Hongjoong dan Seonghwa telah tiba di Swiss, mereka keluar mencari sosok bertubuh tinggi besar yang sedang menunggunya di dekat pintu keluar. Tak memerlukan waktu lama, Hongjoong dan Seonhwa telah menemukan sosok yang mereka cari, Song Mingi. Mingi melambaikan tangannya pada sepasang suami-istri tersebut dan menyapanya.
"Akhirnya kalian datang juga, apa perjalanan kalian melelahkan?" Mingi bertanya sambil membantu Hongjoong dan Seonghwa dengan koper mereka dan memasukkan koper-koper itu ke dalam bagasi mobilnya.
"Yah.. Cukup melelahkan, tapi kurasa seoadan dengan udara Swiss yang menyegarkan." Ujar Hongjoong, Mingi hanya terkekeh pelan.
"Masuklah, di luar dingin." Mingi membukakan pintu mobilnya.
"You've a nice car, Mingi." Seonghwa cukup terkejut dengan mobil Mingi yang tergolong mewah.
"Is that compliment?" Mingi menatap Seonghwa.
"Of course! Thanks Mingi." Seonghwa dan Hongjoong masuk ke dalam mobil Mingi.
"No prob." Mingi pun masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobilnya lalu mereka pergi menuju kediaman Mingi.
"Mingi, Yunho tidak ikut?" Seonghwa penasaran, mengapa hanya Mingi yang menjemput mereka.
"Tidak, Yunho masih tidur ketika aku berangkat, aku meninggalkan memo di meja nakasku agar ia tahu bahwa aku menjemput kalian. Ia terjaga semalaman karena mengedit foto-fotonya, jadi ku biarkan ia beristirahat." Seonghwa takjub mendengarnya. Song Mingi sekarang benar-benar lelaki green flag rupanya.
"What a green flag man you are." Hongjoong hanya tertawa, Mingi hanya tersenyum.
"Semenjak aku berada di Swiss kehidupanku jauh lebih baik, aku tak memikirkan apapun sekarang, aku merasa lebih tenang dan santai." Mingi merasa hidupnya jauh lebih baik sekarang.
"Kau terlihat lebih segar dari terakhir kita bertemu Mingi." Hongjoong merasa Mingi terlihat lebih segar dari terakhir kali mereka bertemu di Korea.
"Tentu saja ia terlihat segar, seseorang yang sedang jatuh cinta atau kasmaran pasti hidupnya lebih berbunga-bunga dan terlihat lebih hidup, iya kan Mingi?" Seonghwa sedikit meledek Mingi.
"Hahahah ya, kau benar. Aku sedang jatuh cinta. Dan aku benar-benar kasmaran." Mingi tak membohongi dirinya sendiri, dirinya memang sedang jatuh cinta pada Yunho, jauh lebih dalam dibandingkan sebelumnya.
"Eww, entah kenapa kata-kata itu terdengar sedikit menjijikan jika kau yang berbicara." Hongjoong sedikit bergidik.
"Kau pasti pernah merasakannya juga kan? Hahaha." Mingi berbalik menggoda Hongjoong.
"Kau ini." Mingi hanya tertawa, dan setelah satu jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di apartement Mingi.
"Waww..." Seonghwa tak dapat menutupi rasa kagumnya.
"Ayo masuk." Mingi membukakan pintu apartementnya.
"Wah.. Apartementmu bagus sekali Mingi. Dan sangat bersih serta rapi." Hongjoong dapat merasakan nuansa yang menenangkan di dalam apartement ini.
Mereka masuk ke dalam ruang tengah dan disana telah terduduk Yunho yang masih menggunakan selimutnya, mungkin ia sedikit kedinginan, sebab cuacanya memang lebih dingin dari hari-hari sebelumnya. Yunho melambaikan tangannya kecil.
"Kalian sudah datang?"
"Kau kenapa? Apa kau sakit?" Seonghwa duduk di samping Yunho. Yunho menggeleng.
"Aku hanya kedinginan."
"Kau kedinginan? Baiklah akan ku tambahkan perapiannya." Mingi mengusap rambut Yunho yang begitu lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monocromatic
FanfictionSeorang photographer monocromatic terkenal bernama Yunho sangat tidak menyukai memotret manusia, ia lebih suka memotret pemandangan. Namun di suatu kesempatan, dirinya harus bekerja dengan seseorang model bernama Mingi yang dikenal sebagai playboy...