3

372 60 23
                                    

Hari pemotretan telah tiba, semua crew tengah mempersiapkan semuanya mulai dari latar, properti, lighting, dan juga kamera. Yunho tengah mempersiapkan kameranya agar mendapat tangkapan yang bagus saat pemotretan.

Yunho tengah sibuk dengan kameranya dan diujung sana berdiri Hongjoong dan juga Mingi telah siap dengan riasannya, Hongjoong tengah memakaikan beberapa aksesoris untuk busananya yang akan dipakai oleh Mingi. Mata Mingi tak lepas dari sosok tinggi semampai yang tengah sibuk dengan kameranya, Yunho.

Mingi kerap memperhatikan setiap lekuk dari tubuh Yunho. Tubuhnya yang langsing dengan kaki jenjangnya, juga pinggang indahnya, dan jari-jari lentik nan panjang yang tengah bergerak kesana kemari memegang kamera membuat fantasinya sedikit liar.

Fantasi liar itu semakin menjadi ketika Yunho menggerakan jarinya pada lensa kamera miliknya, Mingi membayangkan jika jari-jari indah itu bermain pada kejantanannya atau meremas rambutnya ketika dirinya memasukkan kejantanannya ke dalam lubang sen...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fantasi liar itu semakin menjadi ketika Yunho menggerakan jarinya pada lensa kamera miliknya, Mingi membayangkan jika jari-jari indah itu bermain pada kejantanannya atau meremas rambutnya ketika dirinya memasukkan kejantanannya ke dalam lubang senggama  milik si cantik di hadapannya ini.

Mata Mingi mulai menatap wajah Yunho yang sungguh menawan, mata bulatnya, hidung mancungnya, bibir tipisnya yang merona, dan kulit putihnya benar-benar nyaris membuat berdiri benda tumpul besar tak bertulang dibawah sana.

Hongjoong tak sengaja memperhatikan Mingi yang tengah menatap Yunho sambil menggigit bibirnya, Hongjoong paham betul bagaimana karakter modelnya ini. Hongjoong mendekati Mingi dan menyerahkan busananya pada Mingi yang membuat fantasi liar Mingi berhenti disana.

"Pakailah cepat. Dan ku harap kau tidak mengganggunya. Dia bukan mainanmu Mingi. Dia adalah sahabat kekasihku. Jadi, lebih baik kau jauhi dia." Hongjoong menatap tajam Mingi, namun Mingi hanya berdecih.

"Ck! Mainanku atau bukan, itu bukan urusanmu." Mingi memberikan tatapan remeh pada Hongjoong. Hongjoong pun terus menatap tajam Mingi.

"Sungguh menyebalkan. Jika bukan karena Jongho, aku tak akan menerimanya sebagai modelku. Aku tak akan membiarkan si bajingan itu menyakiti sahabat Seonghwa." Hongjoong menghampiri Yunho.

"Bagaimana? Sudah siap?" Yunho menoleh pada Hongjoong.

"Ah ya, sudah. Tinggal menunggu model siap." Hongjoong merubah ekspresinya.

"Yunho."

"Ya?"

"Ku harap kau berhati-hati dengan model kita, Song Mingi."

"Apa maksudmu?"

"Dia bukanlah pria baik-baik, dia senang mempermainkan wanita dan laki-laki, dia juga memanfaatkan wanita dan laki-laki itu untuk memuaskan nafsu birahinya. Aku memberitahumu ini agar kau tak terjebak dalam permainannya." Yunho tak terlihat terkejut sama sekali. Hongjoong menaikkan sebelah alis miliknya.

"Kau tidak terkejut?" Tanya Hongjoong.

"Tidak, aku bahkan sudah bisa menebaknya sejak awal bertemu. Ia terus memandangiku. Dan aku pun tak menyukai orang sepertinya. Orang arogan sepertinya sungguh merepotkan."

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang