Kenzo, mengiringi kedua temannya untuk lebih dekat dengan gibran
Mereka berjalan perlahan kaki mereka terasa lemah tak sanggup untuk melangkahMelihat dokter Kamal di sisi lain brankar masih menangis tersedu sedu
Al melepas pelukan Kenzo mendekat ke brankar Gibran, ia terduduk disana "gib.." panggil lembut Al
"Dek kerja yuk, caffe jam segini lagi rame loh" ucap Al bergetar
"Gib jangan tidur dong bangun yuk" Al mengguncang badan Gibran. Memegang pipi Gibran "gib bangun pliss" suara Al mulai hilang ia tak sanggup melanjutkan kata katanya
Flashback on
"Bang pemilik caffe di dekat danau kan"
"Iya kenapa"
"Aku mau kerja ya" bujuk Gibran
"Kagak nanti gua kena hukuman lagi memperkejakan anak kecil" ucap Al
"Ayo lah bang" ucap Gibran menunjukkan keimutannya
"Duh Lo kok imut banget sih, yaudah gua terima deh"
"Seriuss" ucap Gibran senang
"Iyeee" ucap Al
"Yesss akhir nya gak nganggur" ucap Gibran
"Jadi dia nganggur kasian ya mana masih kecil masa iya gak sekolah" batin Al
"Gua prihatin ya semoga dengan Lo kerja Lo bisa nyambung sekolah" ucap Al dengan nada prihatin
"Hah siapa yang mau nyambung sekolah bang" tanya Gibran
"Lah Lo kan nganggur berati gak sekolah kan" tanya Al balik
"Siapa bilang bang Gibran sekolah lagian ya Abang lupa ya sekarang kita lagi disekolah" ucap Gibran dengan tertawa kecil
"Astaghfirullah gua lupa" ucap Al keras karena malu
"Yee masih muda udah pikun" ledek Gibran
"Apa kamu bilang wahhh minta di gelitik nih bocah" ucap Al mulai memasang ancang ancang
"Eh ya kali digelitik dikira bocil" ucap Gibran kabur Al mengejar Gibran
Flashback off
"Gib bangun" ucap Al dengan nada frustasi
"Bangun plisss" ucap Al yang masih menggoncang tubuh Gibran "pliss bangun" Al tertunduk ia tak sanggup mengangkat kepalanya
Indro juga melepas pelukannya dari Kenzo, ia mendekat ke Gibran dan Al
"Dek bangun yuk" ucap Indro
"Bang Indro udah datang Lo" ucap Indro
"Maaf ya Abang udah cuekin kamu, sekarang Abang gak akan cuekin kamu, kamu bangun ya" ucap Indro mengguncang guncang badan Gibran
"Gibran bangunnn.." teriak Indro
Pecah sudah tangis mereka berdua
"Bangun gibbbbb" ucap mereka serentak. dokter Kamal yang melihat semakin sedih
Kenzo mendekat ke mereka berdua
"Ndro Al sadar" ucap Kenzo
Indro dan Al masih sedih atas kepergian Gibran "gak zo Lo liat dia, dia gak mau nurut sama gua" ucap Indro blak blakan
"Bener dia biasa nya selalu patuh, ini pasti dia kesel sama kita iya kan ndro iya kan zo" ucap Al pasrah kepelukan Kenzo kembali
"Gib bangun Abang udah datang" ucap Indro yang sudah tak tahan lagi ia juga meluruh kepelukan Kenzo
