⚠️⚠️⚠️
Jeno sebelumnya tak pernah merasakan seantusias ini dalam mencium seseorang, namun saat bibirnya bisa menyentuh bibir Renjun dadanya berdebar antusias bahkan tubuhnya pun bergerak cepat untuk merapatkan tubuhnya dengan tubuh Renjun.
Tangannya menarik pinggang renjun agar tubuh mereka benar-benar saling menempel selama ia memperdalam ciuman mereka, lidah Renjun membalas ciumannya dengan tak kalah liar. Jeno merasakan panas tubuhnya semakin naik, namun dengan berat hati ia melepas ciuman mereka —ia harus segera membawa Renjun ke ranjangnya.
"Kamarku dekat." Ujar Jeno pendek sebelum meraih tangan Renjin dan membawanya menuju kamarnya.
"Biarkan aku membilas tubuhku dulu." Renjun sempat mengatakan itu sebelum mencapai kamar Jeno.
Jeno menoleh sebentar dan mengangguk tanpa berbicara.
Ketika sampai di kamar Jeno, Renjun menuju kamar mandi sementara Jeno menunggu penuh dengan debaran menyenangkan. Ia sudah melepas atasannya, dan hanya meninggalkan celananya.
Sepertinya Renjun tak hanya membilas tubuhnya, anak itu benar-benar mandi. Karena begitu keluar dari kamar mandi, Jeno dapat mencium aroma sabun serta shampo miliknya dan dipakai Renjun.
Memikirkan Renjun memakai sabun dan shamponya, ada gelenyar panas yang kembali ia rasakan di tubuhnya. Ditambah dengan melihat Renjun yang kini mengenakan bathrobe abu milik Jeno —yang nampak besar di tubuhnya, membuat Jeno mengerang, ia seolah merasakan tubuhnya yang menempel pada tubuh Renjun.
Jeno yang sejak tadi menanti dengan duduk dan memainkan ponselnya, kini beranjak dan berjalan mendekat pada Renjun. Tangannya meraih pinggang Renjun, menatap dari dekat seluruh wajah indah milik Renjun — anak itu sepertinya sudah mengeringkan rambutnya tadi dan menyugarnya hingga menampilkan keseluruhan dahinya.
"Jadi kau tak suka apa saja ketika melakukan sex?" Tanya Jeno, tangannya yang lain mulai membuka ikat tali bathrobe Renjun.
Renjun tak memprotes tangan Jeno yang mulai membuka bathrobe yang dikenakannya, ia menaikan alisnya mendengar pertanyaan Jeno.
"Kau menawarkan aku mencobamu, jadi harusnya ini jadi pembuktian kau lebih baik dari pembuat tato ku atau sama saja." Jemari Renjun menaikkan dagu Jeno, sementara ia tersenyum lebar menanti reaksi Jeno.
Dan Jeno merasa semakin tak sabaran setelah mendengar hal itu, karena artinya ia bisa melakukan apapun pada Renjun dan sesukanya. "Fine.."
Tubuh Renjun yang sudah terbuka bagian depannya Jeno sentuh dengan gerakan main-main, sebelum menurunkan seluruh bathrobe Renjun membuat tubuh telanjangnya bisa Jeno lihat seluruhnya. Jeno bahkan sengaja mundur selangkah hanya untuk menikmati pemandangan itu dengan lebih detail.
Karena hari yang masih siang, pencahayaan dari luar masuk ke kamar Jeno membuat semuanya begitu jelas di mata Jeno.
Bagaimana wajah itu memiliki bahu sempit yang berhias tulang belikat indah, dada Renjun tak bidang seperti miliknya karena lagi pula Jeno lebih tertarik dengan bagian puncak dada Renjun yang berwarna kecoklatan itu.
Pinggang ramping Renjun terhubung dengan perut ratanya, turun ke bawah sana membuat Jeno tau bahwa Renjun mengurus setiap jengkal tubuhnya dengan begitu baik. Tak ada cela, dari selangkangan hingga ke kaki jenjangnya nampak begitu halus bahkan hanya dengan dipandang oleh matanya.
Jeno kembali maju untuk mendorong tubuh Renjun hingga terlentang di atas ranjangnya, bibirnya meraup bibir Renjun, membawa anak itu dalam ciuman yang lebih berantakan dari tadi.
Sementara itu Renjun berbaring dengan kaki yang masih merapat— karena Jeno mengukungnya dengan kaki yang menahan kedua sisi pahanya. Tangannya meraba perut keras Jeno, menyentuh setiap jengkal otot perut itu dengan gerakan sensual, gerakannya naik pada dada bidang Jeno lalu pada lehernya dan berakhir mengusap rahang Jeno selama ciuman mereka masih terus berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Do You Want
FanfictionNOREN [LEE JENO - HUANG RENJUN] ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ mature bxb mature dark mature