Yeosang berlari menghampiri Jongho yang sedang mengerjakan pekerjaannya. Jongho yang melihat Yeosang berlari ke arahnya pun merentangkan salah satu tangannya dan membiarkan Yeosang duduk dipangkuannya.
"Kenapa kau berlari seperti itu hm?"
"Jongho kau harus tahu ini!" Yeosang terlihat berbinar-binar dan menyerahkan sebuah kartu undangan pada Jongho.
"Hm? Apa ini?" Jongho mengambil umndangan tersebut.
"Baca saja." Jongho akhirnya membuka kartu undangan tersebut dan membacanya. Ia terkejut sesaat ia membaca isi undangan tersebut.
"Sayang... Kau.." Yeosang tersenyum bahagia.
"Ini... Kau diundang menjadi perwakilan dari brand Seonghwa hyung untuk Paris Fashion Week?" Yeosang mengangguk senang.
"Baiklah aku akan kosong kan jadwalmu hari pada hari dimana kau akan pergi ke Paris Fashion Week. Bagaimana? Apa kau senang?" Jongho menaruh kartu undangan tersebut di atas meja kerjanya.
"Tentu saja aku senang, aku tak pernah menyangka aku akan mendapat undangan ke Paris Fashion Week. Aku benar-benar senang dapat diundang di acara sebesar itu." Yeosamg terlihat berbinar-binar. Jongho mengulas senyum di wajah tampannya saat melihat kekasihnya terlihat begitu antusias dan bahagia.
"Apa kau senang menjadi seorang model?" Jongho melingkarkan tangannya pada pinggang Yeosang.
"Hmm... Awalnya aku tak yakin. Awalnya semua begitu berat untukku. Dulu ketika aku masih menjadi manager Mingi aku selalu berpikir, menjadi seorang model itu mudah dan mereka hanya berpose di depan kamera. Tapi ternyata aku salah. Menjadi model tidak mudah, menjadi model tak bisa dilakukan hanya dengan kerja keras, tapi juga bakat. Aku kesulitan untuk beradaptasi awalnya, ditambah aku dan kau sedang berselisih paham saat itu, dan itu benar-benar membuatku semakin ingin menyerah. Tapi Seonghwa hyung banyak membantuku dan aku bersyukur untuk itu. Dan sekarang aku senang menjadi model. Ditambah lagi managerku adalah dirimu." Yeosang melingkarkan kedua tangannya pada leher sang dominan dan mengecup bibirnya.
"Kau sudah melakukannya dengan baik sayang, aku bangga padamu. Aku yakin kau bisa menjadi model yang sukses seperti Mingi. Aku tahu kau sangat mengidolakan Mingi sebagai seorang model profesional. Dan aku paham betul bagaimana kau ingin bisa sepertinya." Yeosang mengangguk.
"Aku ingin sukses seperti Mingi, ia sangat berbakat. Yunho yang selalu mensupportnya pun membuat Mingi bisa melangkah lebih maju. Sama seperti kau mensupport ku sekarang. Aku sangat berterimakasih padamu karena kau sudah berkerja keras untukku." Yeosang mengusap pipi Jongho.
Jongho hanya tersenyum dan mengecup tangan Yeosang yang ada di pipinya. Jongho mengeratkan pelukannya pada pinggang Yeosang yang kini merapatkan tubuhnya pada Jongho yang kini menatapnya lekat, mengabsen setiap lekuk indah pada wajah sang kekasih yang sangat ia cintai ini.
"Kau tahu sayang? Aku tak pernah sejatuh cinta ini padamu. Rasanya kali ini aku benar-benar akan melakukan apapun untukmu. Aku sampai berpikir jika kau meminta ginjalku aku akan memberikannya." Yeosang terkejut mendengar perkataan Jongho.
"Aku tidak sedang sakit sayang, aku juga tak meminta ginjalmu." Jongho tertawa melihat wajah terkejut dan kebingungan Yeosang.
"Bukan begitu sayang... Aku bicara seperti itu tandanya aku benar-benar mencintaimu, tapi tentang aku memberikan ginjalku, aku akan benar-benar memberikannya padamu jika kau membutuhkannya." Yeosang menatap Jongho lekat.
"Kau gila Choi Jongho."
"Aku memang gila karnamu Choi Yeosang."
"Hei.. Namaku Kang Yeo-"
"Sebentar lagi aku akan menjadikanmu nyonya Choi Yeosang." Yeosang menepuk dada Jongho.
"Berhenti bercanda."
"Aku tidak bercanda sayang. Aku akan segera menikahimu." Semburat merah mewarnai kedua pipi putih Yeosang.
