"Ada apa Lo ajak kita ketemuan" ketus Al
"Tau, gak tau orang lagi sibuk aja" sambung Indro
"Sebenarnya gua cuman mau nunjukin ini semua ke Lo" ucap bima memberikan handphone nya
Namun Al langsung menolak nya "tutup point aja bisa" ucap Al
"Okeh gua bakal tutup point"
"Gua cuman mau menceritakan apa yang terjadi dengan Gibran selama ini" ucap bima membuka pembicaraan
"Gak tertarik" Indro hendak pergi namun langkah nya terhenti karena ucapan bima
"Gua gak nyangka ya orang yang dulunya nganggap Gibran adik kini berpaling" sindir bima
"Maksud Lo" tanya Indro ketus
"Kalian sama seperti keluarga kandungnya hanya bisa memberi luka untuknya" ucap bima
"Ya kalian tidak tertarik kan gua pamit" ucap bima
"O iya jangan menyesal ya" bima melanjutkan langkah nya
Al dan Indro masih bingung, mereka kini sedang bimbang, Naura yang juga berada disatu tempat dengan mereka menghampiri mereka
"Woi ngapain lu pada" ucap Naura
Naura memperhatikan muka mereka "woi kalo ditanya jawab, tuh juga muka udah kaya kertas di keriputin sumpah" ledek Naura
"Gak lucu ya" ucap Naura ketika dua orang dihadapan nya ini masih diam
.......
Disisi lain Riko tengah berada diruangan Rasya, Rina hendak masuk namun dilarang oleh Riko
"Kamu tenang ya Gibran udah setuju kok buat donorkan ginjal nya" ucap Riko
"Papa gila ya" ucap Rasya khawatir
"Rasya, setelah ini papa akan mencari donor ginjal untuk Gibran jadi kamu gak usah khawatir, kali ini kamu yang sangat perlu ginjal sya" ucap Riko menjelaskan
"Pa, aku akan menerima ginjal orang lain tapi tidak dengan adik aku" ucap Rasya
"Kenapa gak bang" ucap Gibran yang baru saja tiba di ruangan Rasya
"Gib Lo jangan donorkan ginjal Lo ya" bujuk Rasya pada Gibran
"Dia akan donorkan Rasya" ucap Riko penuh penekanan
Rasya menggeleng kepalanya, ia tidak mau kehilangan Gibran, ia tidak mau menyesal karena baru saja menerima Gibran
"Papa sayang banget sama Abang, Abang terima aja ya permintaan papa" ucap Gibran
"Bang ridho Allah ada pada ridho orang tua" ucap Gibran
"Kamu dengar kan Gibran aja gak masalah dengan itu semua" ucap Riko
"Yaudah pa Gibran keluar dulu ya mau cari angin malam" ucap Gibran langsung pergi dari sana
Rasya benar benar takut sekarang ia langsung menekan salah satu nomor secara asal
.......
Naura yang masih bingung dengan dua orang didepannya ini dikagetkan dengan handphone nya yang berbunyi ia langsung mengangkat nya
"Halo sya ada apa" ucap Naura
"Halo"
Rasya masih diam, membuat Naura bingung sekarang, Al dan Indro hanya memperhatikan Naura
"Siapa" tanya Al
"Rasya" jawab Naura
Al mengangguk paham, "nauu..." Suara Rasya bergetar
![](https://img.wattpad.com/cover/372272334-288-k976279.jpg)