9

319 50 24
                                    

Song Mingi kini telah berada di kantor Jongho untuk mengurus masalah kontraknya dan ia akan menyelesaikan permasalahannya dengan Yeosang juga Jongho. Jongho menatap Mingi dengan tatapan yang sulit artikan. Jongho melemparkan sebuah map berwarna coklat berisi kontrak kerja milik Mingi.

"Itu adalah kontrak kerjamu. Kau pikir hanya dengan bakatmu kau bisa berbuat semaumu, begitu? Kau memang berbakat Song Mingi, tapi kau adalah bajingan. Tandatangani itu lalu pergilah, jangan pernah memunculkan wajahmu kembali di hadapanku juga Yeosang. Karena mulai saat ini Yeosang adalah kekasihku." Jongho menatap datar Mingi. Mingi sedikit terkejut mendengar bahwa Yeosang adalah kekasih Jongho sekarang.

"Sebelum ku menandatangani pemutusan kontrak kerjaku, aku ingin meminta maaf pada Yeosang. Ku tahu apa yang lakukan sangatlah buruk. Jika kau ingin melaporkanku pada polisi, aku bersedia, aku akan mempertanggungjawabkan kesalahanku padamu. Dan selamat Yeosang, akhirnya kau benar-benar menemukan seseorang yang sungguh-sungguh mencintaimu dan dapat melindungimu. Jongho, maafkan aku banyak menyusahkanmu, maafkan aku atas tindakanku." Mingi berdiri dan berbungkuk 90° pada Jongho dan Yeosang yang kini terlihat terkejut sebab ini pertama kalinya seorang Song Mingi meminta maaf akan kesalahannya dan membungkuk 90° pada mereka.

"Aku.. Aku tak akan melaporkanmu, karena aku juga membiarkanmu saat itu untuk menyentuhku. Dan aku memaafkanmu, walaupun aku tak bisa melupakan rasa sakitku padamu. Tapi ku rasa sekarang aku bisa memaafkanmu, walaupun aku akan selalu mengingat betapa buruknya kau memperlakukanku. Hiduplah dengan lebih baik, Mingi. Semoga akan ada seseorang yang dapat mengisi kekosonganmu dan membimbingmu untuk jadi seorang Song Mingi yang lebih baik." Ucapan Yeosang membuat Mingi mengangkat kepalanya, kata-kata yang Yeosang katakan tepat sasaran. Bagai garam yang ditaburkan diatas luka. Menyakitkan.

"Kau dengar itu kan? Yeosang memaafkan tapi tak akan melupakan apa yang telah kau lakukan padanya. Jika bukan karena Yeosang, aku sudah menghajarmu. Melihat wajahmu membuatku muak. Cepat tanda tangan lalu bawa uang kompensasimu dan enyah dari hadapanku dan Yeosang." Titah Jongho, Mingi tak bicara apapun lagi dan segera menandatangani surat pemutusan kontrak kerjanya lalu Mingi berpamitan dan pergi dari sana, meninggalkan Jongho dan Yeosang yang menatap punggung lebar Mingi menghilang dari balik pintu.

Yeosang menitikkan air mata, ia merasa lega sekarang. Dan disisi lain perasaannya pada Mingi kini benar-benar usai. Yeosang telah memiliki Jongho di sampingnya, seseorang yang akan selalu melindunginya, dan selalu ada untuknya. Jongho membawa Yeosang ke dalam pelukannya, membiarkan Yeosang menangis mengeluarkan segala emosinya.

"Jongho.. Terima kasih." Yeosang memeluk erat Jongho.

"Tak perlu berterima kasih padaku, kau sudah melakukan yang terbaik. Aku bangga padamu." Jongho memeluk erat kekasih cantiknya ini dan mengecup pucuk kepala Yeosang.

"Tak ada yang perlu kau takuti lagi, ada aku. Aku disini untukmu. Aku mencintaimu Yeosang." Yeosang mengangguk dan hatinya menghangat.

"Aku juga mencintaimu Jongho."

Setelah Mingi keluar dari kantor Jongho, ia pergi ke kantor Hongjoong sebab Hongjoong memintanya datang setelah menyelesaikan urusannya dengan Jongho dan Yeosang. Mingi berjalan menuju halte bus sambil terus mengingat perkataan Yeosang tadi. Mingi merasa apa yang dikatakan Yeosang seolah Yeosang mengetahui apa yang ia rasakan, padahal dirinya tak pernah mengatakan apapun pada Yeosang, atau selama ini Yeosang selalu memperhatikannya? Entahlah.

Sesampainya di kantor Hongjoong, Hongjoong menyuruhnya masuk ke dalam ruangannya dan ternyata di dalam ruangannya tengah berdiri Seonghwa, kekasih Hongjoong dan juga dua pria asing lain. Mingi terlihat bingung.

"Duduklah." Hongjoong menyuruh Mingi duduk dan Mingi akhirnya duduk.

"Ku perkenalkan ini Choi San dan juga kekasihnya, Jung Wooyoung, San adalah model yang menggantikanmu kemarin. Dan saat ini ia tengah menandatangi kontrak dengan brand perfume ku, sama seperti Seonghwa." Mingi tak mengatakan apapun, ia hanya mengangguk. Wooyoung memperhatikan wajah Mingi yang sangat tampan, namun ia terlihat kosong.

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang