bab 45

373 29 16
                                    


"Udah bang bima pulang aja udah tengah malam ini" ucap Gibran menyuruh bima pulang

"Besok gua kesini lagi" ucap bima

Gibran mengangguk. Bima pun pergi dari sana, "makasih bang setidaknya salah satu dari kalian ada yang datang" ucap Gibran

"Semoga semuanya berjalan lancar besok" ucap Gibran

Pukul menunjukkan 00.00 wib, Yap ini adalah ulang tahun Gibran

"Selamat ulang tahun Gibran" ucap Gibran pada dirinya sendiri

Gibran kembali keruangan nya, ia melihat Naura yang masih tidur. Disamping brankarnya

.........

Pagi pun tiba Gibran dan Rasya sudah berada diruang operasi, bahkan saat diruang operasi hanya Rasya yang ditemui papa nya

Gibran sudah terbiasa akan hal itu

"Pah Gibran ingin banget denger ucapan ultah Gibran yang pertama dari papa untuk Gibran" batin nya

Namun sepertinya tidak dengan tahun ini Gibran sudah berfikir bahwa memang ia tidak akan pernah mendengar ucapan itu

"Gibran kamu berjanji pada om dok untuk bertahan okey" ucap dokter Kamal, sebelum memulai operasi

.......

Naura, Riko, Rina, sudah menunggu didepan ruang operasi disusul bima yang datang

Bukan hanya itu bima juga menghubungi temannya yang lain
Kini lengkap ada Kenzo, kanza,  Indro, dan Al

Mendengar Naura gagal membujuk Gibran kini harapan mereka semoga operasi nya lancar dan akan mencari donor ginjal untuk Gibran

"Pliss bertahan gib" batin Naura

Operasi berlangsung cukup lama, ada dua dokter yaitu dokter untuk ginjal Rasya dan dokter Kamal untuk membantu mempertahankan Gibran

"Kenapa lama banget ya" perasaan mereka semua yang menunggu mulai gelisah

"Ya Allah lancar kan lah" doa Rina gelisah bagaimana tidak kedua putra nya kini sedang didalam

Operasi selesai Rasya segera dibawa keruang rawat yang diluar begitu senang melihat Rasya yang dipindah kan ke ruang rawat karena operasi nya lancar

"Alhamdulillah" syukur Riko dan Rina bersamaan

Naura juga begitu lega Rasya baik baik saja "syukurlah sya" ucap Naura

Riko dan Rina menyusul Rasya yang dipindah kan karena bahagia banget mereka lupa jika ada Gibran didalam ruangan itu

"Bim ini kenapa dokter yang nangani Gibran belum keluar ya" ucap Al cemas

"Gua juga gak tau" bima mulai gelisah

"Gib kamu okey kan" tanya Naura mulai khawatir

"Gib pliss bertahan" ucap kanza

Kenzo hanya diam ia begitu cemas namun ia berpikir jika ia juga rapuh siapa yang akan meyakini teman teman nya tentang Gibran

.......

Dokter Kamal masih berada di dalam ruangan, denyut nadi Gibran melemah, dokter Kamal segera mengambil defibrilator, berupa alat untuk jantung

Tubuh Gibran terangkat saat alat itu melekat di dadanya, dokter Kamal melakukan itu secara berulang ulang namun tetap tak ada respon

"Bertahan Gibran" ucapnya masih berusaha dengan alatnya

"Kamu udah berjanji dengan saya dan Naura" ucap dokter Kamal

percaya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang