15

298 48 30
                                    

Satu jam berlalu dan kini punggung Yunho terasa pegal sebab ia terus duduk dipangkuan Mingi dengan Mingi yang memeluknya erat. Mingi yang tubuhnya 2x lebih besar dari Yunho terasa begitu berat.

Akibat kesal, Yunho dengan sengaja memukul kepala Mingi yang berada dipundaknya. Tetapi Mingi tak juga bangun dari tidurnya, hingga terdengar suara pintu rooftop terbuka. Yunho menoleh kearah pintu dan disana berdirilah Hongjoong, Seonghwa, Yeosang, dan juga Jongho yang menatap dirinya dengan tatapan terkejut. Keempatnya kemudian menghampiri Yunho.

"Yunho? Ada apa ini??" Hongjoong terlihat panik. Hongjoong takut Mingi melakukan hal bodoh lagi.

"Tolong bantu aku. Manusia gila ini menarikku kesini, lalu membuatku berada di posisi yang canggung ini dan ia kini tertidur sambil memelukku. Aku tak bisa melepaskan diri sebab ia sangat kuat." Hongjoong dan Jongho membantu Yunho agar terlepas dari pelukan Mingi.

"Mmhh.." Mingi justru mempererat pelukannya pada pinggang Yunho. Dan suara dengkuran halus itu terdengar jelas di telinga mereka.

"Apa-apaan bajingan ini? Bisa-bisanya ia tertidur di posisi seperti ini." Jongho tak habis pikir.

"Mingi memiliki gangguan tidur dan ini pertama kalinya aku melihat Mingi dapat tertidur di sela-sela pekerjaan. Sebelumnya ia tak pernah tidur, ia jarang sekali tidur." Yeosang pun menatap Mingi yang tertidur dengan tatapan tak percaya.

"Ini bukan pertama kalinya bagiku dan Seonghwa melihat Mingi tertidur sambil memeluk Yunho. Dan ketika ia memeluk Yunho, ia tertidur pulas seperti ini." Hongjoong menatap Seonghwa yang kini tengah berkacak pinggang.

"Ck! Anak ini." Dengan cepat Seonghwa menarik telinga Mingi dengan cukup kuat sehingga Mingi terbangun dan reflek melepas pelukannya pada Yunho sehingga Yunho dapat melepaskan dirinya. Seonghwa membawa Yunho dalam dekapannya.

"Kau tidak apa-apa? Apa yang bajingan ini lakukan padamu??" Seonghwa bertanya pada sahabatnya.

"Tidak ada." Yunho menjawab tanpa ada keraguan disana. Dan setelahnya ia teringat bahwa Mingi menciumnya lagi dan organ intimnya..... Yunho menggelengkan kepalanya.

'Mengapa ku menjawab tidak ada? Yunho sadarlah bawah pria brengsek itu hampir... Argh!! Cukup! Aku tak ingin mengingatnya.' -batin Yunho.

Mingi menatap orang-orang disekelilingnya dengan wajah khas orang bangun tidur. Ia terlihat bingung dan Yunho tak lagi ada di pangkuannya.

"Tidur nyenyak hm? Tuan mesum." Seonghwa berdiri di depan Mingi.

"Ada apa?" Seonghwa berdecih mendengar pertanyaan Mingi.

"Cih, kau tanya ada apa?? Kau apa kan lagi sahabatku hah??? Bisa-bisanya kau membuatnya duduk dipangkuanmu dan kau tertidur sambil memeluknya hingga tubuhnya terasa pegal." Mingi melirik Yunho yang memegangi pundaknya yang sakit.

"Apakah sakit? Kemarilah biar ku obati." Mingi mengulurkan tangannya namun Seonghwa menepisnya.

"Tidak perlu, biar aku yang melakukannya. Jangan ganggu Yunho lagi atau ku potong penis mu." Dengan suara yang mengancam Seonghwa segera membawa pergi Yunho dari sana. Seonghwa berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya karna kesal.

"Kau ini.. Bisa tidak sekali saja kau tak mengganggu Yunho???" Hongjoong memijat pelipisnya. Mingi tak menjawab.

"Ku dengar kau tak lagi berkeliaran di luar sana, ku kira kau telah berubah, namun ternyata tak ada yang berubah. Kau memang tak berkeliaran keluar tapi kau mencari mangsamu sendiri disini, kau ingin buat Yunho menjadi mainan mu bukan?" Jongho dengan wajah meremehkan menatap Mingi yang kini tengah menatapnya.

"Dia bukan mainanku." Jawab Mingi singkat.

"Oh.. Begitu? Tapi yang ku lihat tak seperti itu." Hongjoong merasakan ketegangan diantara mereka mulai memanas. Hongjoong menarik Mingi dengan susah payah dan Yeosang segera menenangkan Jongho.

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang