bab 39

292 26 6
                                    



"Mas aku siap bertemu dengan anak aku" ucap Rina dengan semangat

"Kamu serius"

"Iya mas" ucap Rina dengan semangat

Gio lagi lagi yang mendengar itu gelisah, ia tak mau jika mamanya bertemu dengan anak anak nya

"Gimana ini" gelisahnya

"Mama boleh ketemu Lo Gibran"

"Tapi bukan pelukan yang Lo terima tapi kebencian mama" ucap gio

Flashback on

"Mama" panggil gio

"Iyaa" jawab Rina dengan nada lembut

"Mama sayang kan sama aku" ucap gio

"Sayang banget dong"

"Mama gak suka aku ketika"

"Gak ada lah sayang, mama akan selalu menyayangi putra nya" ucap Rina mengelus surai rambut gio kecil

"Kecuali mama akan kecewa ketika putra mama ini ngelakuin hal hal yang salah"

"Seperti" gio yang polos bertanya dengan mata bulat dan pipi yang gembul

"Mencuri, menghina, memfitnah" ucap Rina mencubit kedua pipi gio karena merasa gemas

Flashback off

"Heh mencuri ya" ingat nya kembali

Gio menelpon Leo "gua pengen kita ketemu ditempat biasa sekarang"

..,....

"Ada apa" tanya Leo

"Nih" ucap gio memberikan dompetnya

"Buat guaa" tanya Leo

"Ya kagak lah, ini Lo letakkan di tas Gibran saat disekolah nanti"

"Oke itu hal mudah"ucap Leo enteng

"Eitss masih ada lagi" ucap gio menahan Leo yang hendak pergi

"Apalagi"

"Nanti Lo serempet gua dengan motor Lo" ucap gio

"Lo gila" ucap Leo tak percaya

"Gua serius, tapi gak kencang pelan aja"

"Hmm okelah"



..................


Gibran yang sudah lelah beraktivitas mulai dari sekolah dan harus kerja belum lagi menerima cacian dari Al dan disekolah tadi ia kembali dihukum, sungguh hari hari yang berat untuk Gibran

Saat sampai dirumah ia dikejutkan dengan dua orang dewasa, ia memasuki pekarangan rumahnya

"Permisi cari siapa ya" ucap Gibran

Mendengar suara Gibran Rina dan Gani membalikkan badan mereka

"Loh buk Rina kan" ucap Gibran yang mengingat pernah bertemu dengan Rina

Rina tersenyum ia senang ketika tau putra nya ini mengingat nya

"Ibuk dan bapak nyari siapa, nyari papa ya sayang banget papa lagi gak dirumah" jelas Gibran panjang lebar

Rina mendekat kearah Gibran, dan langsung memeluk Gibran. Gani yang menyaksikan pertemuan ibu dan anak itu merasa terharu

"Sayang" ucap Rina dan mengelus surai rambut Gibran

percaya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang