bab 50

469 33 11
                                    







Sudah setahun yang lalu setelah remaja bernama Gibran meninggal dunia dan meninggalkan semua kepercayaan nya akan takdir

Rasya memandangi foto adik kecilnya, foto Gibran yang penuh dengan senyuman

"Dek kamu disana baik baik aja kan" tanya Rasya pada foto Gibran

"Kamu tau gak setahun ini banyak banget kejadian" ucap Rasya

"Om Gani dan mama udah pisah, mama gak sanggup hidup bersama gio"

"Oiya Abang juga udah menerima mama sebagai mama kita, mama juga memulai karir dari awal sebagai penjual nasi goreng" ucap Rasya

"Mama bilang dia ingin orang orang merasakan masakan nya sebagai ganti untuk kamu yang belum pernah merasakan masakan mama, mama masih sering nangis dek" ucap Rasya mulai sedih

"Oiya papa sekarang lebih memilih buat buka usaha di Tokyo, papa membuka usaha dibidang olahraga gitu disana...alasannya dia melihat banyak mendali kamu dibidang olahraga jadi papa menyimpulkan kamu suka olahraga"

"Papa masih berada di tengah kekosongan dek, dia terus ingin kamu kembali Abang tau itu bentuk penyesalan papa terhadap kamu"

"Untuk sahabat sahabat mu mereka semua sudah terpisah pisah gib" ucap Rasya menjeda ucapannya

"Kanza dan Kenzo mereka pindah ke bandung alasannya mereka ingin memulai kehidupan baru, mereka gak sanggup berada di tengah tengah kenangan yang telah kalian buat"

" Indro sekarang dia bekerja dia memutuskan untuk putus sekolah karena merasa ia tak pantas untuk sekolah dan menikmati masa masa sekolah tanpa mu"

"Bima dia masih sangat kacau sekarang, tapi kamu tau karena kejadian kamu dulu dia terinspirasi buat menjadi seorang Intel kamu doain dia ya, dia sering banget minta doa dari kamu hehehe" kekeh kecil Rasya

"Al dia menutup caffe dek, dia gak sanggup membuka caffe karena kenangan kalian, sekarang dia malah lebih fokus ke usaha keluarga nya"

"Ngomong ngomong soal Naura Abang dan kak Naura udah pacaran loh, kamu senang gak mendapatkan Kakak ipar sebaik kak Naura"

"Soal gio dia masuk rumah sakit jiwa karena ia terus dihantui perasaan bersalah terhadap mu dek sungguh kasian Abang melihat nya"

"Oiya kamu bertanya gak sih Leo apa kabar, kalau Leo sekarang dia sering membantu anak jalanan dan mengunjungi panti asuhan yang sering kalian kunjungi dulu kamu tenang ya Leo sudah kembali menjadi sahabat mu yang dulu" ucap Rasya sedikit tersenyum

"Rasyaa" teriak Naura memanggil Rasya. Naura menghampiri Rasya dan melihat Rasya tengah memegang foto Gibran

"Gibran" ucap Naura melihat foto Gibran "Lo gak usah khawatir ya kakak bakal jaga Rasya, kamu bahagia ya disana" ucap Naura

"Kak Naura kangen banget sama kamu, kepergian kamu membawa duka hingga saat ini dihati orang orang yang dekat dengan mu" ucap Naura

"Kebahagiaan yang mereka tunjukkan sekarang itu semua kebohongan gib" ucap Naura

"Kamu adik kami untuk selamanya"

Tamat

percaya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang