Bab: Sembilan

5.2K 238 1
                                    

Abela dan Rikhan kini sedang duduk berdua menunggu makanan pesanan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abela dan Rikhan kini sedang duduk berdua menunggu makanan pesanan mereka. Setelah nonton Rikhan mengajak Abela makan. Dan disinilah mereka sekarang di salah satu restoran tetapi bukan di PIK. Rikhan membawa Abela ke restoran di luar Mall.

Rikhan membawa Abela ke restoran Sushi terkenal. Saat ini keduanya sedang makan hidangan penutup mereka di ruangan privat. Abela merasa jengah dan canggung. Rasanya aneh makan berdua bersama mantan pacar yang sudah berubah status menjadi calon suami. Abela yang pecinta sushi rasanya sushi yang dimakanya terasa hambar. Sangat muak pada pria di hadapnya saat ini.

"Elaa" Rikhan memanggil nama Abela. Karena malas membuka mulut Abela menatap Rikhan dengan tatapan. Rikhan menatap Abela lekat.

"Ck kenapa sih?" Abela jengah ditatap terus oleh Rikhan.

"Aku tau ini bukan waktu yang tepat tapi Ela aku mau minta maaf." Rikhan menatap dalam mata Abela.

"Kenapa?" Abela tidak suka jika nanti arah pembicaraan mereka sampai dititik membahas masa lalu. Abela masih mengingat kejadian itu dengan jelas. Dan rasa bencinya masih ada.

"Saya mau menjelaskan sesuatu." tanpa terusik dengan reaksi Abela sama sekali. Rikhan sangat ingin menjelaskan hal ini pada wanita di hadapanya.

"Kenapa?" mata Abela menyorot benci pada pria brengsek di hadapanya.

Rikhan mencoba meraih tangan Abela. Abela menepis tangan Rikhan kasar. Abela memejamkan matanya. Menahan kesedihan dan amarahnya. Matanya memejam ingatan Abela terlempar pada awal pertemuanya dengan pria brengsek di hadapanya.

Abela mengenal Rikhan dari kakak Jessi kak Nathan. Rikhan adalah teman kak Nathan. Saat itu Abela sedang bermain dirumah Jessi. Abela berusia 17 tahun dan Rikhan berusia 21 tahun. Rikan juga sedang berkunjung kerumah Jessi untuk menemui Nathan.

Rikhan terlihat menarik dimata Abela. Tampan dengan wajah cuek tetapi manis. Sungguh tipe Abela. Tidak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada Rikhan. Semua berjalan lancar Rikhan benar-benar pacar yang manis samapi 2 tahun mereka menjalin hubungan hari itu Abela pulang dari kampus dan sedang bersama Jessi Nadia. Abela mendapat kiriman foto Rikhan sedang bersama seorang perempuan di kafe. Entah siapa yang mengirim foto itu padanya yang pasti disaat itu.

Karena ingin memastikan sesuatu Abela mengunjungi apartemen Rikhan belum sempat Abela turun dari mobil, Abela bisa melihat perempuan yang ada di dalam foto tadi siang sedang dipeluk erat oleh Rikhan.

Abela mencoba bersabar. Abela mengambil ponselnya dan mencoba menelfon Rikhan. Tangan Abela gemetar jantungnya berdetak dengan kencang. Panggilan pertama Rikhan tidak mengangkatnya. Abela bisa melihat Rikhan masih sibuk memeluk perempuan itu. Abela kembali menelfon Rikhan. Panggilan kedua, Abela bisa melihat Rikhan memegang handphone nya, seperti ditusuk jarum Abela meremas handphone di tanganya. Rikhan mematikan telfonya. Abela bisa melihat Rikhan kembali memeluk erat wanita itu. Lalu wanita itu pingsan lalu Rikhan terlihat menggendong wanita itu. Abela mengikuti mereka ke apartemen Rikhan dan hal yang menyakitkan Abela dengar. Abela mendengar perkataan menyakitkan Rikhan. Abela tidak sanggup lagi. Sungguh Abela berharap Rikhan memilihnya tetapi Rikhan memilih wanita lain. Abela semakin sakit. Rikhan tidak pernah menginginkanya.

MY BASTARD EX (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang