Abela segera membuka lap top untuk mengisi waktu luangnya sembari menunggu bel pulang berbunyi. Tangan Abela dengan lihai menari di atas keyboard untuk membuat materi pembelajaran konseling untuk hari esok.
Diruangan BK ini bukan hanya di tempati oleh Abela saja tapi ada Bu Anisa Guru BK sama sepertinya tapi hari ini Bu Anisa tidak hadir. Bu Anisa, wanita yang sudah berumur sekitar 40 tahunan. Abela sudah menganggap beliau seperti ibunya sendiri jika disini, karena beliau adalah sosok wanita penyabar dan lemah lembut. Jauh dari kesan guru bk yang biasanya galak. Pokoknya bu Anisa adalah salah satu guru favorit anak-anak Sma Garuda.
Saat sedang serius pada lap top, Abela mendongak saat mendengar pintu ruangannya dibuka oleh seseorang. Setelah mengetahui kalau hanya Nadia yang masuk ke dalam ruanganya, Abela kembali fokus pada layar lap topnya.
"Kenapa Nad?" tanya Abela cuek sembari fokus pada power poin di hadapanya.
"Kekantin yuk Bel, pumpung kantin belum penuh sama anak-anak." Abela mendongak menatap Nadia dan setelah itu Abela menatap jam di tangannya sudah jam 3, karena tadi Abela melewatkan jam makan siangnya jadi Abela ngengiyakan ajakan Nadia. Karena sadar dirinya belum makan, Abela mengangguk menerima ajakan Nadia.
"Bentar, aku matiin lap top dulu." kata Abela.
"Nghokey."
"Udah hayuk gue juga laper tadi gak makan siang lo nggak nongol sih gue tunggu padahal." kesal Abela. Tangan Abela menyentuh rambutnya, merapikan tataan rambutnya yang sedikit terlihat kusut.
"Hehe sorry tadi gue ngadain kuis jadi sibuk nilai kuis anak-anak." Nadia tersenyum bersalah.
"Okedeh, no problem, yuk." Abela beranjak dari duduknya dan menghampiri Nadia yang ada di depan pintu ruangannya.
"Inget Nad kita lagi di area sekolah. Pannggil gue bu Abela jangan gue lo lagi. Emang ya kebiasan susah banget di ilangin." dumel Abela.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD EX (End)
RomansaDON'T COPY MY STORY!!! Plagiat dilarang masuk🚫 Abela Silfiana Pramudya guru BK cantik yang masih saja gagal move on dari sang mantan tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orangtuanya atas dasar kebelet ingin menggendong cucu. Kilse memang. Dijaman yang...