34

413 50 58
                                    

🚨WARNING🚨
🚫SMUT🚫





Suara gemericik air terdengar menyatu dengan suara leguhan dan desahan kedua insan yang sedang bercumbu dan bersenggama di bawah guyuran air hangat yang berasal dari shower. Yunho kini bersandar pada dinding sambil mendesah cukup kuat ketika Mingi menggerakan pinggulnya lebih cepat dan menumbuk sensitive spot miliknya membuat kepala Yunho sedikit pusing.

Lubang miliknya terus dihujamkan cukup kuat oleh Mingi, rasa perih pada lubangnya yang tadi sangat menyakitkan kini hilang entah kemana digantikan oleh kenikmatan yang luar biasa. Mingi mengeluarkan penisnya dan mengeringkan tubuh Yunho. Ia khawatir Yunho akan sakit jika terlalu lama dibawah guyuran air. Mingi kemudian menggendong tubuh Yunho seperti koala dan berjalan menuju ranjangnya untuk melakukan aktivitas intim mereka.

"Apa kau kedinginan? Jika kau kedinginan aku akan menambahkan kayu pada perapian. Sebentar." Mingi baru saja ingin bangkit namun Yunho melingkarkan tangannya pada leher Mingi.

"Tidak perlu, aku kedinginan tapi hangatkan aku dengan tubuhmu." Mingi dibuat tak bisa berkata-kata. Sejak kapan seorang Jeong Yunho sefrontal dan sebinal ini?

"Yunho.. Kau tahu apa yang kau katakan barusan?" Mingi menatap Yunho yang kini berada dibawah kukungannya.

"Jangan buat aku menunggu lama, aku kedinginan." Yunho bahkan melingkarkan kedua kakinya pada pinggang Mingi.

Yunho seolah menyalakan tombol liar Mingi karena Mingi langsung kembali melesakan penisnya ke dalam lubang Yunho dan Yunho kembali dibawanya dalam euforia yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Mingi menggerakan pinggulnya secara brutal, tubuh Yunho dibuat terhentak-hentak dibawah kukungannya.

Mingi menatap bagaimana wajah Yunho yang kini menggigit bibirnya dan mendesah sambil memejamkan matanya menikmati permainan Mingi. Mingi tak menyianyiakan kesempatan dan melahap bibir Yunho, kemudian tangan-tangan besar miliknya bermain pada puting merah muda milik Yunho yang membuat Yunho membusungkan dadanya.

"M-mingihh anhhh" Suara desahan Yunho terdengar seperti lagu di telinga Mingi.

Mingi pun semakin kuat menghujamkan penisnya ke dalam lubang milik Yunho. Mingi pun mulai melumat puting Yunho dan memainkan lidahnya pada puting merah muda tersebut. Yunho tak kuasa meremas rambut Mingi sambil membusungkan dadanya. Ini sungguh gila. Ia tak tahu jika bercinta begitu nikmat.

Yunho pun merasa ia akan segera keluar, dan ia memainkan penisnya sendiri sebelum salah satu tangan Mingi mengambil alih dan mulai menggerakan tangannya pada penis Yunho. Yunho sudah tak ingat berapa kali ia orgasme. Yunho merasa penis Mingi pada lubangnya semakin membesar dan membuat lubangnya terasa sesak. Mingi pun menekan dalam-dalam penisnya ke dalam lubang Yunho.

"Arghh Yunho mmm im cumming akh!"

"Akhh m-me to mhhh akh!!" Keduanya pun mencapai putihnya, cairan Mingi memenuhi lubang milik Yunho. Keduanya mencapai orgasme yang begitu menakjubkan.

"Hahhh hahh" Yunho terengah-engah dibawah kukungan Mingi.

"You okay?" Mingi mengusap peluh pada kening Yunho, Yunho menganguk dan menarik tengkuk Mingi kemudian menciumnya.

Yunho merasa ia tak akan pernah bosan mencium Mingi. Mingi pun membalas ciuman Yunho yang kini terasa sudah mulai mahir. Mingi mengusap paha dalam Yunho yang masih terasa sangat sensitif. Yunho sedikit menggelinjang, dan itu membuat Mingi semakin ingin menyentuh Yunho. Mingi melepas ciumanmya dan menatap Yunho yang kini menatapnya penuh nafsu dengan mengigit bibirnya kemudian yang membuat Mingi terkejut adalah Yunho memasukan jari Mingi ke dalam mulutnya dan melumat jari-jari besar Mingi.

Demi Tuhan, sepertinya Mingi telah berhasil menekan tombol seorang Jeong Yunho yang kini mengeluarkan sisi nakalnya. Tak pernah dibayangkan oleh Mingi bahwa Yunho bisa bertingkah seperti ini. Mingi kembali mengeras.

"Aku tak tahu bahwa kau bisa senakal ini, siapa yang mengajarimu hm?" Mingi mengeluarkan jarinya yang kini basah oleh saliva dari mulut Yunho dan kembali memainkan penisnya dan menjadikan saliva Yunho sebagai pelumas. Kemudian Mingi mengangkat dagu Yunho.

"Kau bertingkah seperti ini, ku harap kau tak akan menyesal jika esok hari kau tak mampu berjalan. Karena kita akan bermain sepuasnya hari ini sayang." Mingi membisikkan telinga Yunho dan menciumin leher jenjang Yunho kemudian memasukkan kembali penisnya ke dalam lubang Yunho sekali hentak dan membuat Yunho menjerit.

Keduanya benar-benar melakukan pergumulan yang cukup lama hari ini itu. Yunho yakin, esok hari ia tak akan dapat bangun dari ranjang sama sekali. Karena Mingi mulai menggila dan melahap setiap inchi tubuhnya hingga meninggalkan banyak bercak disana. Namun Yunho tak menyesal, sebab ia pun menikmatinya. Dan semua karna ia melakukannya dengan Song Mingi. Kekasihnya yang kini mengisi hari-harinya dan seseorang yang kini selalu ada untuknya.

Mingi merasa ia seperti menemukan harta karun dalam diri Yunho. Ia tak menyangka bahwa Yunho kini benar-benar keluar dari ekspektasinya yang mengira Yunho tak akan menyukainya jika dirinya disentuh seperti ini, namun ia salah, justru Yunholah yang memulainya lebih dulu.

'Dirimu penuh dengan kejutan Jeong Yunho' -Batin Mingi.

Disisi lain Yeosang kini berada di Jepang seorang diri. Hubungannya dengan Jongho sedang tak baik-baik saja. Semenjak kejadian di pemandian air panas waktu itu dengan Mingi, hubungannya dengan Jongho merenggang. Bukan salah Mingi, Mingi tak melakukan apapun. Hanya saja Jongho lah yang membuat hubungan mereka merenggang. Jongho selalu mengungkit tentang Mingi dan juga tentang perasaannya dulu kepada Mingi. Yeosang sudah berkali-kali mengatakan bahwa ia tak lagi memiliki rasa pada Mingi, tapi Jongho tak percaya dan selalu memojokkannya.

Yeosang yang muak pun akhirnya terbang ke Jepang dan sekarang dirinya bekerja dengan Hongjoong. Yeosang dijadikan model untuk brand pertama Seonghwa yang mengusung tema androgyny, Yeosang memang pilihan yang tepat bagi Seonghwa. Jongho semakin menjadi ketika ia mengetahui bahwa Seonghwa membeli saham agensinya dan menjadikan Yeosang modelnya. Namun Seonghwa dan Hongjoong bersikap tegas  pada Jongho dan meminta Jongho untuk rehat beberapa waktu.

Jujur saja Yeosang sangat mencintai Jongho dan ia selalu merindukan Jongho. Seperti saat ini, walaupun dirinya berada di Jepang seorang diri untuk menenangkan pikirannya, tetapi pikirannya tetap tertuju pada Jongho. Jongho tak menghubunginya selama 2 minggu dan ia bahkan tak bisa ditemui. Yeosang khawatir, namun Seonghwa malah membelikannya tiket ke Jepang untuk liburan. Tanpa sadar Yeosang menitikkan air mata. Ia benar-benar merindukan Jongho. Yeosang kemudian menghapus air matanya ia tak mau ada orang lain yang melihatnya menangis.

"Seandainya Jongho disini, ia pasti akan memberikanku tissue dan juga menghapus air mataku. Kau dimana Jongho? Aku benar-benar tak dapat tidur tenang memikirkanmu. Kenapa kau tiba-tiba menghilang? Apa kau tak lagi mencintaiku? Apa kau-" Ucapan Yeosang terhenti ketika seseorang berdiri di hadapannya dan memberinya tissue. Yeosang mengangkat kepalanya.

"Jangan menangis lagi, aku disini."

"Jongho.."


Tbc
Hai happy reading ya
Jangan lupa vote dan comment
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyez

TbcHai happy reading ya Jangan lupa vote dan comment(*´︶'*)♡Thanks!-voyez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingi kok gede banget?????!!!

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang