Kini gibran sudah lengkap dengan pakaian pelayan nya ia bekerja dengan gesit dan giat
Memberikan pelayanan dan juga senyuman pada setiap pelanggan yang datang
Gibran bekerja tanpa henti dari pulang sekolah
"Gibrann" panggil Al
Gibran yang sedang membawa nampan itu menghentikan kerjaannya
"Iya ada apa bang Al" tanya Gibran
"Udah ya istirahat serahkan aja dengan pelayan lain" ucap Al lembut
Gibran menggeleng kepala ia mendekat dan memegang bahu Al
"Bang Al gak boleh pilih kasih antar karyawan, gak baik" ucap Gibran lalu pergi dan melanjutkan pekerjaan nya
Sebenarnya Al tidak tega mempekerjakan Gibran yang masih berusia muda tapi ia terpaksa karena Gibran selalu memaksa nya dulu untuk menerima nya kerja
"Lo rajin gib itu yang buat guee tertarik untuk jadiin Lo adik guaa" ucap Al yang memandangi Gibran melayani setiap pelayan
.................
"Paa Rasya mau ngobrol dengan papa" ucap Rasya
"Kenapa" tanya papa
"Kalau misalnya mama kembali gimana pah" tanya Rasya dengan raut sedih
Riko mengehentikan aktivitas nya dan melihat Rasya "ya gimana bukan urusan papa" jawab Riko santai
Rasya yang tak puas dengan jawaban nya menarik nafas dalam dan pergi
Riko melihat punggung Rasya yang sudah semakin jauh "papa gak akan biarkan dia dekat dengan kamu dan adik mu Rasya" batin Riko
............
Caffe Al kini di boking oleh seorang pemuda dengan bayaran yang cukup tinggi untuk semalam
Hal itu membuat Gibran dan beberapa karyawan harus bekerja lembur
Pemuda yang memboking caffe itu sudah tiba dan duduk meja yang sudah disediakan
Seorang pelayan datang ia memberikan daftar menu
"Silahkan tuan mau pesan apa" ucap nya dengan sangat ramah"Saya tidak perlu kalian semua...." Ucap nya santai
"Kalian boleh pergi. Cukup satu pelayan saja yang melayani saya" sambungnya
Pelayan itu hanya diam dan menunggu sambungan kalimat dari pemuda didepan nya "Gibran ada pelayan yang bernama Gibran kan"
Pelayan itu hanya mengangguk "saya hanya perlu dia" ucap nya
Pelayan tadi pergi kebelakang " eh kita semua boleh pulang kecuali Gibran" semua nya senang tapi langsung melihat Gibran
"Yaudah gak papa biar Gibran lanjutin ya kak" ucap Gibran dengan senyuman
"Hati hati ya gib" ucap Mega salah seorang pelayan yang sudah lebih dulu bekerja disana
Gibran mengangguk semangat " yaudah pulang gih" ucap Gibran
.........
Gibran mengantar kan daftar menu pada pemuda itu
"Silahkan dipilih tuan" ucap Gibran ramahPemuda itu melihat Gibran dari atas hingga bawah
"Gua pesen nasi goreng dan jus alpukat aja" ucap nya singkat
Gibran mengangguk dan pergi namun Gibran terjatuh akibat pemuda itu menjulurkan kaki nya
"Aushh" rintih nya
Pemuda itu berdiri dan menyamakan posisi nya dengan Gibran yang terjatuh, Gibran yang ditatap tau jika itu adalah tatapan kebencian
"Jalan tuh hati hati" ucap pemuda itu dengan nada lembut tapi terkesan bahagia
Gibran mengangguk "oh ya gua mau pesenan gua siap dalam waktu hmm berapa ya ..... Hah 2 menit ucap nya"
"Hitungan nya mulai dari sekarang" Gibran yang mendengar itu sontak berdiri dan bergegas berjalan menuju dapur. Pemuda itu puas membuat Gibran takut dan tergesa gesa
Dalam 2 menit dengan napas yang Ter engah engah Gibran membuat makanan dan minuman secara bersamaan
"Ini tuan" ucap Gibran memberikan makanan dan jus itu
"Lo telat 2 detik Gibran" ucap pemuda itu
"Huff pelayanan disini buruk ya gak sesuai dengan permintaan...... Apa gua laporkan aja ya Lo dengan bos Lo" ucap pria itu.
"Jangan tuan saya mohon maaf atas keterlambatan nya maaf tuan" ucap Gibran sambil membungkuk sedikit kepala nya
Kali ini kepala Gibran kembali sakit tapi ia harus menahan nya .
"Oke gua mau Lo berdiri disini sampai gua selesai makan paham" perintah pemuda itu
Gibran mengangguk, ia Tak memperdulikan tubuhnya yang sedang sakit ia akan menahan nya
Pemuda itu iseng sengaja menyenggol piring nya dan menjatuhkan nasi goreng itu "upss jatuh, eh Lo bersihkan" ucap pemuda itu dengan tidak sopan nya
Gibran dengan sigap langsung membungkuk dan membersihkan setiap nasi yang jatuh kelantai itu
Pemuda itu berdiri dan menginjak tangan Gibran, Gibran meringis kesakitan
"Kenapa sakit iya" ucap pemuda itu yang semakin menguatkan injakan nya
"Tuan ada masalah dengan saya" tanya Gibran yang masih tersirat dengan nada hormat
Pemuda itu melepaskan injakan nya "ya saya punya banyak sekali masalah dengan Lo" ucap nya.
"Guaa adalah salah satu pembenci Lo"
"Gua salah satu yang ingin buat Lo menderita Gibran" ucapnya semakin sinis
Pemuda itu menumpahkan jus alpukat itu ke rambut Gibran
Gibran yang tak siap hanya menerima pasrah perbuatan jahat dari pemuda itu
"Hahahahaha puas banget guaa ngeliat Lo yang seperti ini Gibran" ucap nya dengan suara yang tinggi
"Salah gua apa sama Lo" kali ini Gibran tidak memanggilnya dengan sebutan tuan
"Hmm salah Lo... Apa ya " ucap nya
"Salah Lo cuman hidup sih''
"Oiyaa sabar ya ini baru awal" ucap pemuda itu
"Sebentar kita belum kenalan, kenalin nama gua gio orang yang akan buat hidup Lo semakin menderita" sambung nya dan pergi
Gibran hanya melihat punggung gio yang semakin jauh
"Kenapa banyak yang gak suka sama gua" keluh nya
"Kenapa semua orang ingin gua mati " ucap Gibran menggigit bibir bawahnya
..............
Bersambung