16

297 50 81
                                    

🚨WARNING🔞
Make out session

Malam pun tiba, Yunho bergegas untuk pulang. Ia merasa sangat lega ketika mengetahui bahwa tak ada tanda-tanda seorang Song Mingi. Mungkin ia bisa beristirahat dengan tenang hari ini. Yunho pergi ke super market untuk membeli  beberapa ramyeon. Ia sedang ingin menikmati ramyeon dengan kimchi segar dan juga telur. Perutnya sudah berteriak kelaparan.

Sesampainya di apartement ia segera membersihkan dirinya dan kemudian dirinya memasak ramyeon yang telah dibelinya. Hidupnya terasa kembali seperti semula sekarang. Tak ada lagi Song Mingi yang mengganggunya dan selalu membuatnya pusing. Ramyeon pun telah matang dan ia segera menyantap ramyeonnya dengan lahap. Perutnya yang lapar kini akhirnya dapat menerima asupan ramyeon yang lezat.

Setelah ia selesai, ia segera mencuci piringnya kemudian menyikat giginya untuk segera beranjak tidur. Yunho mematikan lampu kamarnya dan terlelap. Dua jam kemudian tidur Yunho terganggu, tubuhnya terasa sulit bergerak dan berat. Yunho membuka matanya dan alangkah terkejutnya dia ketika ia melihat Song Mingi tengah tidur sambil memeluknya.

"Song Mingi???!! Hei!! Lepas!!!" Yunho memukul-mukul Mingi dengan bantalnya dan berhasil. Mingi akhirnya membuka matanya.

"Dasar penyusup!!! Bisa-bisanya kau masuk ke rumah orang sembarangan! Dan tidur disampingku!! Keluar!!" Yunho tak dapat menahan amarahnya.

"Diluar hujan." Jawaban Mingi membuat Yunho semakin kesal.

"Aku tidak perduli! Sekarang keluar!! Ku peringati kau, sekali lagi kau melakukan ini. Kau tak akan menemukan ku lagi esok hari. Paham??" Mingi masih tak bergeming.

"Kalau begitu biarlah malam ini akh tidur disini terakhir kalinya." Yunho merotasikan matanya dan menatap Mingi tak percaya.

"Kau adalah pria paling gila yang pernah ku temui Song Mingi. Aku lelah dengan sikapmu. Kau selalu bertindak semaumu dan tak pernah mau mendengarkanku! Aku orang paling egois! Sombong! Dan menyebalkan! Kau benar-benar membuatku lelah. Pergi sekarang. Aku muak melihatmu." Yunho membuka pintu kamarnya menyuruh Mingi keluar.

Mingi bangkit dari tidurnya dan keluar dari kamar Yunho, kemudian Yunho segera membuka pintu apartementnya. Ia hanya ingin tidur dengan tenang tanpa harus berurusan dengan pria gila di hadapannya ini. Mingi berjalan ke arah pintu dan menoleh ke arah Yunho yang sedang berdiri disamping pintu.

"Tunggu apa lagi? Keluar." Yunho menatap netra hitam dihadapannya ini.

Mingi dengan cepat menarik pinggang Yunho dan mendaratkan bibirnya pada bibir Yunho, Yunho memberontak dan mencoba melepaskan diri, namun nihil. Mingi terlalu kuat. Tenaganya sudah habis dan napasnya pun terengah-engah saat ini, ia kesulitan menghirup oksigen sejak Mingi terus melumat bibirnya dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Yunho.

"Nnhhh nhh l-lepas mphh." Mingi benar-benar tak memberi ruang untuk Yunho dan ia mendominasi Yunho.

Ciuman itu perlahan turun kepada leher jenjang Yunho, kecupan lembut ia berikan disana bahkan Mingi memberikan tanda kepemilikan disana. Yunho sudah tak mampu melawan sebab Mingi benar-benar kuat sehingga sulit untuknya melepaskan diri. Mingi memeluk erat pinggang Yunho dan membawanya ke dapur dekat pintu keluar. Mingi terus memnerikan kecup-kecupan lembut pada leher Yunho.

"Yunho.. Aku benar-benar menyukaimu." lidah Mingi kini bermain di leher Yunho.

"Aghh k-kau gila!"

"Aku memang gila, aku gila karnamu." mingi berbisii pada telinga Yunho dan membuat Yunho meremang mendengar suara berat milik Mingi dan juga bagaimana Mingi mengetahui titik sensitifnya.

"Kau kelewatan Song Mingi ahh sudah! Hentikan! Nhh." Yunho merasa kepalanya pusing ketika tangan besar Mingi memasuki piyama yang ia pakai dan jari-jari besar Mingi bermain pada puting miliknya.

"Kenapa hm?" Mingi membawa Yunho dalam ciuman panas.

"Aku mphh tak mau seperti ini! Nghh lepas Mingi! Eumh." Mingi melumat bibir mungil Yunho dan melahapnya seolah ia kelaparan.

Mingi melepaskan ciumannya dan ia dapat melihat Yunho terengah-engah di dalam dekapannya, bibirnya yang mulai membengkak dengan beberapa tanda kepemilikan yang ia buat sungguh membuatnya sungguh menggoda.

Mingi mengangkat tubuh Yunho pada meja dapur disana, Mingi membuka beberapa kancing paling atas Yunho hinggs piyamanya kini memperlihatkan tubuh putih mulus dan puting berwarna pink miliknya. Sungguh Yunho sangatlah indah. Ia lebih indah dari apa yang Mingi bayangkan.

"Kau... Indah sekali." Mingi mengecupi dada Yunho. Yunhobenar-benar pusing. Ia tak pernah merasakan sensasi seperti ini sebelumnya. Sensasi asing ini membuat kepalanya pusing dan tak bisa berpikir dengan jernih.

Ketika Mingi mulai bermain dengan putingnya menggunakan lidahnya, Yunho merasa berkunang-kunang. Dan secara tak sadar membusungkan dadanya dan meremat rambut Mingi, desahan-desahan nakal pun keluar dari mulutnya. Suara yang sangat menjijikan, namun Yunho tak dapat menahannya.

Tangan Mingi pun entah kapan sudah melepas celana piyama Yunho. Yunho kini hanya menggunakan atasan piyamanya dan juga boxer hitam yang ia pakai. Tangan Mingi sangat lihai ketika melucuti pakaiannya.

"Cukup! Mingi! Nhh" Yunho mendorong kepala Mingi.

"Kenapa hm? Bukankah kau juga menginginkannya?" Mingi menatapnYunho, dan Yunho menggeleng.

"Tidak. Keluarlah. Dan jangan munculkan wajahmu lagi di hadapanku!" Yunho segera mengambil pakaiannya dan berjalan menuju kamarnya dan menguncinya. Meninggalkan Mingi seorang diri disana dengan kejantanannya yang mulai mengeras.

"Ah.. Sial. Sepertinya aku harus bermain solo lagi." Mingi keluar dan kembali ke apartementnya.

Disisi lain Yunho merasa kejantanannya pun mengeras dan ia merasakan sakit yang luar biasa. Ia segera masuk ke dalam kamar mandi dan menuntaskan semuanya. Pikirannya kacau. Ia tak menyangka bahwa ia akan mengeras ketika disentuh oleh pria, apalagi pria itu adalah Song Mingi??

Hal tergila yang pernah ia lakukan adalah masturbasi dengan membayangkan kembali tentang apa yang Song Mingi baru saja lakukan pada dirinya. Sentuhan Song Mingi benar-benar membuatnya pusing. Sensasi aneh pun menggerogotinya hingga ia tak bisa berpikir jernih.

"Song Mingi.. Apa yang kau lakukan padaku? Aku benar-benar membencimu!" Yunho kemudian mencapai putihnya dan membuat tubuhnya terduduk lemas dibawah shower. Ini adalah hal baru baginya. Ia tak pernah masturbasi dengan membayangkan seseorang melakukan sesuatu padanya. Ini gila.

Yunho segera mengeringkan tubuhnya dan lalu memakai piyamanya dan kembali tidur. Tubuhnya lelah, ia hanya berharap esok tuhan memihaknya dengan tidak menunjukkan Song Mingi di hadapannya. Ia tak ingin diganggu lagi oleh pria bajingan itu.

"Bertemu denganmu membuatku lelah. Mungkin keputusanku menerima tawaran Hongjoong adalah keputusan yang paling buruk yang pernah ku ambil. Semua karena orang itu. Dia merusak kehidupanku yang damai, dia selalu membuatku kesal dan dia gila. Aku akan ajukan pengunduran diriku besok. Dan aku akan pindah dari sini. Semua demi kesehatan mentalku. Dengan begitu, aku akan kembali hidup dengan tenang tanpa Song Mingi." Yunho pun terlelap. Ia ingin bebas, bebas dari Song Mingi.

Tbc
Hai happy reading ya
Jangan lupa vote dan comment
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyez

TbcHai happy reading yaJangan lupa vote dan comment(*´︶'*)♡Thanks!-voyez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Photographer gantengku, sabar ya ngadepin Mingi, gila emang dia. 🥲

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang