Dikelas Gibran sudah di sambut oleh kanza, "eh gib" panggil kanza
"Hmm" jawab Gibran
"Kantin yuk temanin guaa" ucap kanza
"Yukk" Gibran menyetujui nya
Dua orang itu pergi Leo masuk dengan diam diam dan mulai mendekat kearah tas nya kanza
Leo mencari buku fisika yang memang kini sedang ada pr-nya
"Ketemu" ucapnya senang
Lalu Leo pergi menuju loker kelasnya mencari nama yaitu Gibran
Ia memasukan buku itu kedalam lokernya Gibran, bukan hanya itu di tas kanza ia juga mengambil dompet milik kanza dan menaruh nya juga di loket milik Gibran
...........
Jam masuk tiba guru fisika juga tak telat masukkan nya semuanya mengumpulkan tugas ketika guru menyuruh nya untuk dikumpulkan kan
Hanya saja kini kanza tengah mencari bukunya yang tak kunjung ketemu, ia terus mencari namun nihil
"Za Lo kenapa" tanya Gibran
"Gini gib buku tugas gua hilang" bisik nya pada Gibran
"Kok bisaa"
Kanza hanya menggeleng
"Jumlah siswa saat ini dikelas ada 34 hanya 33 buku yang saya terima siapa yang tidak mengumpulkan angkat tangan" perintah guru
Kanza gugup ia benar benar takut jika dirinya harus dihukum, dengan gugup kanza mengangkat tangan nya
"Kanza mana buku kamu" ucap guru
"Buku saya gak ada buk" jawab kanza dengan jujur
"Ibuk paling gak suka murid pembohong" ucap guru
"Gak buk saya gak bohong.." bela diri kanza
"Ibuk hukum kamu kanza lari lapangan 10 kali dan hormat bendera sampai jam ibuk selesai
"Sekarang " karena itu kanza berdiri dan melaksanakan hukumannya. Ia berlari hingga 10 kali dan hormat bendera ditengah terik matahari
"Sebentar lagi" ucap Leo dengan senyuman sinisnya
.........
Jam istirahat tiba kanza kini sedang lelah ia tidak ada tenaga untuk ngapa ngapain saat ini
"Nih" Gibran memberikan kanza minuman dingin
"Thanks" ucap kanza
"Gib Lo ada lem gak" tanya kanza dadakan
"Ada buat apa"
"Itu gua rencana mau buat kerajinan cuman gua mager mampir ke Poto Copi jadi kalo Lo ada gua pinjam sama Lo aja" ucapnya jujur
"Boleh ambil aja" ucap Gibran
"Okeh" ucap kanza, ia memang lelah tapi ia tak selemah itu untuk pingsan, hukuman tadi berat baginya apalagi ia tak akan ikhlas menjalan kan nya karena ia sudah membuat tugas itu
........
Kini kanza sudah ada didepan lokernya Gibran
Ia mencari lem yang ia cari namun fokusnya teralihkan pada sampul buku yang ia kenal, ia mengambil buku itu betapa terkejutnya dia ketika melihat bukunya di loker milik Gibran
Bukan hanya itu ia juga melihat dompet milik nya di dalam sana, kanza sedikit emosi ia segera ketempat Gibran tadi dibelakang sekolah
.........
"Gibran" teriak kanza
Gibran yang merasa dirinya dipanggil berbalik arah
"Kanza" ucapnya
"Ini apa!" Ucap kanza mengangkat buku dan dompet yang ia temui tadi
"Itu apa kanza" tentu Gibran tidak tau apa yang dimaksud kanza
"Alah udah deh gak usah belagak polos gitu, Lo kan yang udah nyembunyiin buku fisika gua, dan ini apa Gibran gua gak nyangka ya Lo seorang maling" kesal kanza
Gibran semakin tak paham dengan apa yang dimaksud kanza
" Za Lo tenang ya ini kayanya ada yang salah" ucap Gibran menenangkan"Iya ada yang salah, salah karena selama ini gua percaya dengan orang sepicik dan selicik elo" ucap kanza semakin tak beraturan
Gibran menggeleng kepala ia benar benar tidak melakukan itu
"Lo tau gib gua udah ngerjain ini tugas semalaman dan apa yang gua dapat bukannya nilai baguss malah hukuman, karena Lo"
"Semuanya salah Lo Gibran"
"Gua benci sama Lo"
"Persahabatan kita cukup sampai disini, keran gua gak mau punya sahabat seorang yang munafik dan juga seorang pencuri" ucap kanza lalu pergi
Apa yang terjadi pada Gibran, tentu dia mematung setetes air matanya turun, hancur untuk kedua kali nya setelah Leo kini terulang lagi
Ia kembali kehilangan sahabat nya,
"Bukan guaa za, gua gak mungkin ngelakuin itu" ucap Gibran lemah
Dibalik pohon Leo melihat semuanya, rencana pertama nya mulus
"Satu target selesai"
Bersambung
