13

284 37 57
                                    

Yunho tengah merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya, ia sangat lelah hari ini, ia ingin beristirahat. Tak ada lagi yang dapat ia lakukan sekarang. Membersihkan diri, makan malam, dan mengedit foto semua sudah ia kerjakan. Matanya kini sudah mengantuk, namun tiba-tiba pintu apartementnya diketuk dari luar.

Merasa terganggu, Yunho bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu apartementnya. Belum sempat ia membuka lebar pintu, tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggangnya dan menggendongnya masuk ke dalam apartement. Yunho melihat sosok yang menggendongnya, tak lagi tak bukan adalah Song Mingi, lagi.

Yunho hanya merotasikan matanya. Demi tuhan, kenapa pria ini selalu mengganggunya, tak hanya menciumnya di toilet, ia pun kini bermalam di apartementnya dan memaksa masuk ke apartementnya. Darah Yunho terasa mendidih melihat tingkah laku Mingi yang selalu seenaknya.

"Untuk apalagi kau kesini? Pergi. Sebelum ku melaporkanmu ke Hongjoong atas sikapmu yang melanggar kontrakku." Yunho menatap tajam Mingi yang masih memeluk pinggang Yunho dan kini tengah menatapnya.

"Silahkan saja." Yunho menatap Mingi tak percaya.

"Kau ini! Apa sebenarnya mau mu?? Aku tak mengerti apa yang ada dipikiranmu! Di kantor kau acuh lalu sekarang kau menggangguku! Bisa kah kau hentikan ini??! Aku muak denganmu!"

" Tidak. Aku tidak akan berhenti hingga kau menjadi milikku."

"Kau gila Song Mingi!!"

"Ya. Aku memang gila karnamu."

"Lepas!"

"Tidak."

"Ku bilang lepas!!"

"Ku bilang tidak ya tidak." Suara berat Mingi bagai menggema di telinganya.

"Apa mau mu hah??!!" Yunho mendorong tubuh Mingi yang semakin lama semakin mengikis jarak diantara mereka.

"Aku ingin kau. Hanya itu." Tak ada keraguan disana sama sekali.

"Tapi aku tidak!!" Yunho sedikit berteriak.

" Tidak apa, aku akan menunggu." Mata tajam Mingi kini menatap lekat mata Yunho.

"Kau benar-benar gila Song Mingi!!" Yunho masih mendorong tubuh Mingi walaupun ia tahu, semua akan sia-sia.

"Ya. Lalu kenapa?" Yunho terdiam, ia menatap mata Mingi yang kini menatapnya lekat.

"Aku tak mengerti dirimu. Berhentilah bermain-main dengan perasaan orang lain jika kau sendiri tak paham dengan perasaanmu!! Memuakkan!" Mingi terdiam, ia menatap Yunho, ucapan Yunho bagai duri yang menancap tepat mengenai urat nadinya.

Mingi melepaskan pelukannya dan Mingi keluar dari apartement Yunho, meninggalkan Yunho yang masih tak mengerti dengan sikap Mingi. Aneh.

"Dasar orang aneh." Yunho kembali ke ranjangnya dan bersiap untuk tidur. Saat merebahkan dirinya di ranjang, ia merasa tubuhnya menghangat.

"Apakah pendingin ruangannya rusak? Mengapa tubuhku tiba-tiba merasa panas selepas bajingan itu memelukku?" Yunho menggelengkan kepalanya dan menaikkan suhu pendingin ruangan sebelum menyelimuti dirinya sendiri lalu terlelap.

Saat Yunho terlelap, seseorang masuk ke dalam apartement Yunho, dan merebahkan dirinya disamping Yunho hingga ia terlelap. Yunho tak mengetahui hal tersebut hingga hal itu terjadi terus menerus selama seminggu. Dan selama seminggu itu pula Song Mingi tak mengganggunya lagi. Padahal tanpa Yunho ketahui, Mingi setiap hari dalam seminggu ini tidur bersamaanya, di apartementnya.

Saat ini Jongho dan Yeosang sedang berkunjung ke kantor Hongjoong. Yeosang terlihat jauh lebih segar dari sebelumnya. Yeosang memperhatikan Mingi yang tengah berpose di depan kamera, Yeosang selalu menyukai hasil jepretan dari foto Mingi yang terlihat menakjubkan. Jongho dan Yeosang telah mengetahui bahwa Mingi masih bekerja di kantor Hongjoong. Awalnya terjadi perdebatan antara Jongho dan Hongjoong, namun akhirnya semua berjalan baik-baik saja.

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang