Pagi hari Gibran terbangun tidak ada senyuman yang ia tunjukkan
Ia melangkah dirumah yang hanya ada dirinya saja saat ini, turun dan pergi kesekolah tanpa sarapan
Ia berjalan melewati teman teman sekolah nya lorong antar kelas
"Wah wah wah" ucap Leo di lorong yang sepi
Gibran diam tak bergerak, ia sangat lelah untuk berhadapan dengan Leo saat ini
"Ada yang lagi dimusuhi nih" ucapnya bahagia
"HaHaHaaa..." Tawanya keras
Leo berjalan mendekati Gibran "orang yang biasanya di kerubungi Abang Abang kelas sekarang sendiri" sindirnya
"Ini rencana Lo kan Le" ucap Gibran
"Wahhh Lo bener, Lo pinter banget sih" ucapnya
"Tujuan Lo apa sih le" ucap Gibran mulai kesal
"Tujuan gua ngeliat Lo menderita" ucapnya dengan sinis
"Sekarang Lo udah liat kan, tenang bentar lagi Lo gak bakal ngeliat gua jadi saran gua puas puaskan aja deh ngeliat gua yang menderita ini" ucap Gibran pergi
Leo mendengar ucapan dari Gibran terdiam "puas puaskan gak waras apa dia" monolognya heran dengan maksud kata kata Gibran
Jam istirahat Gibran kekantin melihat Indro dan kanza, Al dengan teman temannya, tidak ada yang menanyakan penjelasan Kediri nya ia terkekeh geli mengingat se menyedih kan apa dia saat ini
..........
Disaat jam kerja Al juga terus kasar padanya yang biasanya Al menyuruh Gibran beristirahat kini sebaliknya Al terus memakai makinya dan menyuruhnya bekerja dengan serius
"Argghh" rintih Gibran saat bekerja, sakit kepala itu kambuh lagi
"Jangan sekarang pliss" batin Gibran
"Gib Lo gak papa" ucap salah satu teman kerja Gibran
Gibran mengangguk ia gak mau membuat teman kerja nya ini khawatir padanya
"Lo istirahat aja ya nanti kita bilang ke bos" tawar salah satu teman kerjanya
"Gak ada yang akan istirahat" ucap Al yang datang
Semua karyawan hanya diam begitu pula Gibran, Al mendekat kearah Gibran "masih sanggup kan" tanya Al sinis
Gibran hanya mengangguk kikuk "bagus kalau gitu jika Lo gak sanggup Lo boleh pergi dari sini" ucap Al
"Ja jangan Gibran masih sanggup kok" ucap Gibran dan menerusi pekerjaan nya
.......
Gibran berjalan pulang "sakit" keluhnya "gak gib Lo harus kuat" ucapnya menyemangati diri nya sendiri
Gibran terus berjalan, tidak ada kata ampun pada Gibran penyakit nya malah bertambah sakit "arghh" teriak Gibran
Tak lama Gibran pingsan
........
Kini Gibran sudah sadar saat sadar yang ia sudah tau bahwa dirinya saat ini ada dirumah sakit
"Udah sadar kamu" ucap dokter Kamal
"Om dok" heran Gibran
"Kenapa kamu gak datang datang lagi kesini Gibran" ucap dokter Kamal
"Maaf dok" kata itu yang bisa Gibran ucapkan saat ini
Kamal melihat Gibran sendu setelah kejadian terakhir kali bertemu Gibran , Gibran tidak pernah lagi menunjukkan dirinya dirumah sakit
"Kamu kembali berobat ya" bujuk dokter Kamal
"Gak dok" tolak Gibran
"Gibran ini demi kebaikan kamu" ucap dokter Kamal
"Gak dok percuma karena gak ada yang bakal peduli" ucap Gibran terus Terang
"Om dok peduli" ucap dokter Kamal
Gibran terdiam niat dokter Kamal emang baik padanya tapi kali ini dipikiran nya dokter Kamal hanya menghibur nya
"Gak ya dok maaf" ucap Gibran
Gibran turun dari brankar meninggal kan dokter Kamal di ruangan itu sendiri
"Apa kamu udah nyerah gib"
Bersambung
