Suara langkah terdengar menaiki anak tangga yang terbuat dari kayu. Suara decitan terdengar ketika kaki-kaki besar tersebut berpijak. Suara dentingan kunci yang dibuka pun terdengar dan salah satu pria membuka pintu apartement miliknya. Ya, kini Mingi dan Yunho telah sampai di Swiss dan kini mereka telah tiba di tempat tinggal Mingi yang ternyata sangat nyaman.
"Masuklah, di luar sangat dingin. Aku akan nyalakan perapian agar lebih hangat." Yunho pun melangkah masuk dan netranya melihat ke setiap sudut apartement Mingi."Apartementmu sangat nyaman, aku tak mengira apartementmu cukup luas." Ucap Yunho yang kini sedang duduk di sofa sambil menatap Mingi yang kini tengah menyalakan perapian agar suhu terasa lebih hangat.
"Aku memang sengaja memilih apartement yang cukup luas agar aku lebih leluasa bergerak. Ayo ku antar ke kamar dan ku bantu kau merapikan pakaianmu." Yunho mengangguk, Mingi menggandeng tangannya dan membawa koper mereka ke dalam kamar Mingi untuk dirapikan.
"Wahhh..." Yunho melepas genggaman tangan Mingi dan melihat keluar jendela kamar Mingi. Yunho tak dapat menutupi kekagumannya pada pemandangam yang ada di hadapannya.
"Mingi... Ini indah sekali, pemandangannya nampak indah disini." Mingi tersenyum melihat Yunho yang terlihat sangat antusias.
"Kau menyukainya hm?" Mingi menghampiri Yunho dan melingkarkan tangannya pada pinggang Yunho dengan memberikan sedikit kecupan pada pipi Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monocromatic
FanfictionSeorang photographer monocromatic terkenal bernama Yunho sangat tidak menyukai memotret manusia, ia lebih suka memotret pemandangan. Namun di suatu kesempatan, dirinya harus bekerja dengan seseorang model bernama Mingi yang dikenal sebagai playboy...