"Jangan berjanji jika tak bisa kau tepati." Yeosang menoleh kearah lain. Jongho mendekatkan wajahnya pada Yeosang.
"Aku tak akan berjanji jika aku tak serius ingin menikahimu. Tapi kali ini aku serius Yeosang." Suara berat milik Jongho membuat bulu kuduk Yeosang meremang.
Jongho membawa Yeosang dalam ciuman hangat, Yeosang mulai memejamkan matanya dan membalas ciuman Jongho. Mereka bercumbu cukup lama dengan tangan Jongho yang kini berada di dalam baju milik Yeosang dan mengusap pinggangnya. Yeosang terlalu menikmati percumbuan mereka hingga ia tak sadar sebuah cincin melingkar di jari manisnya.
Jongho melepas ciuman mereka, terdengar nada kekecewaan disana dari Yeosang. Yeosang masih ingin bermesraan dengan Jongho, ia merindukan Jongho yang akhir-akhir ini lebih sibuk dibanding sebelumnya. Jongho tahu bahwa Yeosang masih ingin melanjutkan ciuman mereka, tapi sebelum itu Jongho mengangkat tangannya dan Yeosang.
Yeosang melihat sebuah cincin melingkar di jari manis Jongho dan juga dirinya. Yeosang menatap Jongho yang kini tersenyum kearahnya. Yeosang melihat sebuah cincin berlian melingkar di jari manisnya.
"Sayang ini..."
"Jadi... Kau mau kan menikah denganku?" Yeosang tak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut seorang Choi Jongho. Yeosang menitikkan air mata dan mengangguk.
Orang bodoh mana yang menolak menikah dengan seorang Choi Jongho. Pria matang yang menjadi seorang pemilik agensi terbesar kedua setelah Hongjoong dan Seonghwa, yang kini menjadi mamager pribadi seorang Kang Yeosang, model yang kini sedang naik daun. Yeosang adalah satu-satunya model yang memiliki 2 agensi. Yaitu di agensi pasangan Hongjoong, Seonghwa sebagai model brand tetap milik Seonghwa dan juga agensi Jongho yang mengatur jadwal miliknya.
Ketika Yeosang menganggukkan kepalanya, Jongho memeluk erat Yeosang, ia sangat bahagia akhirnya Yeosang setuju menikah dengannya. Ia tak pernah sebahagia ini sebelumnya. Dulu ia tak memiliki keinginan untuk menikah, namun saat bertemu dengan Yeosang dan menjalin hubungan dengan Yeosang, ia semakin yakin untuk menikahi Yeosang. Hanya Yeosang satu-satunya orang yang bisa menggerakkan hatinya untuk serius menuju pelaminan.
"Terima kasih sayang sudah menerima lamaranku, aku sangat bahagia." Ucap Jongho.
"Hanya orang bodoh yang tak mau menikah denganmu." Mendengar itu Jongho terkekeh pelan. Jongho melepas pelukannya dan mengusap air mata Yeosang.
"Kau senang?" Yeosang mengangguk.
"Aku tak pernah menyangka bahwa kau benar-benar melamarku."
"Aku sudah memikirkannya sejak lama, tapi baru sekarang aku berani mengungkapkannya. Maaf telah membuatmu menunggu lama." Jongho mengecupi wajah Yeosang.
"Kau memang lamban seperti kura-kura, tapi itulah dirimu. Walaupun kau lamban tapi kau teguh pada tujuanmu. Terima kasih sudah melamarku, aku sangat bahagia karna pada akhirnya aku akan menghabiskan hidupmu bersamamu." Yeosang tersenyum dan Jongho kembali menariknya dalam ciuman lembut.
Keduanya mencurahkan kebahagiaan mereka dalam cumbuan manis. Yeosang mengeratkan pelukannya pada leher Jongho dan membalas lumatan-lumatan lembut yang Jongho berikan. Jongho mendekap erat pinggang sang submissive dan memikmati percumbuan mereka yang terasa lebih intim dengan sebuah cincin yang kini melingkar di jari manis milik mereka berdua sebagai tanda bahwa mereka telah menautkan hati mereka menuju jenjang pernikahan.
Bonus chapter 2 nih
Hai happy reading ya
Jangan lupa vote dan comment
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyezPutih banget yeosang astaga 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Monocromatic
FanfictionSeorang photographer monocromatic terkenal bernama Yunho sangat tidak menyukai memotret manusia, ia lebih suka memotret pemandangan. Namun di suatu kesempatan, dirinya harus bekerja dengan seseorang model bernama Mingi yang dikenal sebagai playboy...