🚨WARNING🚨
🔞SMUT🚨Pemotretan pun dimulai, Mingi mulai berpose kembali di depan kamera. Yunho yang menjadi photographer pun terlihat senang, sudah sangat lama ia ingin sekali melihat Mingi kembali berpose di depan kamera. Pose-pose Mingi benar-benar bagus dan hasil foto pun terlihat sangat menakjubkan tanpa editan sekalipun.
"Hah.. Rasanya sudah lama aku tak melihat pemandangan seperti ini." Hongjoong tersenyum sambil menghela napasnya lega sebab ia dapat melihat Mingi kembali masuk dalam dunia modeling.
"Aku bahkan hampir saja lupa bahwa Mingi adalah profesional model yang luar biasa." Jongho ikut terkagum pada Mingi.
"Kau sebenarnya beruntung Jongho menemukan Mingi, ia memang seorang model yang berbakat. Terkadang aku iri padanya sebab ia dapat berpose dengan sangat baik. Mungkin aku harus banyak belajar darinya." San merasa ia masih harus banyak belajar tentang modeling
"Kau juga berbakat San, kau hanya butuh sedikit lagi belajar agar lebih sempurna, kau tahu? Penjualan parfume ku laku keras berkatmu." Seonghwa mengakui San jugalah berbakat.
"Kau dengarkan Sannie, kau itu berbakat. Kau hanya butuh sedikit dorongan agar kau bisa menjadi sehebat Mingi." Wooyoung memeluk lengan kekasihnya tersebut.
"Terima kasih atas pujiannya, aku merasa senang." San tersenyum senang sebab ia mendapat pujian.
"San bagaimana jika kau bekerja denganku?" Jongho mengajak San bekerja dengannya.
"Hei.. Dia modelku. Cari saja yang lain." Seonghwa menolak keras.
"Baiklah kalau begitu Yeosang akan menjadi modelku, kau pasti mau kan sayang?" Jongho merangkul pinggang Yeosang yang kini twrsipu malu.
"Hei kau curang. Yeosang juga modelku."
"Tapi dia kekasihku." Mendengar itu Seonghwa mempoutkan bibirnya dan itu membuat Hongjoong gemas lalu mengecup pipinya.
Disisi lain, Yunho terlihat terlalu bersemangat hingga ia lupa bahwa seharusnya ia hanya mengambil tak lebih dari 30 photo untuk hari ini untuk dipilih oleh Hongjoong. Kenapa 30? Sebab Hongjoong percaya pada Mingi dan Yunho. Ia yakin keduanya akan menghasilkan foto yang bagus.
Yunho akhirnya selesai dengan foto-fotonya, ia tengah melihat satu per satu hasil fotonya. Mingi menghampiri Yunho dan memeluk pinggang ramping milik Yunho sambil ikut melihat hasil fotonya.
"Kau memang photographer yang hebat sayang. Aku bangga padamu. Entah mengapa setiap foto yang kau ambil seolah begitu menakjubkan." Mingi mengecup pipi Yunho. Yunho tersenyum padanya.
"Terima kasih pujiannya sayang, tapi jika kau tahu, yang membuat foto-fotoku terlihat sangat menakjubkan karena kau lah yang ada di dalamnya. Aku selalu merasa setiap aku mengambil gambarmu, semua hasil foto-fotoku begitu indah dan menakjubkan. Kau lah yang membuatnya terlihat begitu menakjubkan. Aku pun bangga padamu." Yunho mengecup bibir Mingi.
"Ekhem! Bagaimana Yunho? Apa sudah selesai?" Hongjoong mendekati Yunho dan Mingi, sedikit menginterupsi kemesraan mereka.
"Ah, ya. Aku sudah selesai, kau bisa melihatnya jika kau mau." Yunho menyerahkan kameranya pada Hongjoong.
"Baiklah, aku pinjam dulu kameramu Yunho. Aku akan melihatnya di laptop milikku. Aku juga akan meminta pendapat yang lainnya untuk memilah foto-fotonya." Yunho hanya mengangguk. Mingi entah sejak kapan sudah berganti pakaian. Kini ia hanya mengenakan sweater dan celana bahan miliknya.
"Kau sejak kapan berganti pakaian?" Yunho menatap bingung Mingi.
"Sejak Hongjoong berjalan kearah kita." Yunho memiringkan kepalanya. Secepat itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Monocromatic
FanficSeorang photographer monocromatic terkenal bernama Yunho sangat tidak menyukai memotret manusia, ia lebih suka memotret pemandangan. Namun di suatu kesempatan, dirinya harus bekerja dengan seseorang model bernama Mingi yang dikenal sebagai playboy...