Yunho sudah tak lagi memiliki tenaga untuk melepaskan diri dari genggaman Mingi. Bagaimanapun tenaga Mingi lebih besar darinya dan tubuh Mingi pun jauh lebih besar dari pada dirinya. Yunho rasanya nafasnya tercekat dan ia tanpa sadar menitikkan air mata, ia ketakutan.
Mingi yang mendengar isakan pun akhirnya melepas ciumannya. Yunho menangis dan tubuhnya gemetar, sadar akan apa yang dilakukannya, Mingi rasanya ingin merutuki dirinya sendiri. Mingi memeluk Yunho erat, Yunho tak lagi melawan.
"Yunho, maaf. Maafkan aku. Aku diluar kendali. Ku mohon maafkan aku." Yunho tak menjawab ia hanya menangis dengan tubuhnya yang gemetar.
Mingi mengusap kasar wajahnya. Demi tuhan ia lepas kendali, ia bahkan baru saja menandatangani kontrak dengan Hongjoong, dengan begini sudah pasti Hongjoong akan menjebloskannya ke penjara, karena telah hampir melecehkan sahabat dari kekasihnya.
"Yunho, kau boleh pukul aku, kau boleh membeciku, tapi ku mohon maafkan aku. Aku tak tahu mengapa, setiap melihatmu rasanya ku ingin memilikimu seutuhnya. Maafkan aku." Yunho menatapnya dengan mata yang memerah akibat menangis, Yunho pun menampar keras wajah Mingi.
"Jangan pernah kau dekati aku lagi dan jangan pernah bicara denganku lagi. Bajingan!!" Dengan tubuh gemetar, Yunho keluar dari bilik dan segera pergi dari sana, meninggalkan Mingi yang hanya terdiam menahan perih pada pipinya yang kini sudah pasti memerah akibat tamparan kuat dari Yunho.
Mingi menghela napasnya dan mengejar Yunho, ia mencari keberadaan Yunho. Ia bertanya pada orang-orang disana yang melihatnya dengan tatapan aneh sebab jelas sekali bekas tamparan di pipinya. Akhirnya seseorang mengatakan bahwa ia melihat Yunho pergi kearah tangga darurat. Mingi pun segera menyusulnya, dan benar saja Yunho tengah terduduk disana dan memeluk kedua kakinya. Mingi dapat melihat tubuh Yunho masih gemetar.
"Yunho.." Yunho mengangkat kepalanya lalu berdiri mencoba untuk berlari namun ia kalah cepat dengan Mingi yang menarik tangannya dan memeluknya.
"Lepaskan aku!! Bajingan!! Lepas!!!"
"Yunho tenangkan dirimu, aku tak akan melakukan apapun padamu."
"Kau pikir aku percaya?!! Lepaskan!!! Aku bilang lepas!!" Tubuh Mingi bahkan tak bergeming saat Yunho tengah meronta ingin lepas dari pelukan Mingi, karena lelah, Yunho hanya menangis.
"Kenapa? Hiks, kenapa kau lakukan itu padaku! Kau brengsek! Aku membencimu!! Kau mencuri ciuman pertamaku dan kau melecehkan ku!! Kau bajingan!! Kau pantas mati!! Pergi kau ke neraka!! Iblis kau!! Hiks." Yunho memukul-mukul tubuh Mingi, Mingi hanya diam menerima semua pukulan-pukulan yang dilakukan Yunho.
Mingi mengusap punggung Yunho lembut, Mingi tak menjawab apapun. Ia tak akan membela dirinya. Ia tahu ia salah. Mingi hanya membiarkan Yunho melampiaskan amarahnya dan menangis dipelukannya. Yunho perlahan mulai tenang dan berhenti dari tangisnya, tubuhnya lemas tak ada lagi tenaga untuk menangis, berteriak ataupun melawan.
Mingi masih memeluknya tanpa mengatakan apapun. Sudah entah berapa kali Yunho memukul-mukul tubuh Mingi, namun pria di hadapannya ini tak melawan, ia hanya membiarkan dirinya memukul, memakinya sepuasnya.
Kakinya lemas, ia hampir limbung, ia lelah menangis. Mingi menyadari tubuh Yunho limbung, lalu Mingi menggendong Yunho bridal style dan memutuskan membawa Yunho pulang. Dengan kondisi seperti ini Yunho tak mungkin dapat bekerja. Ia akan mengatakan semuanya pada Hongjoong dan ia akan menerima segala konsekuensinya. Namun, saat ini yang terpenting adalah membawa Yunho pulang.
Mingi membawa Yunho menuruni anak tangga dan keluar dari pintu darurat yang berada di samping kantor Hongjoong dan membawanya pulang menggunakan taxi. Yunho tertidur, mungkin lelah akibat menangis. Setelah sampai Mingi membawanya ke apartemen milik Yunho. Namun, Mingi tak tahu dimana apartement Yunho, ia hanya mengetahui gedungnya saja. Akhirnya Mingi membawanya ke apartemen Hongjoong yang ia tinggali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Monocromatic
FanfictionSeorang photographer monocromatic terkenal bernama Yunho sangat tidak menyukai memotret manusia, ia lebih suka memotret pemandangan. Namun di suatu kesempatan, dirinya harus bekerja dengan seseorang model bernama Mingi yang dikenal sebagai playboy...