40

935 89 62
                                    

Hongjoong telah menghubungi Yunho tentang rencananya menyusul ke Swiss sebab ada hal penting yang ingin ia dan dan Seonghwa bicarakan dengan mereka secara langsung. Yunho pun mengiyakan setelah mendapat persetujuan dari Mingi. Dan rencananya mereka akan berangkat 2 hari lagi setelah semua urusan mereka di Korea selesai.

Yunho dan Mingi masih tak mengerti, mengapa Hongjoong dan Seonghwa harus jauh-jauh pergi ke Swiss untuk menemui mereka? Apakah sepenting itu hingga mereka tak bisa menceritakannya dari telpon? Namun keduanya tak ingin ambil pusing, mereka akan menunggu kedatangan Hongjoong juga Seonghwa.

"Mingi.."

"Iya sayang?"

"Ku rasa alangkah baiknya jika kau juga membicarakan keinginanmu untuk kembali menjadi model pada Hongjoong, siapa tahu ia masih membutuhkanmu." Mingi menghampiri Yunho yang sedang mengedit foto miliknya menggunakan laptop di ranjang mereka0, lalu memeluk pinggang ramping itu dengan lengan berotot miliknya.

"Apa ini waktu yang tepat? Bagaimana kalau kita dengarkan dulu maksud dan tujuan Hongjoong serta Seonghwa mengunjungi kita. Dan jika waktunya tepat, aku baru akan membicarakannya." Yunho mengusap lengan Mingi dan mengangguk.

"Ku rasa itu lebih baik." Mingi mengangguk.

"Baiklah, kalau begitu aku berangkat sekarang, kau hati-hati di rumah sayang, aku sudah memasakkan makanan untukmu dan seperti biasa camilanmu ada di lemari dan di kulkas."

"Aku mengerti, terima kasih Mingi." Yunho mengusap pipi Mingi. Mingi mengecup tangan Yunho yang mengusap pipinya.

"Baiklah aku berangkat dulu. Bye sayang.. I love you." Mingi mengecup bibir Yunho.

"Hati-hati, semangat kerjanya sayang, i love you too." Yunho membalas mengecup bibir Mingi sebelum Mingi mengambil tasnya lalu melambaikan tangannya pada kekasih cantiknya  sebelum berangkat berkerja. Yunho membalas lambaian tangan Mingi sebelum ia melihat Mingi menghilang dari balik pintu kamar mereka.

Selama Yunho berada di Swiss, Mingi benar-benar memperlakukannya dengan baik, Mingi merawatnya mulai dari makanan hingga kebutuhan pribadinya. Gaji yang Mingi terima dari pekerjaannya cukup untuk menghidupi keduanya, bahkan lebih.

Pada awalnya Yunho merasa tidak enak hati pada Mingi jika ia hanya berdiam diri di apartement Mingi dan tinggal menumpang pada Mingi tanpa bekerja. Yunho tak ingin membebani Mingi, namun saat Yunho berkata bahwa ia ingin bekerja pada Mingi, Mingi menolaknya. Mingi berkata bahwa ia dapat menghidupi mereka berdua.

Mingi tidak ingin Yunho kelelahan atau terjadi sesuatu yang tak diinginkan jika Yunho berkerja disini. Mingi meminta Yunho untuk fokus pada agenda memotretnya yang akan ia masukan dalam pameran tahun depan di Seoul karena itu memang rencana utama Yunho datang ke Swiss. Mingi tak masalah harus menghidupi Yunho selama berada di Swiss, bahkan jika perlu ia bisa menghidupi Yunho seumur hidupnya.

Yunho memandangi foto-foto Mingi yang sedang ia edit di laptopnya. Mingi membuat foto-foto Monocromatic terasa lebih hidup walau hanya dengan ia berdiri disana tanpa ekspresi namun foto itu seolah hidup. Yunho mengagumi betapa menakjubkannya bakat alami yang dimiliki Mingi.

"Bahkan saat ia hanya diam pun, foto-foto Monocromatic ini terlihat hidup. Aku merasakan emosi yang sangat kuat ketika melihat sosok Mingi di dalamnya." Yunho mengusap layar laptopnya dengan jari-jemari lentik miliknya.

"Jika memang masih ada kesempatan untuk Mingi dalam dunia model, aku ingin menjadi photographernya sekali lagi. Aku ingin memotret model profesional Song Mingi sekali lagi, setelah ia berubah menjadi sosok yang berbeda sekarang, bukan lagi sosok bajingan seperti dulu." Yunho tersenyum mengingat bagaimana dulu ia begitu membenci Mingi, tapi sekarang tidak lagi.

"Mingi memang telah berubah, hanya saja satu yang tidak berubah darinya, yaitu bakat alami dalam dunia modeling yang tak akan berubah. Ia tetap menakjubkan." Mata Yunho tak lepas dari sosok Mingi di laptopnya. Ia telah jatuh terlalu dalam pada sosok Mingi.

Disisi lain Jongho dan Yeosang telah memutuskan untuk kembali ke Korea, keduanya telah kembali seperti semula, dan Jongho tak lagi melakukan hal-hal yang menyakiti Yeosang. Jongho lebih tenang sekarang dan ia telah kembali seperti Jongho yang Yeosang kenal. 2 minggu bersama Jongho membuat Yeosang sangat bahagia.

"Kau sudah siap sayang?" Jongho menghampirinya dan membantunya mengangkat koper miliknya.

"Iya, aku sudah siap. Kita berangkat sekarang?" Jongho mengangguk.

"Iya sayang kita berangkat sekarang, ayo." Jongho mengulurkan tangannya pada Yeosang, Yeosang menggengam tangan Jongho lalu mereka berangkat menuju bandara.

Jongho rindu Korea, ia sudah lama tak menghubungi Hongjoong, tetapi mungkin lebih baik jika ia menghubungi Hongjoong nanti atau ia akan langsung pergi ke kantor Hongjoong. Ia juga harus meminta maaf tentang sikapnya terdahulu. Hongjoong sangat sabar menghadapinya. Ia merasa bersalah karena telah banyak membuat masalah bagi Hongjoong.

"Sayang, kau kenapa?" Yeosang menatap Jongho yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Aku tidak apa sayang, aku hanya berpikir bahwa aku harus menemui Hongjoong hyung dan Seonghwa hyung untuk meminta maaf, karna aku banyak menyusahkan mereka." Yeosang mengangguk mengerti.

"Aku akan menemanimu. Kita harus meminta maaf pada mereka dan berterima kasih karna telah banyak membantu kita bukan?" Yeosang menatap Jongho yang kini juga menatapnya.

"Kau benar sayang, baiklah nanti sesampainya di Korea, kita kunjungi Hongjoong hyung dan juga Seonghwa hyung, oke?" Yeosang tersenyum lalu mengangguk senang.

"Tentu." Yeosanang mengecup bibir Jongho lalu menidurkan kepalanya pada pundak kokoh Jongho dan merangkul lengan berotot kekasihnya tersebut. Jongho tersenyum dan mengecup kening Yeosang.

'Semoga setelah ini semuanya membaik, tak ada lagi kesalahpahaman seperti dahulu. Dan sejujurnya ada seseorang yang sangat ingin ku temui, orang yang pernah ku caci-maki dan ku remehkan. Bahkan setelah ia berjuang memperbaiki diri dan tak lagi menjadi seorang bajingan yang hidupnya hanya untuk menghabiskan malam dengan banyak orang. Melihatnya mengingatkanku pada diriku yang dulu. Itulah yang membuat aku sangat membencinya, tapi sekarang ku rasa aku harus meminta maaf padanya karena telah mempermalukannya di depan Hongjoong dan yang lain. Tapi apa dia akan memaafkanku? Tapi bagaimana jika ia memang tak lagi ingin bertemu dengan ku dan Yeosang? Song Mingi, aku harap kau bisa memaafkan ku, aku hanya ingin meluruskan semuanya agar tak adalagi kesalahpahaman diantara kau dan aku. Aku akan membahasnya dengan Hongjoong hyung nanti, semoga ia bisa memberiku saran tentang hal ini. Maafkan aku Song Mingi.' -Jongho.

Tbc
Hai happy reading ya
Jangan lupa vote dan comment
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyez

Yunho kakinya setinggi badan aku kayaknya 😭 tinggi banget kakinya, baru kaki loh, belum sama badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yunho kakinya setinggi badan aku kayaknya 😭 tinggi banget kakinya, baru kaki loh, belum sama badannya. 😭

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang