11

320 49 55
                                    

Tiga hari berlalu setelah kejadian dimana Yunho kehilangan ciuman pertamanya yang direnggut oleh seseorang bernama, Song Mingi. Setelah kejadian itu Mingi benar-benar tak mengganggunya sama sekali.

Yunho merasa aneh ketika Mingi hanya melewatinya tanpa mengganggunya sedikit pun. Sepertinya Mingi benar-benar merenungi kesalahannya dan memperbaiki dirinya. Jujur saja Yunho senang sebab hari ini ia dapat bekerja dengan maksimal tanpa diganggu oleh oknum bernama Song Mingi.

Hari mulai gelap dan Yunho sedang membereskan barang-barangnya. Saat ia membereskan barang-barangnya ia dapat melihat dari kejauhan ada seorang wanita yang berbincang dengan Mingi, namun Mingi sepertinya tak tertarik dengan wanita tersebut.

Wanita tersebut mencoba menggoda Mingi dengan menggerak-gerakan jari lentiknya pada dada bidang Mingi, namun yang membuat Yunho terkejut adalah, Mingi menghempaskan tangan wanita tersebut lalu pergi tanpa sepatah kata pun. Wanita itu mengejar Mingi bahkan memeluk Mingi, namun lagi-lagi Mingi menyingkirkan tubuh wanita tersebut.

Yunho yang telah selesai dengan barang-barangnya pun berjalan keluar dan melihat dari jauh wanita itu mencoba mencium Mingi namun Mingi mendorongnya hingga terjatuh lalu meninggalkan wanita itu yang sekarang marah dan melempar sepatu heelsnya kearah Mingi.

Sepertinya wanita ini adalah satu dari sekian banyak wanita yang pernah menghabiskan malam bersama Mingi. Wanita itu berteriak cukup keras.

"AKU AKAN MEMBUATMU MENYUKAI KU SONG MINGI!!! KITA PERNAH MENGHABISKAN MALAM BERSAMA!! KAU HARUS INGAT ITU!!!" Yunho hanya melirik wanita itu lalu pergi.

Ternyata memang terlibat dalam satu hubungan itu memang menyusahkan. Itu lah yang ada di pikiran Yunho saat ini. Yunho berjalan jauh di belakang Mingi, ia sengaja tak ingin dekat dengan Mingi. Kejadian beberapa hari lalu masih melekat jelas di kepalanya. Bagaimana Song Mingi mencuri ciuman pertamanya dan bagaimana pria itu memainkan lidahnya di dalam mulutnya.

Setiap kali mengingat itu darahnya berdesir hebat. Dan bagaimana Mingi memeluknya hingga ia tertidur pun teringat jelas di pikirannya. Yunho menggelengkan kepalanya mencoba menyadarkan pikirannya yang semakin tak karuan.

"Jeong Yunho, berhentilah memikirkan pria bajingan itu. Ingat apa yang telah ia lakukan padamu." Yunho berbicara pada dirinya sendiri. Ia sungguh ingin menghilangkan bayang-bayang Mingi dalam pikirannya.

Setelah memastikan Mingi tak lagi terlihat, Yunho memasuki lantai apartementnya yang berada di lantai 3. Yunho tak begitu suka tinggal di lantai apartement yang tinggi. Ia lebih suka berada di lantai bawah, sebab menurutnya lebih nyaman dan Yunho dapat menggunakan tangga darurat. Ia malas harus berdesakan atau berinteraksi dengan orang lain di dalam lift.

Yunho menekan pin apartementnya dan betapa terkejutnya ia ketika sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Yunho nyaris berteriak namun saat ia menoleh ternyata tak lain tak bukan adalah Song Mingi.

'Sejak kapan bajingan ini berada disini?! Apa dia mengikuti ku hingga sampai kesini?? Dasar pria gila!!' - batin Yunho.

"Mau apa kau??!!" Yunho mencoba melepas pelukan Mingi. Mingi tak menjawab dan tak bergeming.

"Lepaskan aku bajingan!! Kenapa kau menggangguku!! Ku sudah senang kau tak mengganggu ku, tapi apa ini hah??!! Dasar pria gila! Lepas!!" Mingi tak melepaskan pelukannya justru Mingi mempererat pelukannya dan membuat Yunho sedikit sesak.

"Aku mengantuk." Hanya itu yang keluar dari mulut Mingi.

"Kau kira aku perduli??? Lepas!!"

"Tidak mau."

"Kau!!! Lepas atau ku akan berteriak!" Seketika ingatan tentang kejadian beberapa hari lalu terngiang kembali di ingatan Yunho. Yunho terdiam, ia takut Mingi akan menciumnya lagi jika ia berteriak.

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang