bab 24

468 34 4
                                    

Gio yang tak sengaja melihat kamar orang tua nya terbuka, merasa penasaran ia berencana untuk menguping pembicaraan kedua orang tua nya.

"Mass aku bener bener jumpa dengan putra bungsu aku" ucap Rina dengan senang

"Bagus dong lalu gimana" ucap gani tak kalah semangat

"Tapi dia masih belum tau aku mas, tadi mas Riko datang" ucap Rina sedih

Gani yang tak tega dengan gina mengambil posisi dekat dengan gina dan merangkulnya

"Udahh gak papa pasti ada waktunya dia tau kalau dia punya mama yang cantik" rayu Gani menghibur sang istri

"Is mas bisa aja" dengan tersipu malu Rina salah tingkah

"Kamu udah tau namanya " tanya Gani

"Udah mas namanya Gibran, dia ganteng banget, manis, punya lesung pipi" ucap nya dengan semangat

........

Gio mengepal kuat kedua tangan nya, muka nya merah dan emosi nya tak bisa ia kendalikan

"Mama cuman jadi punya gua bukan gibrann!!" Ucapnya kesal

"Lagian Gibran dia sudah dapat kasih sayang papa dan Abang kalau sampai mama dia ambil gua cuman sendiri, karena papa cuman sibuk kerja" monolog nya

"Gak gua gak mau Lo haruss menderita Gibran, Lo harus ngerasain rasanya sendirian" ucap gio dengan kesal

.........

Gibran merasa lapar dimalam hari, ia turun mencari makanan namun nihil ia tak menemukannya

"Lapar banget" keluh nya

Riko turun ingin mengambil minum melihat Gibran yang sedang didapur juga

"Ngapain anda" ucap nya dingin

"Gak papa kok pah" ucap Gibran

Namun perut Gibran sangat tidak bisa berbohong perut nya berbunyi dengan sangat keras, Riko langsung melirik perut Gibran

"Lapar?? " Tanya nya

Gibran mengangguk sungguh ia sangat canggung saat ini takut salah bicara

" Diatas meja ada sate saya tadi belinya berlebih ambil aja" ucap Riko

"Sate" ucap Gibran

Riko mengangguk acuh

"Gak usah deh pa " tolaknya

"Dasar anak sialan gak tau terimakasih " ucap Riko lalu pergi

Namun saat ini Gibran benar benar lapar  "eh perut tahan kek sampe pagi susah bener" monolog nya pada perut nya

Tak lama berpikir Gibran memutuskan untuk memakan sate itu namun Gibran tak lupa mengambil gunting, ia memotong motong bagian yang ada gosong nya

Riko tak benar pergi dia masih memperhatikan putra nya, ia tersenyum melihat putra nya ingin memakan sate yang ia beli

Namun ia juga merasa aneh dengan gerak gerik putra nya " kenapa bagian gosong nya digunting" monolog nya

"Kamu sehat kan nak"

...............

"Leo gua ingin Gibran lebih menderita" ucap gio disebuah caffe yang memang sudah ada janji bertemu dengan Leo

Leo menatap sinis kearah gio "Lo mau gua ngapain lagi" tanya nya acuh

"Gua mau dia menderita, dia sendiri dan sangat menderita" ucapnya

"Gampang gua bisa atur" ucap Leo

"Gua mau tanya ke Lo kenapa Lo bisa benci ke anak itu" tanya Leo

"Heh Lo sendiri" tanya gio balik

"Gua benci dia karena gua gak suka ngeliat dia banyak yang perhatiin seperti bang Indro, bang Al, bang Kenzo bahkan sekarang ada bang Rasya. Gua gak sukaa ngeliatnya !!"

"Gitu, kalau gua sih simpel karena dia anak kandung nyokap tiri gua, dan gua gak mau sampai nyokap gua sayang ke dia"

"Seperti nya kita bisa gabungin dendam kita" ucap gio

"Maksudnya"

Gio membisikkan rencana yang akan dilakukan kepada Gibran. Setelah selesai mereka tersenyum dengan sinisnya

"Ide baguss dengan begini pasti dia akan menyesal"






Bersambung

percaya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang