BONUS CHAPTER 3

293 41 34
                                    

"Sannie..." Wooyoung melangkahkan kakinya menuju kamar dirinya San. Wooyoung mencari San yang tiba-tiba tak ada di apartement mereka.

"Sannie?? Kau dimana??" Wooyoung dan San baru saja kembali dari acara pernikahan Jongho dan Yeosang yang akhirnya menikah tepat setelah 3 bulan lalu mereka bertunangan.

Wooyoung pergi kesana-kemari mencari San yang tiba-tiba menghilang. Wooyoung mengambil ponselnya dan menghubungi San. Suara ponsel milik San pun berdering, ponsel itu tergeletak di lantai dekat ranjang. Wooyoung segera mengambil ponsel milik San lalu ia bergegas mencari San di luar..

"Kemana perginya Sannie? Mengapa ia tak bilang padaku? Dan mengapa ia meninggalkan ponselnya? Tak biasanya ia begitu." Wooyoung mulai panik ketika ia benar-benar tak tahu dimana San yang tiba-tiba menghilang.

Wooyoung berjalan di sekitar apartement untuk mencari San. Ia khawatir, San tak biasanya pergi tanpa pamit padanya. Apakah San meninggalkannya? Tapi tak mungkin. Pakaian dan juga barang-barang milik San masih tersusun rapi di apartement mereka.

Beberapa hari lalu keduanya bertengkar hebat. Jika kalian berpikir bahwa pasangan ini tak pernah bertengkar itu salah. Keduanya sering bertengkar, hanya saja tak berlangsung lama mereka akan kembali seperti biasanya. Namun, pertekaran beberapa hari lalu berbeda.

Jika biasanya San akan mengalah dan menurunkan egonya demi menyudahi pertengkaran mereka, kali ini tidak. San memilih untuk diam tanpa ada keinginan membujuk Wooyoung atau sebagainya. San hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk memperbaiki kesalahpahaman diantara keduanya.

Wooyoung memang keras kepala, ia tak akan mengalah. Ia terbiasa dibujuk oleh San, oleh karena itu ketika San hanya diam tanpa ada niatan untuk membujuk Wooyoung, Wooyoung semakin marah. Wooyoung merasa San mungkin tak lagi mencintainya atau ia lelah dengannya.

Pertengkaran mereka diawali dari Wooyoung yang mulai mengeluhkan San menjadi seorang model, sebab semenjak San menjadi model, ia tak bisa membantu Wooyoung mengedit video-video konten miliknya. Wooyoung merasa kuwalahan saat harus mengedit videonya sendirian.

San yang mulai mencintai pekerjaannya sebagai model pun tak terima ketika Wooyoung memintanya mengurangi jadwalnya di dunia modeling dan kembali membantu Wooyoung mengedit video konten miliknya. San yang saat itu sedang sensitif langsung menolak permintaan Wooyoung. Wooyoung yang saat itu juga sedang lelah mulai tersulut emosi dan keduanya bertengkar hebat.

San berkata bahwa Wooyoung selalu mendiktenya, ia tak suka sisi Wooyoung yang seperti itu. San merasa Wooyoung egois, begitu pun sebaliknya. Wooyoung merasa San tak memperdulikannya lagi. Pertengkaran tak terelakkan. San sejak saat itu hanya diam, bahkan di pernikahan Jongho dan Yeosang tadi dirinya hanya diam tak banyak bicara.

Wooyoung yang tak kunjung menemukan San akhirnya menangis, ia takut San meninggalkannya karena sikapnya beberapa hari lalu tak menyenangkan. Wooyoung menangis cukup keras, ia sadar bahwa ia egois. Selama ini San tak pernah menolak dirinya oleh karena itu Wooyoung lupa diri dan berbuat sesuka hatinya dengan mendikte San untuk melakukan semua keinginannya.

San sangat menyayanginya, Wooyoung seharusnya tak memanfaatkan cinta San pada dirinya untuk kepentingan dirinya semata. Ia seharusnya bisa mengerti San. Apa yang San ingin lakukan? Apa yang San sukai? Apa yang San tak sukai? Harusnya ia bisa mengerti itu.

Wooyoung menyesali perkataannya dan perbuatannya. Wooyoung sangat mencintai San. Jika San kembali, ia akan meminta maaf pada San dan akan menghargai semua keputusan San. San menyukai pekerjaannya sebagai model, San telah menemukan hal yang ia sukai, seharusnya Wooyoung bisa mensupportnya sama seperti San mensupport Wooyoung sebagai photographer dan Youtuber. Hal sekecil itu ia lupakan dan berakhir ia membuat hubungan dirinya dan San tak baik-baik saja.

MonocromaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang