Restoran yang Jeno dan Renjun tempati kini adalah restoran yang menampilkan lukisan nyata berupa pemandangan laut biru dengan langit indahnya.
Jeno melirik Renjun yang menikmati makanannya dengan sambil sesekali melihat ke arah luar kaca, nampak sekali bahwa ia menyukai spot tempat duduknya sekarang.
"Apakah kenalanmu dari Paris akan menjemput? atau tidak?" Pertanyaan yang diajukan Jeno berhasil membuat Renjun menoleh ke arahnya.
"Aku bahkan belum memberitaunya bahwa kita telah berangkat." Sebelumnya Renjun hanya memberitau temannya itu bahwa ia akan ke paris, ia tak mengatakan detail waktu keberangkatannya juga dengan apa ia pergi.
Mendengar itu Jeno mengangguk mengerti. "Aku akan meminta sebuah jemputan untuk kita, aku juga sudah memesan dua kamar untuk kita tempati selama di paris."
"Kau tak bertanya padaku apa aku memesan kamar belumnya?"
"Batalkan saja."
Renjun hendak mengatakan bagaimana rencana hari-hari mereka di Paris, di mulai dari mencari tempat menyenangkan disana, kemudian pergi ke tempat pelelangan, lalu memastikan ia mendapat barang yang ia inginkan, dan kembali menikmati kota Paris sebagai liburan mereka.
Ketika ia hendak menarik napas untuk mengatakan itu pada Jeno, matanya lebih dulu menangkap keberadaan— Sara? Kalau Renjun tak salah ingat, itu nama gadis pirang itu.
"Ia dimana-mana." Komentar Renjun.
Jeno yang duduk di hadapan Renjun bisa melihat arah tatapan anak itu mengarah kemana, Jeno mengikutinya dan menemukan adanya Sara yang tak jauh dari tempat mereka.
Sara tersenyum pada Jeno, juga Renjun? Yang paling jelas matanya hanya terarah pada Jeno.
Dan Jeno pun membalas senyumnya, mencoba sedikit berbasa-basi sebelum kembali mengalihkan tatapannya pada hidangannya sendiri.
"Ia begitu gencar mendekatimu." Renjun menyandarkan punggungnya, tangannya terlipat di depan dada sementara kakinya menyilang di bawah meja dengan mata yang terarah pada Sara yang nampak makan dengan tenang sendirian di mejanya.
"Aku yakin ia sengaja memilih tempat disana, posisi duduknya mengatakan itu. Ia mencari tempat yang memiliki pemandangan langsung padamu." Renjun mendengus geli dengan mudah terbacanya akal Sara.
Jeno tak peduli dengan apapun yang Sara lakukan, ia lebih tertarik memperhatikan mata Renjun yang nampak lihai membaca semuanya— masih sama seperti dulu.
"Menyenangkan untuk bisa membaca maksud orang dari matamu bukan?" Jeno kemudian teringat apa yang Renjun lakukan dengan memutus tatapan mereka.
Senyum tipis Jeno muncul ketika Renjun langsung menjatuhkan tatapannya pada Jeno. "Seolah kau bisa membaca pikiran dan hati mereka."
Jeno menaikan sebelah alisnya dengan senyum kecilnya, apalagi begitu Renjun memilih mengalihkan lagi tatapan darinya.
"Terlihat sekali ia akan mencoba mendapatkanmu, mungkin saja ia juga berharap sebelum sampai di paris kau jadi miliknya." Renjun pun menutupnya dengan kekehan kecil.
Kemudian setelah berpisah dengan Jeno, Renjun yang sudah berjalan sendirian hendak mencari tempat nyaman untuknya itu langsung mengurungkan niatnya begitu melihat Sara berlari kecil mendahuluinya.
Renjun merasakan dorongan untuk mengikuti gadis itu, maka ia pun melakukannya. Kaki jenjangnya menyusuri lantai kapal dengan langkah yang ia usahakan tak disadari oleh Sara.
Dan ternyata Sara menuju lantai dimana ada area kolam, karena ia naik menggunakan tangga di dalam maka lewat kaca besar di kapal yang mengarah ke bagian kolam itu, ia bisa melihat beberapa orang yang ada di pinggir kolam.
Ada Jeno disana.
Yang artinya, Sara melihat Jeno juga. Dan ketika ia menoleh pada Sara, ia menemukan gadis itu tengah duduk di sebuah mini sofa dengan senyumnya yang menunjukkan kegembiraan. Arah tatapannya adalah Jeno.
Renjun menahan agar dengusan kerasnya agar tak terdengar.
Ketika kemudian ia kembali melihat Sara berdiri dan berjalan menuju ke luar— mungkin memutuskan untuk mencoba mendekati Jeno lagi.
Kali ini Renjun tak mengikuti langkah Sara, ia hanya ganti duduk di tempat Sara duduk tadi. Memperhatikan gerak-gerik gadis itu dari dalam.
Ternyata gadis itu tak mendekati Jeno, ia duduk di kursi santai pinggiran kolam, bersikap seolah ia juga dalah satu pengunjung disana. Ah, Sara cukup cerdik untuk mendekati Jeno. Tak terlalu agresif, tapi dalam satu waktu Renjun juga berpikir bahwa memang Sara ini agresif juga.
Mata Renjun yang menatap jauh ke depan tentu menemukan pemandangan lautan, dan tiba-tiba ada keinginan dalam dirinya untuk mendorong Sara jatuh ke laut.
Renjun membayangkan bahwa tubuh gadis itu akan merasakan sakit yang teramat sebab terlempar ke permukaan air yang jaraknya begitu jauh dari lantai kapal. Dan setelah kesakitan itu, tubuh gadis itu akan menggigil karena dinginnya air laut sebelum kemudian tubuhnya membeku dan tenggelam ditelan laut lepas.
Ohh, bayangan yang menyenangkan.
Tapi kemudian alisnya naik dengan arah tatapannya pada Sara yang segera ia lepas, ia pun beranjak dari tempatnya dan memutar langkah kembali ke arah tujuan awalnya tadi.
Karena ia kembali sadar bahwa tingkah Sara padanya tak semenyebalkan itu untuk ia habisi nyawanya.
Mereka sampai di tempat tujuan— Paris tepat malam hari. Dan sebelum mereka meninggalkan dermaga menuju hotel yang telah Jeno pesan, Renjun melihat lagi Jeno dan Sara yang nampak saling berbicara.
"Sepertinya kalian menjadi begitu akrab." Ujar Renjun ketika Jeno membawanya menuju sebuah mobil yang telah menjemput mereka.
Jeno dan Renjun memasuki mobil tersebut. "Ia hanya meminta nomorku." Kata Jeno.
Dahi Renjun berkerut samar. "Apa itu baik-baik saja untuk seorang pembunuh bayaran memberikan nomor ponselnya begitu mudah?"
"Kau juga memilikinya." Jeno tersenyum dan mendekatkan wajah mereka.
"Aku memiliki pekerjaan denganmu." Sahut Renjun.
"Aku memberinya nomor yang biasa dihubungi oleh siapapun, selain orang yang ingin memakai jasaku." Ujar Jeno.
Renjun mengalihkan tatapannya ke jalanan kota paris yang ia lewati. "Ah, sepertinya kalian akan memiliki kencan yg manis di Paris."
"Kalau begitu selamat menikmati, aku tak akan melarangmu bersenang-senang." Lalu Renjun kembali menatap Jeno. "Tapi pastikan saat kita ke pelelangan kau tetap bersamaku, memastikan nyawaku baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Do You Want
FanfictionNOREN [LEE JENO - HUANG RENJUN] ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ mature bxb mature dark mature