5

769 83 29
                                    

Keesokan harinya Hongjoong mencari keberadaan Mingi di kantornya, namun ia tak melihat ada tanda-tanda seorang Song Mingi ada di kantornya. Semalam pun Hongjoong mencarinya ke apartementnya namun tidak ada jawaban, bahkan ponselnya pun tidak aktif.

Hongjoong segera menghubungi Jongho selaku boss dari Mingi. Setelah nada sambung berdering sebanyak tiga kali, akhirnya Jongho mengangkat telponnya.

"Halo, Hyung? Ada apa?" Tanya Jongho.

"Kau tau dimana Mingi? Ia tak datang ke kantor hari ini." Hongjoong bertanya pada Jongho, namun Jongho terdengar menghela napas panjang.

"Dia tidak akan datang sebab aku telah memecatnya." Hongjoong terkejut.

"Apa??? Kenapa??"

"Akan ku jelaskan nanti, aku akan ke kantor mu untuk mengurus masalah kontrak Mingi jika kau tak sibuk hari ini." Hongjoong masih mencoba mencerna situasinya.

"Baiklah, ku tunggu saat makan siang."

"Baiklah, aku akan kesana jam makan siang."

"Oke." Hongjoong menutup telponnya.

Hongjoong memijat pelipisnya. Bagaimana bisa Jongho memecat Mingi ditengah-tengah project seperti ini? Dan bagaimana dengan kontrak Yunho yang baru beberapa hari. Hongjoong benar-benar pusing sekarang.

"Song Mingi. Apalagi yang kau lakukan hingga Jongho kali ini benar-benar memecatmu. Hahhh menyusahkan saja. Jika tahu akan seperti ini, aku tak akan menerima Mingi menjadi modelku sejak awal sejak Jongho menawarkan Mingi padaku. Sudah ku duga akan seperti ini. Ku tunggu penjelasanmu Jongho." Hongjoong segera kembali ke studio pemotretan dimana Yunho berada.

"Yunho, sepertinya kau tak bisa mengambil gambar hari ini." Yunho menatap Hongjoong bingung.

"Memang kenapa?" Hongjoong menghela napas panjang.

"Song Mingi dipecat oleh bossnya dan nanti bossnya akan datang untuk menangani kontrak Mingi." Yunho sedikit terkejut.

"Tiba-tiba?"

"Ya, Jongho baru memberitahuku tadi. Jadi mungkin hari ini kau bisa pulang lebih awal." Ujar Hongjoong.

"Jongho?"

"Ya, Jongho adalah boss dari Mingi."

"Oh.. Baiklah jika begitu aku akan pulang saja hari ini." Yunho mengangguk mengerti.

"Maaf telah membuatmu datang kemari dan harus mendengar kabar ini." Hongjoong menepuk pundak Yunho.

"Aku tidak masalah, justru dirimulah yang merasa kesulitan, sebab modelmu tiba-tiba dipecat, semoga cepat diselesaikan urusanmu dan segera mendapat model pengganti Mingi. Semangat. Aku pulang dulu." Yunho menepuk balik pundak Hongjoong sebelum berlalu. Hongjoong mengangguk dan melihat punggung Yunho yang semakin menjauh.

"Hah.. Ku benar-benar dibuat pusing oleh Mingi." Hongjoong mengacak rambutnya dan berjalan menuju ruangannya.

Saat diperjalanan pulang Yunho melewati sebuah taman dan melihat seseorang tergeletak disana. Yunho menatap orang itu dari kejauhan. Ia nampak tak asing. Namun Yunho tak ingin berurusan dengan orang lain dan memutuskan untuk berlalu begitu saja.

Setiap derap langkah kakinya, Yunho merasa orang yang tergeletak itu sungguh familiar, namun ia tak begitu melihat jelas. Namun, dari pakaiannya jelas ia tak asing dengan pakaian itu. Dan langkahnya terhenti mengingat pakaian Mingi kemarin saat menculiknya ke acara penyambutan.

"Song Mingi?"

Yunho akhirnya berbalik menuju taman yang tadi ia lewati dan benar saja itu Song Mingi. Apa yang ia lakukan tergeletak di taman seperti ini?? Apa ia dirampok?? Atau mungkin pembunuhan??? Pikiran negatif terus datang kedalam pikiran Yunho. Dan Yunho mendekati Mingi. Ia terkejut Mingi terluka. Pipinya lebam dan ujung bibirnya pun terdapat luka robekan disana.

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang