Rina yang pulang berbelanja tengah menunggu taxi online, ia sengaja tidak membawa mobil karena memang sedang tidak ingin mengemudi
Ia menunggu di sebuah halte, melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang
Daripada bosan ia memutuskan untuk bermain hpGibran yang sedang jalan hendak pergi kerja menunggu bus yang akan ia naiki, ia duduk dihalte
Tempat duduk Rina dan Gibran tidak cukup jauh, Rina yang sedang bermain hp tak sadar jika disampingnya adalah Gibran putra bungsu nya
.........
Dari sebrang pria paruh melihat halte yang sedang diduduki dua orang itu
"Gibran" ucap Riko, Riko sedikit tersenyum karena melihat putra nyaIa hanya berani melihat Gibran dari kejauhan seperti ini karena jika dari dekat ia takut ia akan mengeluarkan kata kata yang akan menyakiti putra nya
"Papa senang kamu sudah sedewasa ini nak" ucapnya didalam mobil. Namun kini ia juga kaget melihat sosok wanita yang ada disamping putra nya
Seketika muka Riko memerah, ia membuka kasar pintu mobilnya dan menyebrang dengan cepat
"GIBRAN !! " Teriak Riko yang sudah sampai dan memegang tangan Gibran dengan kuat
Tentu karena teriakan itu Rina kaget dan melihat mantan suaminya itu. Ia tak bisa berbicara, Riko melirik Rina sebentar dan kembali menatap Gibran dengan tatapan tajam nya
"Ke...kenapa pa" ucap Gibran dengan gugup dan menahan sakit karena tangan nya dipegang dengan sangat kuat
"Ikut saya pulang" pinta Riko
"Nggak " tolak Gibran, tentu ia menolak karena ia akan berangkat sekolah
Rina mematung melihat mantan suami nya dengan seorang pemuda yang sedang ia marahi
"Saya bilang masukkk kedalam mobil" bentak Riko
Gibran sedikit kaget ditempat umum pun papanya membentak dirinya
"Masuk atau saya kirim kamu keluar negri" ucap Riko penuh penekanan.
Bukan hanya Gibran yang kaget Rina juga kaget mendengar nyaTanpa berpikir panjang Gibran segera masuk ke dalam mobil. Riko sedikit lega karena Gibran menurut padanya
"Apa dia putra ku" ucap Rina yang membuat Riko semakin murka
"Tidak dia putra ku bukan putra anda" ucap Riko lalu pergi
..........
Rina kembali terduduk ia menyesal kenapa ia harus fokus pada hp disaat ia sedang duduk dengan putra nya putra yang sangat ingin ia temui
Air mata Rina jauh ditambah ia tau dari sikap Riko tadi pasti Riko tidak akan membiarkan nya bertemu dengan kedua putranya
"Mama senang nak akhirnya mama tau nama dan wajah mu" ucap nya melihat jalanan
"Kamu tampan seperti papa mu, dan kamu sudah besar nak" ucap nya lagi semakin terisak
...........
"Turunkan Gibran pah" ucap Gibran menghentikan keheningan
Riko tidak mendengar ucapan Gibran karena ia masih takut jika Gibran turun Gibran akan bertemu dengan mantan istri nya
"Paa"
"DIAM" bentak Riko
Gibran bingung tidak mungkin ia memberi tahu papanya jika ia sedang bekerja di sebuah caffe tentu papanya akan murka
Ia memilih diam dari pada pembicaraan mereka mengarah kepada hal itu
..........
Gibran dan Riko sampai dirumah, Gibran terlebih dahulu keluar, dan masuk kekamarnya. Setidaknya ia lega selama diperjalanan ia tidak bertengkar dengan papanya
Riko melihat punggung anak nya yang semakin jauh, saat Gibran sudah masuk kekamarnya Riko juga ikut masuk kekamarnya
Riko duduk lemah ia kembali membuka lacinya, dan melihat satu foto yaitu foto Gibran
"Maaf nak papa tidak bisa memberitahu mu tentang dia"
"Papa takut kamu akan ninggalin papa"
"Papa tau papa egois"
"Maaf ya nak"
...........
Bersambung