29. Hissed angrily

1.4K 217 90
                                    

Renjun membuka matanya dengan sebuah nyeri dan perih pada kakinya, tapi ia tau bahwa lukanya itu telah ditangani. Ketika ia mengedarkan matanya, ada Damien yang baru memasuki kamar dan terlihat sibuk dengan ponselnya hingga tak menyadari ia yang sudah sadar.

"Damien, kemana orang itu?" Renjun ingat laki-laki dengan penyamaran sebagai Jeno yang tadi menembaknya.

Damien melepas pandangannya dari ponsel dan menatap Renjun dengan gumam terkejut karena ternyata Renjun sudah membuka matanya.

"Pengawalku membawanya, mungkin sekarang sudh tertimbun di tanah." Jawab Damien, ia berjalan menghampiri Renjun yang berbaring lemas.

"Sialan, ia menembak kaki ku!" Renjun berteriak kesal mengingat perbuatan orang yang bisa-bisanya menyamar sebagai Jeno tadi.

Ah, dan sebenarnya sejak 'Jeno' kembali dari toilet juga Renjun telah merasakan kejanggalan pada sosok itu. Jeno yang menjadi lebih diam, lalu Jeno yang tembakannya meleset, dan Jeno yang terhuyung karena serangan kecilnya. Itu, jelas bukan apa yang biasa Renjun lihat pada diri Jeno.

Ditambah, ketika Jeno menariknya pulang dari tempat lelang dengan memeluk pinggangnya Renjun merasa bahwa itu bukan sentuhan Jeno yang biasanya. Dan ternyata orang itu memang bukan Jeno!

"Perutmu juga nyaris terbuka." Damien menunjuk perut Renjun yang tertutup piyama tidur yang dipakaikan dokternya tadi setelah mengobati luka di perut Renjun.

Renjun terkesiap mengingatnya, lalu mendesah keras tanda kesal. "Kau harusnya jangan langsung membunuhnya, Damien." Ia benar-benar ingin menyiksa terlebih dulu orang yang membuat kulit perutnya bagai perut ikan yang hendak dibersihkan.

Damien terkekeh melihat kemarahan Renjun. "Kau harus tau berapa banyak orang yang harus membersihkan kamar hotelmu ini dari bekas darahnya."

Mendengar itu Renjun mengernyit jijik. "Berikan kamar baru untukku!"

Meski tak ada jejak darah tapi Renjun rasanya tak sudi untuk tetap disini.

"Ya, aku hendak memindahkanmu ke kamar Jeno. Ia baru saja memintaku memindahkanmu." Kata Damien.

Renjun menoleh penasaran. "Sekarang dimana ia? Kenapa bisa menghilang dan diganti manusia sialan tadi?"

Damien mengangkat bahunya. "Ia hanya memintaku memastikan kau tak kenapa-kenapa dan memintaku mengeluarkan beberapa pengawal untuk berada di sekitarmu."

Jeno membuka pintu kamarnya dan melihat tubuh Renjun yang berbaring tak sadar dengan rona di wajahnya yang sedikit menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno membuka pintu kamarnya dan melihat tubuh Renjun yang berbaring tak sadar dengan rona di wajahnya yang sedikit menghilang.

"Ia tadi sudah sadar sebelum dipindahkan kemari." Damien memberitau begitu melihat Jeno memasuki kamar.

Renjun kembali tidur setelah diminta meminum obat oleh dokter yang dibawa Damien tadi.

"Apa yang berhasil dilakukan tikus Ederd padanya?" Tanya Jeno ingin tau alasan Renjun tak sadarkan diri.

Who Do You WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang