Gibran selalu salah tingkah karena tidak biasa merasa sendiri dikelas, ia melihat kanza bercanda dengan teman yang lainnya tersenyum miris
Tak mau ambil pusing Gibran lebih memilih memainkan benda pipihnya
Satu notif membuat Gibran fokus Gibran melihat notif itu ternyata benar dugaan nya dokter Kamal lah yang mengechat nya
'gibran, besok kamu jadwal pengobatan kamu' dokter Kamal
'siap om dok yang ganteng' Gibran
Setelah itu Gibran kembali memainkan handphone nya
Jam istirahat semua murid sudah keluar dengan berbagai tujuan mereka tersisa kanza dan Gibran dikelas
"Za kantin yuk" ajak Gibran
Kanza melirik Gibran malas ia juga memberikan Gibran tatapan remeh
"Gak sudah gua pergi sama maling" ucap kanza
Gibran terdiam mendengar ucapan kanza "gua juga gak mau temanan dengan orang munafik dan picik kaya elo" sambung kanza
"Mending Lo jauh jauh dari gua karena gua sekarang hanya benci dengan Lo benci!!" Ucap kanza lalu keluar kelas
Hancur itu yang Gibran rasakan bahkan kanza tidak memberikan ia kesempatan untuk menjelaskan
"Segitu benci nya ya elo dengan gua za" ucap Gibran
..........
Gibran juga keluar ia berjalan menuju rooftop sekolah kini ia hanya ingin sendiri tanpa ada yang menganggu nya
Ia juga gak mau sampai Abang kelasnya bertanya mengenai ia dengan kanza
Gibran merasakan ada cairan kental yang keluar dari hidung nya dengan cepat Gibran membersihkan nya
"Duhh kok gak berhenti henti sih" keluh nya
Gibran juga merasakan pusing dikepala nya "argghh!!" Rintih nya
Dia berusaha untuk menetralkan sakit itu kembali berharap segera hilang, ia menjambak Jambak rambutnya "argghhh" keluhnya "sakitt bangettt" teriaknya
Untung saat itu rooftop tidak ada orang jadi Gibran bisa melampiaskan rasa sakitnya dengan teriakan
Leo melihat semua itu "kenapa dia" batin Leo, Leo sontak menggeleng kan kepala nya "Lo apa apa an sih le ngapain peduli dengan dia" ucap Leo lalu pergi
........
Leo sengaja pergi ke toilet melihat pantulan dirinya dicermin "ada apa dengan Gibran kenapa dia tadi seperti orang kesakitan" batik Leo
"Apa dia sakit" ucap Leo pelan
Leo menggeleng kepala nya "gak mungkin dia sakit toh dia sehat sehat aja" ucap nya "lagian ngapain gua mikirin dia gak penting juga" ucap Leo lalu keluar menuju kelas karena bel sudah bunyi
.......
Akhirnya hampir setengah jam kondisi Gibran bisa diajak kompromi walau masih lemah, Gibran menyempatkan dirinya untuk menuju kelas bukan nya ke UKS
"Kemana dia" batin Leo melihat bangku Gibran yang kosong.
"Gib Lo kemana" batin kanza yang juga memperhatikan meja Gibran
Tak lama Gibran masuk guru yang sedang menerangkan materi pun beralih pada Gibran
"Dari mana saja kamu Gibran" tanya guru itu. Gibran hanya diam ia bingung harus jawab apa
"Sudah setengah jam pelajaran saya kamu tidak masuk, niat bolos iya" tekan guru
"Maaf buk tadi ada sedikit kendala" jelas Gibran
"Karena kamu telat sekarang kamu lari keliling lapangan 10 kali" perintah guru
Gibran mengangguk mengiyakan, ia segera menuju lapangan dan berlari
"Cih kenapa gak ke UKS aja sih" batin Leo kesal
"Kendala apa gib" batin kanza, jujur saja kanza emang benci dengan Gibran tapi tetap ia masih perhatian dengan Gibran
......
Gibran berlari keliling lapangan dengan sekuat tenaga, baru putaran kedua Gibran sudah sangat lelah, energi nya sudah terpakai banyak
"Gak gib Lo..Lo gak boleh kalah baru hukuman kecil gib semangat" ucap Gibran pada dirinya
Kanza dan Leo terus memperhatikan Gibran melalui jendela kelas nya yang memang langsung memperlihatkan lapangan mereka
Bima yang memang sedang izin ketoilet melihat Gibran dihukum hanya memperhatikan "kenapa Gibran dihukum tumben" ucapnya
Diputaran kelima Gibran memperlambat gerakan nya ia memegang kepala nya pusing itu dan mimisan nya kembali lagi segera ia menghapus nya
Gibran masih berusaha untuk bertahan namun sayang ia kembali kalah dengan penyakitnya
Brukk
Gibran terjatuh pingsan bima yang melihat nya langsung segera berlari menuju Gibran dan membawanya ke UKS
Dari kelas kanza yang melihat Gibran pingsan ikut panik " gib Lo kenapa" batin kanza
"Bertahan gib"
Bersambung